Gotong Royong Menjaga Tren Positif Pengendalian Covid-19

Gotong Royong Menjaga Tren Positif Pengendalian Covid-19

Oleh : Raditya Rahman

Kasus Covid-19 terus mengalami penurunan, utamanya pasca libur panjang Idul Fitri. Kendati demikian, seluruh komponen masyarakat diminta untuk terus bergotong royong dalam menjaga tren positif Covid-19 dengan selalu taat Prokes agas transisi pandemi ke endemi dapat segera terwujud.

Baca Juga

Indonesia terus mengalami penurunan kasus positif Covid-19 yang ditandai dengan kurva yang terus melandai.

Hal tersebut merupakan sebuah bukti nyata dari kerja keras seluruh masyarakat yang juga turut mensukseskan program-program Pemerintah mulai dari taat prokotol kesehatan sampai pada melakukan vaksinasi sehingga pengendalian pandemi bisa berhasil seperti sekarang ini.

Menurunnya kurva penularan Covid-19 diharapkan tidak serta merta membuat masyarakat menjadi lengah dan menganggap kalau seolah pandemi sudah hilang atau lenyap begitu saja. Maka dari itu Juru Bicara Pemerintah Penanganan Covid-19, Prof. Wiku Adisasmito menyatakan dengan tegas kepada seluruh masyarakat supaya tren baik ini harus terus dapat dipertahankan.
Apabila semua masyarakat bisa terus bersinergi menjaga stabilitas pengendalian pandemi Covid-19, maka bukan tidak mungkin seluruh aktivitas sosial dan juga perekonomian dalam negeri perlahan akan terus bangkit dan menjadi kembali produktif seperti sedia kala.
Keberhasilan Indonesia untuk mengendalikan pandemi dengan menekan angka penularan sampai pada titik seperti sekarang ini, bahkan dikatakan oleh Prof Wiku sangat patut untuk dicontoh oleh berbagai negara lain. Pasalnya masih terdapat beberapa negara yang terus berjuang dan masih melakukan lockdown di wilayah mereka karena tingkat penularan Covid-19 yang tinggi.
Bukti konkret dari keberhasilan penanganan pandemi di Tanah Air bahkan juga telah teruji pada waktu masyarakat banyak melaksanakan mudik dan juga liburan Lebaran. Faktanya, ternyata sama sekali tidak ada kenaikan penularan Covid-19 yang signifikan, bahkan kian hari angka penularan tersebut semakin melandai. Tentunya apabila dibandingkan dengan periode liburan atau hari raya pada setidaknya 2 tahun belakangan ini, hal tersebut sangat berbanding terbalik karena pada waktu itu secara signifikan tingkat penularan Covid-19 di masyarakat langsung meningkat.
Jika semisal semua negara juga bisa melakukan pengendalian pandemi sebaik yang telah ada di Indonesia, maka nantinya status pandemi dari Covid-19 ini akan dicabut oleh World Health Organization (WHO) sehingga perlahan tentunya segala aktivitas bisa kembali normal. Akan tetapi nyatanya, keberadaan pandemi atau bahkan virus itu sendiri masih ada sehingga bukan menutup kemungkinan masih terdapat potensi risiko penularan.
Selain itu, ditambahkan oleh Prof Wiku bahwa potensi risiko keterjangkitan manusia terhadap Covid-19 juga masih ada karena terdapat kemungkinan faktor lain seperti misalnya keberadaan varian virus yang baru sehingga kekebalan atau imunitas manusia akan kembali diuji. Maka dari itu pesan penting disampaikan olehnya bahwa masyarakat masih harus bermawas diri untuk menjaga adanya risiko keterjangkitan tersebut.
Setidaknya terdapat tiga kunci utama yang bisa dijadikan patokan bagi masyarakat supaya mampu mempertahankan landainya kurva penularan Covid-19 ini. Poin pertama adalah terletak pada kebiasaan untuk terus menjaga perilaku pola hidup yang bersih dan juga sehat. Jadi jangan sampai hidup bersih sehat ini hanya ada pada saat pandemi saja, namun memang seharusnya menjadi pola hidup utama masyarakat.
Lebih lanjut, masyarakat sendiri juga harus memiliki kesadaran diri untuk melakukan pengetesan apabila memiliki riwayat bahwa dirinya berisiko yakni telah mendatangi keramaian atau bepergian jarak jauh, termasuk juga apabila merasa memiliki gejala Covid-19. Kemudian poin terakhir adalah pada kesadaran diri masyarakat untuk segera melakukan isolasi mandiri apabila memang telah terkonfirmasi positif, atau bisa langsung menuju ke fasilitas pelayanan kesehatan terdekat.
Kepedulian masyarakat untuk ikut berperang melawan pandemi Covid-19 menjadi modal utama kesuksesan pengendalian Covid-19. Dengan adanya kesadaran untuk selalu taat Prokes dan mengikuti imbauan Pemerintah, kasus Covid-19 diharapkan dapat terus ditekan demi percepatan pemulihan perekonomian.

