Pemerintah Dorong Masyarakat, Harus Paham Pemanfaatan TIK untuk Pendidikan dan Bisnis

Bakti Kominfo melaksanakan seminar live straming bertemakan “Pemanfaatan TIK Untuk Pendidikan dan Bisnis” yang diisi Ir. A. Rizki Sadig, M.Si selaku Anggota Komisi I DPR-RI, DRS. Freddy Herman, MUA selaku Praktisi Bidang Kehumasan dan Komunikasi Publik, Adhiwena Wirya Wiyudi, S.AB selaku Tokoh Pemuda, yang mana dalam seminar live streaming tersebut, Ir. A. Rizki Sadig, M.Si menyampaikan bahwa “Fenomena pandemi covid-19 yang membuat semua harus menyesuaikan diri dengan situasi yang ada, bahwa segala aktivitas sekarang ditopang oleh teknologi informatika dan teknologi komunikasi digital yang dikhususkan di bidang pendidikan dan bisnis.

Pemerintah bersama dengan DPR khususnya komisi 1, hari ini memang sedang sangat gencar untuk menyikapi situasi pandemi yang dihadapi, dengan memperbanyak kajian-kajian ataupun distribusi informasi kepada publik, melalui kerjasama antara komisi 1, kementerian komunikasi dan informatika dan Bakti.

Melibatkan semua masyarakat khususnya anggota DPR di dapilnya masing-masing, untuk bisa menggunakan sesi hari ini supaya menjadi lebih produktif bagi kehidupan sehari-hari, di sisi lain pemerintah juga menyadari, terkadang kendala-kendala teknis yang dihadapi oleh masyarakat dalam menerima jaringan internet dan lain sebagainya masih terbatas, maka pemerintah, komisi 1 melalui kementerian komunikasi jaringan, bekerjasama dengan Bakti, pemerintah dan Komisi 1 sebagai pembuat regulator, itu akan selalu menyikapi hal ini dengan secepat mungkin, semaksimal mungkin, karena memang tidak bisa lagi terlepas dengan situasi komunikasi melalui teknologi digital, di bidang pendidikan bukan hanya teknologinya, tentang alat komunikasinya.

Baca Juga

Tapi jaga juga kurikulum juga harus ikut menentukan, di mana interaksi aktif secara fisik antara pengajar dan murid yang diajar itu hanya melalui teknologi digital, tentunya mungkin butuh terobosan-terobosan agar kejenuhan, kebosanan ataupun interaksi fisik yang bisa melihat komunikasi langsung, secara langsung melihat kemampuan-kemampuan murid anak didik perlu evaluasi-evaluasi mendalam.

Disisi bisnis ada hal yang menarik juga, dengan situasi hari ini tentunya bisnis akan menjadi sangat efisien, karena sebagian besar orang hanya melakukan marketing dengan menggunakan alat komunikasi digital, kemudian kantor, toko atau alat-alat peraga yang biasa dipajang di toko-toko sekarang tidak memerlukan lagi, karena cukup difoto, di-upload di dalam alat komunikasi digital, tenaga marketing yang kerjanya keluar masuk ke toko-toko dari rumah ke rumah atau mungkin dari kantor ke kantor, alat bayar yang dulu mungkin harus menggunakan pembayaran tunai di toko, di pasar dan dan sebagainya, sekarang sudah begitu banyak alat bayar yang tidak menggunakan pembayaran tunai, yang menggunakan alat bayar dengan teknologi digital dan masih banyak lagi.

Situasi-situasi di dunia pendidikan dan di dunia bisnis ada plus dan minus nya, ada hal yang perlu di sikapi dengan bijak, ada yang bisa di ambil secara maksimal, bisa di-upgrade, bisa ditingkatkan menjadi sesuatu yang produktif, yang bisa meningkatkan kemampuan baik dari sisi keilmuan maupun dari sisi praktek.

Dalam kesempatan yang sama, DRS. Freddy Herman, MUA selaku Praktisi Bidang Kehumasan dan Komunikasi Publik menyampaikan bahwa “Tantangan Global ada 3 yaitu globalisasi kata kunci dari globalisasi hanya satu kata persaingan, kompetisi, demokrasi adalah partisipasi tidak lagi bisa menutup diri dan hanya pegang pada apa yang di yakini dan tidak mau tahu dengan dunia luar sana, maka partisipasi menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari, ketiga yang mewarnai kehidupan secara global adalah teknologi yang disebut dengan digitalisasi. Apa yang dimaksud dengan revolusi industri 4.0 pengertiannya kira-kira saat ini adalah revolusi industri 4.0 adalah sebuah sistem cerdas berbasis otomatisasi yang digerakkan dengan mesin teknologi dan kecerdasan buatan berbasis data (big data).

