Kasus Covid-19 Tinggi Jangan Abaikan Protokol Kesehatan

Oleh : Edi Jatmiko

Corona masih menjadi momok bagi rakyat Indonesia. Setiap hari ada laporan jumlah pasien yang terjangkit virus Covid-19. Ingatlah pepatah lama ‘lebih baik mencegah daripada mengobati’, jadi Anda masih harus menaati protokol kesehatan seperti rajin cuci tangan, jaga jarak, dan pakai masker. Daripada terlanjur kena Corona lalu merana.

Sebanyak 1.268 orang positif kena virus Covid-19, pada 7 juli 2020. Total pasien yang terjangkit Corona jadi 66.226 orang. Demikian data yang diberikan oleh Achmad Yurianto, juru bicara pemerintah dalam menangani virus Covid-19 ketika ditemui dalam konfrensi pers di Jakarta.

Baca Juga

Update dari gugus tugas ini memang selalu diberikan agar masyarakat tetap waspada.
Mengapa kita masih harus waspada? Karena memang virus Covid-19 belum ada vaksinnya.

Obatnya memang sudah tersedia namun harganya mencapai ratusan ribu rupiah. Itupun tidak dijual di apotik untuk kalangan umum. Ketika sudah terinfeksi virus, maka paru-paru akan terasa berat karena kemasukan cairan dan rasanya tentu sangat tidak enak.

Jangan abaikan protokol kesehatan seperti memakai masker dan menjaga higienitas tubuh. Ketika habis keluar rumah, harus langsung mandi, keramas, dan ganti baju. Kita juga wajib menaikkan imunitas tubuh dengan minum vitamin C dan makan buah serta sayuran segar.

Pakailah masker kain dan maksimal dipakai selama 4 jam saja, jadi bawa masker cadangan.
Selain menjaga kebugaran dan kebersihan tubuh, kita wajib menjaga jarak dengan orang lain.

Ketika new normal dimulai, maka tempat umum seperti warung kopi dibuka dan boleh menerima pesanan dine in kembali. Namun kita juga harus memakai masker atau face shield. Jangan malah duduk berdempetan, apalagi nongkrong dan ngopi sampai semalaman.

Baca juga: Santri Gontor Terpapar Covid 19, Begini Arahan untuk Walisantri

Jangn pernah menyepelekan Corona, karena ketika sudah tertular, presentasi bisa sembuh masih 50-50. Jika imunitas tubuh kuat, maka akan pulih setelah 14 hari. Namun ketika punya penyakit bawaan seperti TBC atau asma, akan lebih lama waktu pemulihannya. Apa kita mau cari mati hanya gara-gara malas memakai masker lalu tertular virus Covid-19?

Jika ICU Rumah Sakit sudah terlalu penuh dengan pasien Corona, maka tenaga medis akan kelimpungan dan mencarikan ruangan lain. Saat kapasitas Rumah Sakit sudah penuh, juga akan ditransfer ke RS lain yang belum tentu memiliki fasilitas yang lengkap. Apalagi jika kita tinggal di kota kecil atau desa terpencil, mau dirawat di mana? Mau ke luar daerah juga rawan.

Keteledoran masyarakat dalam mengabaikan protokol kesehatan yang paling dasar seperti malas memakai masker juga membuat para tenaga medis jadi gemas. Bahkan mereka membuat hashtag #IndonesiaTerserah di media sosial, karena tingkah banyak orang yang menganggap Corona hanya pilek biasa.

Seharusnya kita menghargai pengorbanan nakes tersebut yang kepanasan dan kelelahan saat memakai baju APD. Mereka juga rawan tertular Corona dari para pasien dan bahkan tidak berani pulang. Karena takut akan menulari keluarganya di rumah. Bahkan ada nakes yang hamil dan akhirnya kena Corona, dan gugur saat bertugas.

Apa susahnya mencuci tangan dan memakai masker? Jika merasa pengap saat memakai masker kain, maka carilah yang bahannya lembut dan berpori besar agar kita bisa bebas bernapas saat mengenakannya. Jangan malah melemparnya jauh-jauh. Tentu kita tidak mau bernasib seperti Wuhan yang bagaikan kota mati saat terlalu banyak pasien Corona.

Protokol kesehatan dibuat untuk menyelamatkan diri kita sendiri. Jadi jangan pernah mengabaikannya. Tetaplah beraktivitas dengan aman dan menjaga jarak dengan orang lain. Semoga dengan cara ini, jumlah pasien Corona berkurang dan Indonesia bisa bebas dari virus Covid-19.

Penulis aktif dalam Lingkar Pers dan Mahasiswa Cikini

Related Posts

Add New Playlist