Diskusi Kominfo Bahas “MILLENIAL SUKSES DENGAN INTERNET, OPTIMALISASI PERAN TIK UNTUK MEDIA EDUKASI DAN BISNIS”

Bakti Kominfo melaksanakan Seminar Merajut Nusantara bertemakan “Millenial Sukses Dengan Internet, Optimalisasi Peran TIK Untuk Media Edukasi dan Bisnis” yang diisi Ir. A. Helmy Faishal Zaini selaku Anggota Komisi I DPR-RI, Yuliandre Darwis Ph.D selaku Komisioner KPI Pusat, Neny Rahmawati M.PD selaku Pengajar Diklat PKP dan PKAI, yang mana dalam seminar live streaming tersebut Ir. A. Helmy Faishal Zaini menyampaikan bahwa “Senang sekali bahwa temen-temen pada akhirnya nanti akan secara proaktif mengikuti acara ini dengan harapan tentu semua akan menjadi bagian penting dari perubahan yang ada, yaitu perubahan bahwa sekarang ini sudah memasuki era yang disebut dengan revolusi 4.0, dimana semua melakukan sebuah transformasi digital besar-besaran, saya sering menyampaikan era digital ini adalah sesuatu yang bersifat taken for granted sesuatu yang bersifat imperatif, tidak bisa lagi untuk menghindar dari tren ini.

Mengingat masyarakat ini sudah mulai berubah dari apa yang disebut sebagai ruang serba fiscal space menuju apa yang disebut sebagai ruang serba digital, masyarakat sudah berpindah dari titik A menuju ke cyber space maka dalam konteks ini agar tidak gagap, terlebih pada tahun 2025 berdasarkan satu survei yang dapat di percaya, penduduk Indonesia 70% akan dihuni oleh generasi milenial, maka dengan era yang sangat baru ini, di harapkan tidak ketinggalan, sekaligus bisa menjadi bagian penting dari proses perubahan.

” Salah satu isu yang mengemuka adalah bagaimana kaitanya dengan ekonomi digital, membangun satu bisnis dengan mengembangkan platform digital melalui media sosial, banyak pembeli sekarang ini hunting barang tidak secara langsung tetapi melalui media sosial, masyarakat juga menghadapi berbagai macam tantangan-tantangan yang luar biasa bukan hanya ekonomi tetapi pendidikan juga sama, sekarang mengenal pendidikan daring, dalam bidang keagamaanpun juga sama.

Baca Juga

Dalam konteks ini saya ingin mengajak kepada seluruh yang hadir untuk nanti melihat dan sekaligus juga belajar banyak dari para narasumber yang hadir untuk bersama-sama menjadikan forum ini sebagai bagian dari upaya untuk bisa menjadi bagian penting dari proses perubahan, mudah-mudahan semua akan menjadi masyarakat yang bisa survive di tengah keadaan yang serba sulit ini.

Dalam kesempatan yang sama Yuliandre Darwis Ph.D selaku Komisioner KPI Pusat menyampaikan bahwa “Bagaimana situasi hari ini, ada yang menarik dalam situasi hari ini bahwa jangkauan sinyal di Indonesia itu ada jumlah desa atau kelurahan seluruh Indonesia kurang lebih 83.218 desa atau kelurahan yang mana di desa atau kelurahan yang tercakup layanan yang di kategorikan 4G itu ada kurang lebih 70.670 desa atau kelurahan, jadi kalau diestimasikan jumlahnya 85%, sedangkan desa kelurahan yang tidak tercakup dalam layanan 4G atau NO 4G itu ada 12.548 desa atau kelurahan kurang lebih adalah 15% dari yang tidak kena 4G ini wilayah yang non 3T ada kurang lebih 3.435 desa dan kurang lebih 4,1% ada 9.113 desa kurang lebih 10,9% di wilayah 3T, apa yang hari ini dilakukan, pemerintah dengan visi Presiden hari ini bagaimana menyatakan bahwa sama rata, sama rasa, jadi kita sama-sama merasakan dan sama rata di seluruh Indonesia tidak ada lagi bedanya Jakarta, Makassar, Surabaya atau daerah-daerah lain sama semuanya, inilah visi Presiden yang dijalankan oleh Kementerian Kominfo yang dilaksanakan langsung oleh Bakti Kominfo salah satunya literasi ini kita laksanakan, bagaimana penetrans ini bisa dilaksanaka, Bakti melakukan 1.096 yang sudah jalan 2020 lalu, kemudian sekarang sudah ada 113 yang di upgrade dari 3G menjadi 4G kurang lebih 7.904 yang belum dilayani sekarang sedang proses untuk disempurnakan. Pembangunan infrastruktur pun juga dipacu sesuai dengan visi Presiden, ini juga didorong oleh Pak Helmy Faishal Zaini, bagaimana pemerintah dalam hal ini membangun BTS sinyal dengan 1.606 dan akses internet kurang lebih 7.542 akses yang melalui jalur darat dan di jalur larut atau yang disebut dengan Palapa Ring inilah yang dilakukan hari ini.