Prosesnya terjadi melalui konektivitas antar komponen berbasis data yang pada gilirannya mampu membuat keputusan atau kesimpulannya sendiri tanpa keterlibatan manusia.

Pemanfaatan Teknologi informasi komunikasi (TIK) dan revolusi industri 4.0 karakteristik internet karakter global, dapat berkomunikasi secara interaktif,  interkoneksi jaringan dan platform, pertumbuhan dan perkembangan cepat mengakibatkan sifat dinamis, pengaturan bersifat kerjasama internasional.

Penggunaan internet 202,6 juta atau 73,9%, pertumbuhan penggunaan internet 27 juta atau 16% penduduk, jumlah pengguna Hp 338,2 juta atau 124% dari jumlah penduduk, pengguna internet aktif 142,8 juta atau 53% penduduk, penggunaan media sosial aktif 175,4 juta atau 64% penduduk dengan tingkat pertumbuhan 25 juta/tahun rata-rata menggunakan selama 8 jam per hari.

Ada empat isu penting terkait dengan perkembangan era digital adalah spektrum frekuensi yang merupakan sumber daya terbatas sehingga membutuhkan peningkatan efisiensi pemanfaatan, perkembangan TIK yang begitu cepat menghasilkan berbagai macam produk, jenis, layanan teknologi komunikasi yang memanfaatkan spektrum frekuensi.

Teknologi berbasis analog menjadi semakin mahal, boros dan semakin usang lalau menciptakan lapangan kerja baru. TIK dan pendidikan dunia pendidikan yang selama ini didominasi oleh pendidikan formal sekolah dan pendidikan non-formal keluarga tidak lagi mencukupi, saat ini pendidikan informal komunikasi di ruang publik memainkan peranan strategis dalam proses pencerdasan bangsa.

TIK membawa perubahan struktural dan budaya masyarakat yang membutuhkan lembaga-lembaga kemasyarakatan lain yang dapat menjadi agen perubahan untuk menghindari kesenjangan sosial. Keluarga dan sekolah harus dapat menjadi ‘penjaga etika dan moral masyarakat untuk memperkecil kesenjangan sosial.

Luasnya ruang publik sebagai sarana edukasi sosial memerlukan cyber teacher dalam pembentukan karakter dan sikap tindak generasi milenial, digitalisasi sebagai sarana edukasi mutual interaction, mutual understanding, mutual respect dan mutual benefit.

Adhiwena Wirya Wiyudi, S.AB selaku Tokoh Pemuda menyampaikan “pendidikan adalah pembelajaran, keterampilan dan kebiasaan sekelompok orang yang diturunkan dari satu generasi ke generasi berikutnya melalui pengajara, pelatihan atau penelitian. Pendidikan sering terjadi di bawah bimbingan orang lain, tetapi juga memungkinkan secara otodidak.

Pada situasi seperti ini mengharuskan untuk bisa adaptif terhadap kondisi dan situasi, harus bisa menangkap peluang yang ada dengan kondisi yang seperti ini, sekarang sekolah setiap harinya menggunakan Zoom, situasi yang menjadi sebuah keniscayaan pada saat ini, mau tidak mau harus bisa, beberapa perubahan yang terjadi, tadinya sekolah atau berkegiatan meeting itu di ruangan, interaktif sifatnya dan sekarang hanya di depan laptop, jadi dengan perubahan ini juga harus menyadari bahwa kondisi sedang berubah, berarti juga harus beradaptasi terhadap situasi seperti ini. Industri 4.0 semakin banyaknya otomatisasi pekerjaan menggunakan internet, robot, maupun AI, beberapa propesi diprediksi akan hilang dan tergantikan yang cukup rentan tergantikan yang sifatnya repetitif, harus meningkatkan keterampilan literasi dasar literasi, numerasi, riset, digital literasi, literasi keuangan, lalu kompetensi berfikir kritis atau penyelesaian masalah, kreatif, komunikatif, kolaboratif dan karakter keingintahuan, persistensi, inisiatif, adaptif, kepemimpinan, kesadaran sosial budaya.

Sebagai pembisnis apa yang perlu dipersiapkan dalam proses transformasi digital yaitu perubahan minset, perubahan manusia, perubahan budaya, perubahan proses, perubahan teknologi.

Related Posts

Add New Playlist