Laporan : Halwa Fitriosa Khalida Falaquera
Mungkin kita pernah mendengar perbedaan prilaku antar saudara kandung itu dipengaruhi oleh urutan lahirnya, apakah benar berpengaruh? Apa saja faktor yang mempengaruhinya?
Seorang psikolog, Dr Kevin Leman mengungkapkan bahwa anak yang lahir pertama dan anak yang lahir kedua akan menjadi sosok yang berbeda. Ia percaya bahwa perbedaan kepribadian saudara kandung itu terjadi karena ada sejumlah faktor seperti urutan lahir dan cara orangtua membesarkan anak.
Baca Juga
Pada 1930-an psikoterapis Austria, Alfred Adler, adalah orang pertama yang mempelajari urutan kelahiran dan pengaruhnya terhadap kepribadian. Dia meyakini bahwa “setiap kesulitan perkembangan disebabkan oleh persaingan dan kurangnya kerja sama dalam keluarga”.
Adler juga menyebut bahwa faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kepribadian mereka antara lain ukuran keluarga, kesehatan, usia, budaya atau jenis kelamin anak.
Untuk lebih rinci lagi kita akan membahas urutan anak dan kepribadiannya :
1. Anak sulung
Anak sulung biasanya memiliki kepribadian yang lebih disukai, termasuk keterbukaan terhadap pengalaman baru, kesadaran, ekstraversi, keramahan dan stabilitas emosi yang lebih besar, daripada saudara kandung mereka yang lebih muda.
Anak sulung cenderung memiliki karakteristik psikologis yang berkaitan dengan kepemimpinan, termasuk tanggung jawab, kreativitas, kepatuhan, dan dominasi.
Kepribadian anak sulung biasanya juga menunjukkan sikap yang lebih peduli serta lebih bersedia menggantikan peran orangtua. Anak sulung juga lebih banyak berinisiatif dibanding anak lainnya. Maka tak heran, anak sulung adalah tipe pekerja keras dan pemimpin yang baik.
Baca juga: GENERASI MILENIAL SEBAGAI PELOPOR MENETRALISIR BERITA HOAX
2. Anak Tengah
Anak tengah atau kedua dikenal sebagai kepribadian dengan sosok yang gigih berusaha. Hal ini karena anak kedua sering kali merasa harus berjuang lebih keras untuk mengungguli si kakak.
Anak tengah cenderung memiliki kepribadian yang ambisius. Selain itu, anak tengah juga dipercaya memiliki sikap yang mudah bekerja sama, fleksibel, dan senang bergaul, ia juga kerap menjadi sosok penangah didalam suatu masalah.
Sebuah studi yang dilakukan di Stanford University menunjukkan bahwa anak tengah itu yang paling sering iri. Namun, anak tengah lebih mudah memahami bagaimana caranya mengatasi kesulitan hidup sehingga anak tengah lebih tahan banting dan kuat.
3. Anak Bungsu.
Anak bungsu biasanya yang akan paling sering dimanja di dalam keluarga. Mereka lebih bergantung pada keluarga mereka daripada saudara kandung lainnya dan mungkin menuntut agar semuanya dilakukan untuk mereka. Anak bungsu termasuk yang paling santai, ceroboh dan kurang bertanggung jawab.
Namun, si bungsu kerap memiliki sebuah kreatifitas yang lebih daripada kakak-kakaknya. Hal ini dikarenakan orangtua mengubah cara asuh terhadap anak, mengubah hal-hal yang dahulunya kurang dilakukan kepada kakak-kakaknya.
Sama halnya dengan anak kedua, si bungsu juga ingin mengungguli kakak-kakaknya, maka tak sedikit anak bungsu mencapai kesuksesannya dalam bidang-bidang yang khusus mereka sukai dan memang bisa jadi yang terbaik. Hal ini karena anak bungsu relatif tidak diarahkan untuk menjadi tulang punggung yang mapan untuk bisa menggantikan peran orangtua.
Rupanya selain faktor lingkungan tempat tinggal, urutan kelahiran seseorang ternyata memang berpengaruh dalam menunjukkan kepribadian mereka.
Beda halnya dengan anak tunggal. Menurut Adler, seorang anak tunggal tidak pernah harus bersaing untuk mendapatkan perhatian orang tua dan tidak pernah “digantikan” oleh saudara kandung lainnya.
Meskipun begitu mereka semua sama-sama memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing yang tentunya bisa saling melengkapi antar saudara kandung, dan juga bisa saling memberikan manfaat dan motivasi.