Bicara tentang teknologi informasi dan komunikasi, saya lihat dikutip dari hasil sensus penduduk 2020 jumlah generasi Z atau mencapai 75,409 juta jiwa atau setara dengan 27,94% dari total seluruh populasi penduduk di Indonesia, sementara itu jumlah penduduk yang paling dominan kedua berasal dari generasi milenial jumlahnya adalah 69,38 juta jiwa penduduk, dengan jumlah populasi sebesar 25, 87%.

Indonesia saat ini mengalami bonus demografi, hal ini ditandai dengan semakin berkurangnya jumlah penduduk Indonesia usia tua, sebaliknya jumlah penduduk usia produktif mengalami peningkatan atau mendominasi seperti yang terjadi saat ini. Di tahun 1945 Indonesia mengecap kemerdekaan dan menjadi negara yang berdaulat, saat itulah kurikulum pendidikan dibangun, saat itulah kurikulum pendidikan dibangun tujuannya mengentaskan buta huruf kala itu.

Saat itu pendidikan masih dilakukan secara satu arah saja, pendidikan masih sangat menitikberatkan guru sebagai pusat pengetahuan dan buku pelajaran sumber materi, cara ini disebut dengan edukasi 1.0 lebih dari lima dasawarsa, penetrasi internet mulai dikenal oleh sebagian masyarakat tepatnya awal tahun 2000-an, mungkin kita tahu bahwa model edukasi 1.0 sudah kurang relevan, lahirlah konsep edukasi 2.0 karena peran pendidikan tidak sepenuhnya pada guru, tetapi juga tukar pikiran dengan siswa, interaksi lebih luas bisa guru dengan murid, murid dengan murid lainnya, serta murid dengan ahlinya, sekolah mulai memiliki gedung.

Bukan hanya di ruang sekolah saja tetapi pembangunan seperti laboratorium dan jaringan komputer sekolah jadi awal perubahan pada waktu itu, saat itulah siswa mulai mengenal praktik dan mencari tahu pengetahuan lebih luas dengan internet, saat itu siswa mungkin sudah mencari tahu segala info, bisa saja melalui wikipedia atau website pembelajaran lainnya, tahun 2010 jadi era baru di dunia pendidikan, kenapa saya bilang begitu karena model baru dalam belajar diterapkan yaitu edukasi 3.0, proses belajar bukan hanya dengan guru saja tapi sudah bersifat kolaborasi dan saling mencari tahu, pengajar pun datang dari tenaga profesional dan orang yang ahli di bidangnya dan ilmu pengetahuan tersebut lebih mudah diarahkan kepada peserta didik, sekaligus melihat bakat anak ke depan.

Arah pendidikannya berubah dengan sangat cepat dibandingkan sebelumnya, lahirlah konsep edukasi 4.0 yang mengedepankan fleksibilitas dan kreativitas. Di bidang bisnis jumlah wirausaha di Indonesia sendiri baru sekitar 3,47% dari total penduduk, apabila dihitung dengan jumlah penduduk populasi Indonesia kurang lebih 270 juta jiwa, jumlah wirausaha nasional mencapai 806 juta jiwa.

