Angka Kesembuhan Covid-19 Meningkat

Oleh : Aditya Akbar

Pandemi memang belum berakhir, namun ada harapan baik dari tim satgas penanganan covid-19. Jumlah pasien corona yang sembuh bertambah. Sehingga masyarakat yang melakukan isolasi mandiri atau dirawat di RS makin semangat untuk pulih. Peningkatan jumlah pasien adalah hasil dari kerja keras tim satgas, Kemenkes, dan pihak lain.

Masyarakat masih berharap pandemi covid-19 segera berakhir. Pemerintah sigap mencegah penularan corona untuk mengabulkan harapan mereka, dengan mengadakan berbagai program seperti sosialisasi protokol kesehatan. Bahkan pasien covid-19 pun dibebaskan dari biaya pengobatan via BPJS dan rapid test yang diinisiasi oleh pemerintah daerah juga gratis.

Baca Juga

Baca juga: Perangi COVID-19, Gugus Tugas dan KATAR Bhakti Jaya RW 15 Semprot Desinfektan Mandiri

Hasil dari usaha keras pemerintah adalah naiknya jumlah pasien corona yang sembuh. Dilaporkan via tim satgas covid-19, ada penambahan jumlah orang yang sembuh dari keganasan corona sebanyak 2.542 orang. Sedangkan total pasien yang sembuh adalah 115.409. Mereka sudah dirawat di RS dan melakukan 2 kali tes ulang agar dinyatakan benar-benar sembuh.

Dokter Ahmad Yurianto menyatakan bahwa masyarakat Indonesia harus gembira karena kenaikan jumlah pasien corona yang sembuh. Semua ini adalah hasil dari kesigapan pemerintah untuk mengobati pasien covid-19 dengan gejala ringan, tak hanya pasien dengan gejala berat yang dibawa ke RS. Jadi mereka bisa langsung teratasi dan segera sembuh.

Untuk mengetahui apakah seseorang terkena corona, bisa melalui tes swab atau rapid. Pemerintah makin gencar melakukan tes rapid acak yang biasanya dilakukan di tempat umum, seperti pinggir jalan besar, depan pasar, dan banyak tempat lain. Langkah untuk ‘jemput bola’ ini dilakukan agar menjaring lebih banyak orang yang ternyata positif corona.

Tes rapid yang makin sering dilakukan ini juga karena saat ini banyak orang yang jadi OTG (orang tanpa gejala) tapi ternyata setelah dites rapid, hasilnya positif. Gejala corona seperti batuk, sesak napas, dan kehilangan indra penciuman tak ada pada mereka. OTG sangat bahaya karena bisa menyebarkan droplet virus ke semua orang yang pernah berkontak dengan mereka.

Di Rumah sakit, para pasien diberi kombinasi obat baru yang diklaim lebih ampuh daripada chloroquine yang sebelumnya wajin dikonsumsi mereka. Kombinasi obat ini adalah hasil riset dari para ilmuwan yang disokong terus oleh pemerintah. Pasien jadi lekas sembuh dan tidak menunjukkan reaksi alergi seperti muntah-muntah saat mengkonsumsinya.

Pasien corona yang sembuh juga dianjurkan untuk isolasi mandiri minimal selama 14 hari, baru boleh beraktivitas seperti biasa. Dengan syarat harus mematuhi protokol kesehatan seperti rajin cuci tangan dan jaga jarak. Isolasi mandiri ini juga dilakukan agar tubuh mereka benar-benar fit.

Walau jumlah pasien corona yang sembuh makin banyak, namun kita masih harus waspada. Apalagi jika berada di daerah berzona merah. Corona belum pergi dari Indonesia, jadi tetaplah mematuhi protokol kesehatan. Pakailah masker yang bersih saat di luar rumah. Jangan hanya mengandalkan face shield karena corona bisa menular lewat udara kotor.

Mencegah penularan corona lebih baik daripada mengobati. Jika sudah terlanjur positif saat rapid test masih harus melalui swab test yang prosesnya menyakitkan. Juga harus mau dirawat di RS dengan durasi minimal 14 hari, tergantung dari keparahan penyakitnya. Belum lagi saat dirawat biasanya tidak boleh pegang gadget, jadi komunikasi dengan keluarga terputus.

Meningkatnya jumlah pasien corona yang sembuh adalah kabar baik. Hal ini menjadi bukti dari kesuksesan pemerintah dalam mengatasi pandemi covid-19. Namun kita masih tetap harus waspada dan jangan meremehkan protokol kesehatan. Tetaplah jaga imunitas, kebugaran, dan kebersihan, agar kita tidak mudah tertular corona.

Penulis adalah kontributor Lingkar Pers dan Mahasiswa Jakarta

Related Posts

Add New Playlist