Jangan Kendor Terapkan Prokes
Oleh : Agung Wicaksono
Masyarakat diminta untuk tidak kendor menerapkan Prokes meskipun kasus positif virus Corona melandai. Menaati prokes adalah sebuah kewajiban adanya ancaman gelombang ketiga Covid-19.
Baca Juga
Sudahkah Anda memakai masker saat akan keluar rumah? Saat ini, masker adalah benda yang wajib dikenakan, karena ia berfungsi untuk menahan laju droplet ketika berkontak dengan OTG. Selain memakai masker, ada juga 9 poin lain dalam protokol kesehatan, dan semuanya wajib ditaati agar tidak kena Corona.
Sayangnya akhir-akhir ini ada yang mulai capek memakai masker dan menaati prokes. Ada pula yang mengenakan masker tetapi posisinya melorot, sehingga percuma karena tidak bisa melindungi hidung dan mulut. Menurut dokter Reisa, masker amat penting karena efektivitas pemakaiannya baru terjadi ketika di 1 tempat minimal ada 75% orang yang mengenakannya.
Bisa jadi yang malas memakai masker dan menaati prokes berkata bahwa saat ini keadaan sudah aman, bahkan mengira pandemi sudah usai. Memang dalam 1-2 bulan terakhir jumlah pasien Covid menurun drastis, menjadi hanya 500-600 orang per harinya. Tidak ada daerah yang berstatus zona merah dan PPKM level 4. Akan tetapi kita harus tetap taat prokes karena pandemi belum selesai.
Justru ketika keadaan aman ada ancaman yang mengintai secara diam-diam. Penyebabnya karena banyak yang mengira Corona sudah minggat dari Indonesia, dan akhirnya tidak taat prokes. Akhirnya ia malah tertular virus Covid-19 dari OTG tanpa disadari, dan keadaannya bisa makin parah karena belum sempat mendapatkan vaksin. Apakah Anda mau bernasib buruk seperti itu gara-gara tidak taat prokes?
Oleh karena itu tetaplah menaati prokes di mana saja, baik dalam perjalanan maupun saat sampai di kantor atau rumah. Anak-anak yang sudah melaksanakan pembelaajran tatap muka (PTM) juga terus diingatkan agar memakai masker dan taat prokes agar tidak membentuk kluster Corona baru.
Menaati prokes sangat gampang, bukan? Penyebabnya karena kita sudah terbiasa melakukannya selama hampir 2 tahun. Saat ini pemakaian masker yang dianjurkan adalah yang 2 lapis: disposable dan masker kain, agar filtrasinya lebih dari 90%. Penyebabnya karena filtrasi yang kuat bisa menahan droplet dari OTG yang kena virus Covid-19 varian delta, yang bisa menular hanya dengan berpapasan.
Selain memakai masker, kita masih harus mencuci tangan atau memakai hand sanitizer agar tetap higienis, jadi jangan lupa untuk membawa 1 botol saat bepergian, dan kalau bisa bawa juga semprotan anti kuman. Saat sampai rumah juga wajib mandi, keramas, dan berganti baju, kalau bisa baju dan celana dicuci dengan air panas agar kuman-kumannya benar-benar mati.
Menjaga kebersihan juga dilakukan di lingkungan rumah dan sekitarnya, karena Corona bisa dengan leluasa hinggap di tempat kotor. Jangan sepelekan sampah dan debu, lebih baik lelah sedikit untuk bebersih daripada kena Corona lalu merana.
Hindari juga kerumunan untuk sementara, karena kita tidak tahu siapa di antara mereka yang berstatus OTG. Kalau misalnya ada undangan, pastikan tempatnya taat prokes dan tidak usah makan di tempat, tetapi saat ini rata-rata semuanya paham dan makanan dibungkus di dalam kotak untuk oleh-oleh. Kurangi juga mobilitas dan hanya pergi untuk urusan penting saja.
Mudah bukan untuk menaati prokes 10M? Sebenarnya semua ini hanya butuh niat, kesabaran, dan ketelatenan. Jangan lupa untuk saling mengingatkan jika ada yang lupa tak pakai masker dan berikan ia sehelai masker disposable. Menaati prokes tidak susah, dan semua ini dilakukan agar tidak kena Corona dan tidak menularkannya ke anggota keluarga.
)* Penulis adalah kontributor Lingkar Pers dan Mahasiswa Cikini