Semoga ini tidak terjadi pada kita, keluarga Muslim. Namun, bisa jadi ini merupakan sebuah kejadian yang pernah kita alami. Ya, kepergok anak saat kita tengah berhubungan. Apa yang harus dilakukan?
Jika anak Anda masih berusia batita, mereka tidak bisa tidak menyadari atau bahkan lupa akan kejadian yang dilihatnya. Yang perlu kita lakukan adalah menjelaskan kepadanya bahwa Anda dan pasangan memiliki momen pribadi dan Anda tidak akan menyakiti satu sama lain.
Cukup itu saja penjelasannya, kecuali mereka memiliki pertanyaan lain.
Baca Juga
Jika anak Anda berusia sekolah dasar, anak di usia ini memiliki rasa penasaran tentang hubungan seksual, tetapi pada satu waktu mereka biasanya ingin menjauhkan diri dari subyek tersebut. Bila anak sangat tidak nyaman dengan pembicaraan soal seks, simpan untuk waktu lain.
Di usia remaja, banyak anak tahu apa yang terjadi dan bisa agak jijik bila mereka mendapati kejadian tersebut. Namun ini menjadi waktu yang baik untuk memberikan pemikiran tentang hubungan yang bersifat pribadi. Tegaskan bahwa berhubungan adalah kebutuhan orang dewasa yang sudah menikah.
Remaja yang lebih besar kadangkala terhibur saat mereka menduga bahwa orangtuanya telah melakukan hubungan yang sangat intim. Meski pada satu waktu bisa saja hal itu menyebabkan ketidaknyamanan dan kecemasan.
Pada kesempatan itu pula orangtua dapat menjelaskan hal lain yang dapat dijumpai oleh mereka di dalam atau luar rumah. Pornografi misalnya.
Tekankan kepada anak kalau hati dan pikiran mereka belum siap untuk melihat hal-hal seperti itu. Sedikit saran, saat membicarakan soal seks kepada anak, usahakan agar nada bicara Anda tetap santai dan tidak emosi.
Setelah memberi penjelasan, saran berikutnya adalah melakukan langkah pencegahan untuk mencegah kejadian tersebut berulang. Caranya dengan mengunci pintu kamar tidur, meminta anak untuk mengetuk pintu, dan lain sebagainya. Ingat, Rasul sudah menyuruh kita untuk berhati-hati ketika melakukan hal ini.