Oleh : Lisa Pamungkas
Program vaksinasi nasional benar-benar digenjot oleh pemerintah dan pemilihan vaksinnya juga dilakukan dengan seksama. Vaksin Sinovac dari RRC menjadi pilihan utama karena memiliki efikasi yang tinggi dan sudah bestatus halal. Sehingga masyarakat tidak ragu lagi untuk mendapatkan vaksinasi.
Vaksinasi adalah cara untuk bebas dari corona, agar tubuh mendapatkan kekebalan dan tidak mudah terserang virus yang berbahaya. Saat pertama kali memulai program vaksinasi nasional, pemerintah memutuskan untuk menggunakan vaksin Sinovac dari RRC. Bukan dari pabrikan lain seperti Pfizer.
Baca Juga
Masyarakat awalnya agak ragu dengan vaksin Sinovac, apalagi ketika tahu bahwa pabriknya ada di RRC. Namun mereka akhirnya percaya karena MUI sudah mengeluarkan status halal bagi vaksin Sinovac. BPOM juga sudah mengeluarkan izin, sehingga vaksin ini sangat aman bagi seluruh rakyat Indonesia.
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyatakan bahwa Indonesia menyambut baik validasi vaksin Sinovac oleh WHO. Hal ini menegaskan bahwa pemerintah hanya memilih vaksin yang aman, teruji mutunya, dan terbukti khasiatnya.
Dalam artian, validasi WHO menunjukkan bahwa pemerintah tidak salah pilih dan telah memutuskan untuk membeli vaksin yang terbaik untuk rakyatnya.
Vaksin Sinovac memang sempat diragukan karena dibuat di RRC, karena di sanalah virus covid-19 bermula. Namun justru itu, peneliti, laboran, dan para profesor di negeri tirai bambu, bekerja keras untuk membuat vaksin corona yang paling ampuh dalam mencegah penularan penyakit berbahaya ini. Karena mereka tidak ingin ada lebih banyak korban yang terinfeksi virus covid-19.
Efikasi vaksin Sinovac juga cukup tinggi, yakni di atas 60%. Tingkat efikasi ini sudah cukup ampuh dalam menangani penularan corona. Sehingga masyarakat yang sudah mendapatkan 2 kali vaksin, akan lebih kebal dari penyakit berbahaya ini.
Tentu dengan diiringi kedisiplinan dalam pelaksanaan protokol kesehatan, karena pandemi belum berakhir dan kekebalan kelompok belum terbentuk.
Selain itu, vaksin Sinovac terbuat dari virus covid-19 yang dilumpuhkan. Berbeda dari jenis lain yang terbuat dari bahan sintetis. Sehingga diklaim lebih ekfektif dalam melawan droplet yang membawa penyakit corona, karena saat disuntikkan tubuh akan lebih memiliki kekebalan.
Kelebihan lain dari vaksin Sinovac adalah suhu penyimpanannya yang tidak terlalu ekstrim, yakni 2-8 derajat celcius. Sehingga dengan pendingin yang paling sederhana sekalipun, bisa memuat vaksin ini sampai ke daerah pelosok.
Kita juga sudah memiliki cooler box yang biasa digunakan untuk menyimpan vaksin jenis lain, sehingga tidak usah bingung harus membeli perangkat pendingin yang baru.
Menteri Budi Gunadi melanjutkan, masyarakat tidak perlu khawatir, karena semua jenis vaksin baik untuk mencegah penularan corona. Dalam artian, walau mereka akhirnya nanti mendapatkan vaksin AstraZeneca, masyarakat diminta untuk tidak pilh-pilih. Karena jika mereka ngotot ingin mendapatkan vaksin Sinovac, akan butuh waktu lama, padahal vaksinasi berpacu dengan waktu agar kekebalan kelompok cepat terbentuk.
Penyebab dari jenis vaksin lain yang diberikan karena stok vaksin Sinovac amat terbatas dan suplai dari pabrik belum datang. Sehingga pemerintah memutuskan untuk memberikan vaksin AstraZaneca untuk vaksinasi selanjutnya. Vaksin ini juga ampuh dalam menangkis serangan corona dan efikasinya cukup tinggi. Jangan takut karena keduanya sama-sama berkhasiat.
Validasi dari WHO menunjukkan bahwa pemerintah tidak salah pilih dalam memilih vaksin Sinovac, pada program vaksinasi nasional. Karena vaksin ini terbukti ampuh, memiliki efikasi yang tinggi, minim efek samping, dan yang paling penting sudah mendapatkan status halal MUI dan lolos uji BPOM. Masyarakat juga diminta untuk tak pilih-pilih vaksin, agar semua sehat dan bebas corona.
Penulis adalah kontributor Lingkar Pers dan Mahasiswa cikini