Sementara jika melihat negara-negara tetangga seperti Malaysia, Thailand tingkat kewirausahaannya sudah berada di sekitar 4,74% dan 4,26% kalau di lihat angka, sedangkan Singapura yang tertinggi saat ini sudah mencapai 8,76% inilah situasi bagaimana memaksimalkan jumlah wirausaha di Indonesia sebanyak 3,47% dari jumlah penduduk, dengan perkembangan situasi pandemi hari ini, teknologi informasi dan komunikasi pun juga cepat berubah untuk menjadi entitas bisnis, ini peluang bukan tantangan atau ujian ini kesempatan teman-teman milenial. Program pengembangan wirausaha muda milenial pada 2021 sebagai upaya meningkatkan rasio kewirausahaan nasional, jadi prioritas Kementerian Koperasi dan UMKM rasio kewirausahaan nasional Indonesia ditargetkan mencapai 3,9% sampai 2024 menambah satu setengah juta wirausaha yang dapat menciptakan lapangan pekerjaan baru, serta meningkatkan pertumbuhan ekonomi, potensi demografi Indonesia saat ini sangat besar untuk penguatan dan pengembangan wirausaha muda produktif dan berkualitas itu menjadi poin utama, perguruan tinggi misalnya yang memiliki sumber daya manusia yang berkualitas dalam jumlah besar, sehingga layak menjadi sumber penguatan dan pengembangan wirausaha produksi dari kalangan anak muda.

Ada titik cerah dibalik ekonomi yang merosot, kalau di lihat perkembangan teknologi melahirkan peluang baru khususnya seperti ecommerce, contoh jubah pelanggan yang berbentuk PT atau CV meningkat hingga 2020 rata-rata sebesar 38,3% dibandingkan tahun 2019, artinya apa situasi ini dimanfaatkan menjadi peluang, terlebih sekarang melakukan pendirian PT sudah bisa dilaksanakan online melalui ahu.go.id.

Direktorat Jenderal Administrasi Hukum Umum atau Ditjen AHU, keberadaan layanan online ini memberi keleluasaan dalam proses pembuatan PT yang bisa dilakukan kapan saja dan dimana saja terlebih bagi para calon pengusaha muda, jadi tidak ada lagi birokrasi dipersulit di zaman saat ini, inilah perjuangan Pak Presiden yang mentransformasi teknologi dimanfaatkan untuk mempermudah bukan mempersulit.

Dan Indonesia pilar ekosistem startup Asia Tenggara, 9 startup terbesar di Asia Tenggara 5 dari Indonesia yaitu Gojek, Tokopedia, Bukalapak, OVO dan Traveloka. Ini 5 langkah percepatan transformasi digital yang di dorong oleh Pak Presiden pertama segera lakukan percepatan perluasan akses dan peningkatan infrastruktur digital dan penyediaan layanan internet, kedua persiapkan roadmap transformasi digital di sector-sektor strategis, baik di sector pemerintahan, layanan publik, bantuan sosial, pendidikan, kesehatan, perdagangan, industry, maupun penyiaran, ketiga percepatan integrasi pusat data nasional, keempat siapkan kebutuhan SDM talenta digital, kelima yang berkaitan dengan regulasi, skema pendanaan dan pembiayaan segera disiapkan secepat-cepatnya.

Untuk melakukan transformasi digital negara membutuhkan talenta digital sebanyak kurang lebih 9 juta orang atau 15 tahun kedepan diprediksikan, perlu sebuah persiapan atau kurang lebih 600.000 orang per tahun, sehingga bisa membangun sebuah ekosistem yang baik bagi tumbuhnya talenta-talenta digital, mulai bulan Mei yang lalu Kementerian Komunikasi dan dan Informatika meluncurkan program literasi digital nasional dengan tema Indonesia makin cakep digital, Bakti Kominfo juga melakukan literasi bersama DPR RI, bersama komisi satu, hari ini juga di rasakan dalam peluncuran program tersebut akan menandai pelaksanaan kelas literasi digital secara simultan dari 514 titik kota, kabupaten di seluruh Indonesia, tujuan penyelenggaraan program tersebut yakni guna membekali masyarakat dalam berinteraksi di ruang digital baik dari segi etika, kemampuan, keamanan.

