Begini Cara Mengendalikan Emosi Negatif pada Anak

Penulis: Magda Amelia
Mahasiswa Fakultas Ilmu Dakwah dan Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Adanya Emosi Negatif pada anak merupakan hal yang wajar dan, maka diperlukan peran orang tua untuk memahami serta membantu anak agar bisa belajar juga tumbuh dari emosi yang dirasakannya.

Emosi Negatif pada anak bisa muncul Saat si kecil sedang merasa lelah, bosan, kesal, anak bisa tiba-tiba teriak lalu menangis, atau tiba tiba menjadi pemarah bahkan sampai memukul-mukul, hal tersebut terjadi dengan bermacam-macam alasan di dalamnya. Faktor yang paling mempengaruhi adalah usia anak yang masih belia, usianya yang belum matang membuat anak tidak bisa mengontrol emosi Negatif atau amarahnya.

Baca Juga

Emosi negatif memang terkesan buruk, Namun untuk mengenali dan merasakan berbagai macam emosi sangatlah penting untuk anak, Tidak luput dari emosi negatif. maka dari itu adanya peran orang tua disini sebagai pembimbing untuk membantu anak menyikapi Emosi Negatifnya.

Sebab dengan membiarkan anak menyikapi Emosi Negatif tanpa arahan yang baik, akan memberi dampak buruk untuk kehidupan sosialnya di masa mendatang. mengontrol emosi negatif anak merupakan salah satu kunci dalam membantunya tumbuh layak juga mewujudkan pribadi yang baik untuk anak.

Untuk mewujudkan pribadi yang baik pada anak, dibutuhkan juga keterampilan orang tua untuk membantu anak dalam menangani emosi negatifnya, kira-kira gimana sih caranya menangani Emosi negatif pada anak dengan baik? Yuk simak cara mengendalikan emosi negatif pada anak berikut ini!

1. Biarkan anak mengenal Emosinya

Melampiaskan amarahnya juga menumpahkannya boleh saja, namun tegaskan bahwa perlakuan tersebut harus mengikut sertakan peran orang tua didalamnya, hal tersbut berguna agar anak dapat menyikapi amarahnya dengan benar melalui bimbingan orang tua.
Contohnya sampaikanlah “cara kamu menyikapi marahmu itu tidak seharusnya dengan tindakan, melainkan perkataan” namun jangan lupa berilah penegasan untuk tidak dengan kata-kata yang kasar.

Melalui hal tersebut anak-anak dibimbing untuk mengekspresikan amarahnya dengan bijak. Beri tahu juga bahwasanya saat melampiaskan Emosi Negatif, bisa saja hal tersebut menganggu kenyamanan orang-orang disekitarnya.

2. Kenali sebabnya!

Pastikan orang tua mengetahui “apa sih penyebab dari kemarahannya?” karena dengan memahami permasalahannya orang tua dapat terbantu untuk memberi nasihat atau membantu anak menyelesaikan permasalahan sesuai dengan jenis masalah yang dimilikinya.

3. Berikan Anak Waktu

Saat sedang marah, anak biasanya tidak dapat mengontrol emosinya, sehingga melakukan tindakan buruk, seperti memaki-maki atau menyalahkan orang lain. Apabila itu terjadi sebaiknya biarkan, karena hal tersebut merupakan cara ia menyampaikan amarahnya.

Setelah itu beri tahu anak bahwasanya yang tadi ia lakukan adalah sebuah tindakan yang salah, selanjutnya beri waktu pada si kecil untuk pergi ke kamarnya atau menyendiri selama 5-10 menit, setelah itu minta ia untuk meminta maaf kepada orang-orang yang tadi menjadi sasaran kemarahannya, lalu berilah peringatan untuk jangan mengulanginya lagi.

Berilah pengertian bahwa hal yang tadi ia lakukan adalah hal yang buruk, jangan sampai ia terbiasa dan terus mengulanginya, hal ini sangat membantu anak mengatahui bagaimana cara ia menyikapi dirinya saat emosi mengendalikan dirinya.

4. Selesaikan Masalahnya

Setelah anak puas melampiaskan amarahnya, cobalah untuk mengajaknya berbicara, buat ia bercerita dari hati ke hati sebagai cara untuk membantu anak mengendalikan emosinya. Tanyakan faktor apa yang membuatnya semarah itu. Sebagai salah satu cara mengatasi emosi pada anak mintalah anak bercerita dan dengarkan apa yang disampaikan, karena dengan hal tersebut dapat menciptakan perasaan bahwa si kecil tidak sendiri sehingga akan lebih percaya diri kedepannya.

5. Tentukan situasinya

Menyuruhnya bersabar dan memberi edukasi di waktu yang tepat merupakan cara untuk membantu anak mengendalikan emosinya.

6. Buat anak tertidur lelap

Kadang melampiaskan emosi dapat membuat anak merasa lelah lalu mengantuk dan tidur, diwaktu ini biasanya anak akan melupakan apa yang telah terjadi sebelumnya. Orang tua bisa kembali membujuk agar anak tidak marah dan melupakan apa yang terjadi. Hal ini merupakan cara mengatasi emosi yang berlebihan pada anak.

 

 

Related Posts

Add New Playlist