)* Penulis adalah kontributor Pertiwi Institute

Gotong Royong Menjaga Tren Positif Pengendalian Covid-19

Oleh : Raditya Rahman )*
Kasus Covid-19 terus mengalami penurunan, utamanya pasca libur panjang Idul Fitri. Kendati demikian, seluruh komponen masyarakat diminta untuk terus bergotong royong dalam menjaga tren positif Covid-19 dengan selalu taat Prokes agas transisi pandemi ke endemi dapat segera terwujud.
Indonesia terus mengalami penurunan kasus positif Covid-19 yang ditandai dengan kurva yang terus melandai. Hal tersebut merupakan sebuah bukti nyata dari kerja keras seluruh masyarakat yang juga turut mensukseskan program-program Pemerintah mulai dari taat prokotol kesehatan sampai pada melakukan vaksinasi sehingga pengendalian pandemi bisa berhasil seperti sekarang ini.
Menurunnya kurva penularan Covid-19 diharapkan tidak serta merta membuat masyarakat menjadi lengah dan menganggap kalau seolah pandemi sudah hilang atau lenyap begitu saja. Maka dari itu Juru Bicara Pemerintah Penanganan Covid-19, Prof. Wiku Adisasmito menyatakan dengan tegas kepada seluruh masyarakat supaya tren baik ini harus terus dapat dipertahankan.
Apabila semua masyarakat bisa terus bersinergi menjaga stabilitas pengendalian pandemi Covid-19, maka bukan tidak mungkin seluruh aktivitas sosial dan juga perekonomian dalam negeri perlahan akan terus bangkit dan menjadi kembali produktif seperti sedia kala.
Keberhasilan Indonesia untuk mengendalikan pandemi dengan menekan angka penularan sampai pada titik seperti sekarang ini, bahkan dikatakan oleh Prof Wiku sangat patut untuk dicontoh oleh berbagai negara lain. Pasalnya masih terdapat beberapa negara yang terus berjuang dan masih melakukan lockdown di wilayah mereka karena tingkat penularan Covid-19 yang tinggi.
Bukti konkret dari keberhasilan penanganan pandemi di Tanah Air bahkan juga telah teruji pada waktu masyarakat banyak melaksanakan mudik dan juga liburan Lebaran. Faktanya, ternyata sama sekali tidak ada kenaikan penularan Covid-19 yang signifikan, bahkan kian hari angka penularan tersebut semakin melandai. Tentunya apabila dibandingkan dengan periode liburan atau hari raya pada setidaknya 2 tahun belakangan ini, hal tersebut sangat berbanding terbalik karena pada waktu itu secara signifikan tingkat penularan Covid-19 di masyarakat langsung meningkat.
Jika semisal semua negara juga bisa melakukan pengendalian pandemi sebaik yang telah ada di Indonesia, maka nantinya status pandemi dari Covid-19 ini akan dicabut oleh World Health Organization (WHO) sehingga perlahan tentunya segala aktivitas bisa kembali normal. Akan tetapi nyatanya, keberadaan pandemi atau bahkan virus itu sendiri masih ada sehingga bukan menutup kemungkinan masih terdapat potensi risiko penularan.
Selain itu, ditambahkan oleh Prof Wiku bahwa potensi risiko keterjangkitan manusia terhadap Covid-19 juga masih ada karena terdapat kemungkinan faktor lain seperti misalnya keberadaan varian virus yang baru sehingga kekebalan atau imunitas manusia akan kembali diuji. Maka dari itu pesan penting disampaikan olehnya bahwa masyarakat masih harus bermawas diri untuk menjaga adanya risiko keterjangkitan tersebut.
Setidaknya terdapat tiga kunci utama yang bisa dijadikan patokan bagi masyarakat supaya mampu mempertahankan landainya kurva penularan Covid-19 ini. Poin pertama adalah terletak pada kebiasaan untuk terus menjaga perilaku pola hidup yang bersih dan juga sehat. Jadi jangan sampai hidup bersih sehat ini hanya ada pada saat pandemi saja, namun memang seharusnya menjadi pola hidup utama masyarakat.
Lebih lanjut, masyarakat sendiri juga harus memiliki kesadaran diri untuk melakukan pengetesan apabila memiliki riwayat bahwa dirinya berisiko yakni telah mendatangi keramaian atau bepergian jarak jauh, termasuk juga apabila merasa memiliki gejala Covid-19. Kemudian poin terakhir adalah pada kesadaran diri masyarakat untuk segera melakukan isolasi mandiri apabila memang telah terkonfirmasi positif, atau bisa langsung menuju ke fasilitas pelayanan kesehatan terdekat.
Kepedulian masyarakat untuk ikut berperang melawan pandemi Covid-19 menjadi modal utama kesuksesan pengendalian Covid-19. Dengan adanya kesadaran untuk selalu taat Prokes dan mengikuti imbauan Pemerintah, kasus Covid-19 diharapkan dapat terus ditekan demi percepatan pemulihan perekonomian.

)* Penulis adalah kontributor Pertiwi Institute

Related Posts

Add New Playlist