Selain itu tentu dengan adanya program ini masyarakat diharapkan dapat memanfaatkan sisi positif internet untuk aktivitas sehari-hari seperti belajar virtual, bisnis, belanja online, bekerja dari rumah, konsultasi kesehatan secara daring efektif dan efisiensi dan sumber daya manusia, karena tidak perlu banyak orang lagi untuk melakukan suatu pekerjaan ini peluang.

Neny Rahmawati M.PD selaku Pengajar Diklat PKP dan PKAI menyampaikan bahwa “Apa itu media sosial yaitu media sosial mengacu pada sarana interaksi di antara orang-orang di mana mereka membuat, berbagi atau bertukar informasi dan ide dalam komunitas dab jaringan virtual – Esther Natalia”. Media sosial adalah alat digital apapun yang memungkinkan pengguna membuat dan berbagi konten dengan cepat, dengan public.

“Generasi milenial adalah generasi yang unik karena banyak dipengaruhi oleh smartphone dan media sosial sehingga juga akan mempengaruhi pola piker dan tindakannya – Ali dan Purwandi 2017”. Ciri generasi milenial suka yang serba instan, gadget kebutuhan utama, multitasking, mudah merasa bosan, memilih pengalaman dari pada asset, kritis terhadap masalah sosial.

Kontribusi kaum milenial sebagai generasi milenial tidak boleh banyak mengeluh, seharusnya bisa jadi pemecah kebuntuan di masyarakat dengan berbagai inovasi dan aktivitas.

Berbagai efek positif dari media sosial pada remaja yaitu media sosial membawa komunikasi, surat pos dan telegram tidak lagi dibutuhkan untuk menyampaikan pesan, dengan satu klik pesab dari seseorang sampai kepada penerima yang diinginkan. Jika ada berita penting media sosial dapat membantu para remaja mendapatkan perhatian dari orang yang ingin mereka hubungi secara langsung.

Menigkatkan keikutsertaan melalui forum remaja dapat mengkontribusikan pendapat dan pemikiran mereka tentang topic dan tema tertentu yang menarik minat mereka, dengan berpartisipasi dalam diskusi, mereka terlibat dalam ekspresi diri positif.

Memperkuat kebersamaan untuk beberapa orang berkomunikasi secara daring lebih sederhana daripada berkomunikasi secara langsung, bercakap-cakap secara virtual dengan kenalan memungkinkan para remaja untuk belajar lebih banyak tentang satu sama lain dan memperkuat kepercayaan di antara kedua belah pihak. Hal ini juga menjembatani kesenjangan.

Melalui media sosial para remaja yang ingin berhubungan dengan teman dari masa lalu dapat melakukannya dengan cepat. Membangun jembatan melangkahi hambatan, melalui media soaisal para remaja dapat bertemu dengan teman baru dari tempat asing dan jauh, berkomunikasi dengan individu dari budaya berbeda dapat membantu para remaja menjadi lebih sensitive terhadap perbedaan budaya.

Mencipatakan identitas seiring dengan para remaja membuat profil mereka lebih personal, mereka merasakan sensasi kemandirian, selain dari dapat berbagi ide dan minat dengan orang lain, mereka juga dapat mengikuti berbagai kelompok yang membantu mereka merasa diterima dan membentuk identitas mereka.

Meningkatkan kepercayaan diri reaksi suka dan komentar baik, untuk mendapatkan semangat harian, para remaja dapat membuka profil mereka dan secara otomatis mendapatkan afirmasi, validasi, kepercayaan diri dan harga diri.

Melawan depresi menulis blog dapat menjadi terapi bagi para remaja yang merasa bingung, lelah atau butuh menyalurkan frustasi saat mereka masuk ke komunitas sosial, mereka menemukan orang yang dapat diajak bicara dan yang ingin mendengarkan. Membantu edukasi berkat opsi berbagi jejaring sosial memberi para remaja kesempatan untuk berbagi video dan artikel informatif dengan satu dama lain. Hal ini juga membantu mereka terhubung ke para ahli akademik mereka.

Melejitkan potensi banyak penari, penyanyi dan seniman muda baru meraih popularitas melalui internet. Berkat situs jejaring sosial para remaja berbakat dapat menujukkan kebisaan mereka pada dunia.

 

Related Posts

Add New Playlist