Laporan : Halwa Fitriosa Khalida Falaquera
Berguyon atau bercanda memang hal yang sangat menyenangkan apalagi jika bersama teman-teman. Tapi kadang kita tidak sadar, hal yang menjadi bahan guyonan kita itu ternyata menyakiti orang lain.
Misalnya, saat kita bercanda mengenai fisik seseorang, tanpa kita sadari itu dapat membuat orang tersebut sakit hati atau malu dengan kondisi fisik yang ia punya saat itu. Dan hal ini disebut dengan body shamming yaitu suatu tindakan yang perlu dihentikan. Body shamming merupakan tindakan yang sangat tidak dianjurkan dan bisa berakibat fatal bagi sang korban.
Baca Juga
Walaupun hal ini memang menyenangkan bagi para pelaku tapi tidak bagi para korban, ini justru akan memberikan dampak yang buruk.
Apa saja dampak buruk yang akan muncul bagi korban body shaming? Berikut ini dampak-dampak yang akan terjadi bagi korban body shaming, yang dilansir dari idntimes,com.
1. Membuat orang menjadi insecure dan tidak percaya diri Jika anda selama ini sering melakukan guyonan yang mengarah ke fisik seperti “kok sekarang gendutan” atau “mukanya sekarang kaya bulan ya, gak mulus” maka kamu adalah pelaku body shamming yang bisa menjadi penyebab seseorang menjadi insecure. Seseorang yang insecure akan menarik diri dari lingkungan sekitar dan kehilangan kepercayaan diri. Jika sudah begini, jangan salahkan orang itu karena menjadi pendiam dan gak banyak berinteraksi. Tapi coba introspeksi diri jangan-jangan anda yang menyebabkan diri dia menjadi seperti itu.
2. Korban body shamming akan menutup diri dan lebih senang menyendiri
Terlalu sering menjadi korban body shamming akan menjadikan seseorang tertutup dan tidak mau berinteraksi. Dia merasa bahwa orang-orang hanya akan melihat dia dari tampilan fisik sehingga dia enggan menunjukkan diri pada dunia luar.
Baca juga: Siap Hadapi Era VUCA, PLN Gandeng 4 PTN dan LIPI
3. Membuat diri tidak berkembang
Pelaku body shamming tanpa sadar telah membuat orang lain menjadi jauh dari kesuksesan. Apalagi jika korbannya memiliki kepercayaan diri yang sudah rendah dan tidak punya motivasi untuk membuktikan diri. Bisa-bisa selamanya sang korban ini akan selalu menarik diri dan tidak melakukan apapun.
4. Melakukan hal ekstrem untuk memperbaiki kondisi fisiknya atau penyakit anoreksia
Korban body shamming memiliki kecenderungan lebih tinggi untuk melakukan hal-hal ekstrem demi memperbaiki fisiknya yang dia rasa kurang. Misal, karena sering dibilang gendut, si A melakukan diet ekstrem yang bisa saja mengancam kesehatannya hanya agar terlihat kurus.
Jika gangguan ini sudah terjadi, maka perlu dilakukan perawatan yang sangat serius dan hati-hati dengan psikiater dan terapis.
Untuk itu stop body shamming biar orang lain bisa mencintai diri mereka apa adanya.
5. Melakukan self-harm hingga bunuh diri Hal ini yang sangat fatal. Menjadi korban body shamming sangat mungkin menyebabkan seseorang mengalami gangguan mental, sehingga mereka bisa saja melakukan self-harm atau kegiatan menyakiti diri yang dilakukan dengan sengaja. Lebih parah lagi, jika terlalu sering mendapat perlakuan tidak menyenangkan berkaitan dengan hinaan fisik, seseorang bisa saja memutuskan untuk bunuh diri.
Jadi itu dia dampak buruk yang akan terjadi bagi korban body shaming, untuk itu perilaku buruk ini wajib dihentikan. Baik secara langsung ataupun tidak, hindari terlibat dalam obrolan yang mencela fisik orang lain.
Dan bagi para korban, jika anda sudah merasa sangat tertekan dengan ejekan orang lain terhadap penampilan anda, maka tidak ada salahnya jika anda mencoba berkonsultasi kepada psikiater atau psikolog.