Oleh: Hamid Karzai (Ketua Forum Pegiat Media Sosial Independen Regional Riau)
Di tengah perang global melawan pandemi Covid-19, ada saja pihak-pihak tidak bertanggung jawab menyebarkan berita-berita palsu (hoax) seputar Covid-19. Berbagai narasi menyesatkan lalu lalang hampir setiap hari menyelimuti linimasa media sosial seputar Covid-19. Dan, sebagian besar diantaranya merupakan berita palsu yang tidak jelas asal-usul apalagi kebenarannya. Berbagai berita palsu seputar Covid-19 itu ada yang berkaitan dengan isu agama dan ada pula yang berkaitan dengan isu politik global.
Misalnya, kabar yang mengatakan bahwa virus Covid-19 sengaja diciptakan oleh negara tertentu untuk menghancurkan ekonomi dunia dan akhirnya memudahkan negara tersebut menguasai dunia. Ada pula yang mengaitkan penyebaran Covid-19 dengan isu keagamaan, yakni virus Covid-19 diciptakan untuk mengancurkan negara-negara Islam.
Baca Juga
Baca juga: Virus Covid-19 Serang Fisik, Hoax Covid-19 Serang Psikis
Penyebaran hoax jarang terjadi secara alamiah, namun direkayasa sedemikian rupa dengan target politik yang terukur. Operasi hoax mesti dilawan secara cerdas dan bijak melalui literasi dan implementasi. Melawannya pun perlu minimal diatas satu klik lebih hebat.
Masifnya penyebaran berita hoaks tentang Covid-19 yang tidak kalah masif dengan penularan Virus Corona, sudah barang tentu menimbulkan dampak negatif, terutama pada masyarakat. Keresahan dan ketidaknyamanan membuat pikiran dan hati seseorang seakan tidak sinkron. Bertanya kesana kemari namun tetap tidak jelas arahnya kemana.
Dalam jangka waktu lama, seseorang yang terpapar virus hoax akan berdampak buruk terhadap sikap perilaku sehari-hari. Mudah percaya hal yang tidak jelas kebenarannya, mudah dibohongi, dan mudah terprovokasi. Menjadi sangat mungkin, hal itu menciptakan kelompok rebellion di negeri Nusantara.
Konten hoax adalah musuh bersama di dunia maya. Semua pihak pernah dan berpotensi dirugikan. Bahkan kenyamanan atas persatuan bangsa juga terancam dibuatnya. Upaya bersama perlu dilakukan dalam memitigasi total fenomena hoax ini.
Melawan konten negatif hoax dengan konten positif. Alih-alih membenci dan melawan hoaks jangan sampai justru terjebak membuat konten hoax tanpa disadari. Budayakan membuat kronologi informasi dengan mencantumkan sumbernya meskipun sumbernya dari mata kepala sendiri.
Membudayakan saring sebelum sharing. Jempol mesti dilatih mengendalikan fenomena copy paste dan forward suatu informasi. Perlu dibaca dahulu meskipun sekilas. Jika ada yang janggal atau terdeteksi berpotensi hoax, maka sebaiknya klarifikasi atau minimal terhenti info tersebut di diri sendiri.
Bersatu dalam produksi dan penyebaran konten postif dan benar akan membuat bangsa ini teguh dan solid. Sebaliknya, fenomena hoax yang dibiarkan bahkan cenderung dipupuk subur akan menjadi bom waktu yang membuat kegaduhan dan kericuhan. Implikasinya tidak main-main, seperti konflik, disintegrasi bangsa, dan sejenisnya.
Kawal terus kemerdekaan dan ketenteraman bangsa dengan ikut dalam aksi perdamaian. Berdamai dalam menerima informasi serta berdamai dengan turut mengingatkan satu sama lain.
Bersatu lawan berita hoax Covid19 dengan tetap lakukan pola hidup sehat serta posting konten narasi positif serta merawat optimisme dengan memusnahkan hoax Covid-19 yang bisa menghambat penyelesaian pandemi Covid-19.