3M Kunci Sukses Kendalikan Laju Covid-19

Oleh : Sihabudin

Masyarakat kembali diingatkan oleh Satuan Tugas (SATGAS) penanganan Covid-19 agar tetap menerapkan protokol kesehatan yang ketat. Karena kunci utama dalam memutus mata rantai penyebaran covid-19 adalah menerapkan 3M yakni memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan.

Wiku Adisasmito selaku juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 menuturkan, kepatuhan terhadap protokol kesehatan dapat lebih efektif dalam mencegah penularan jika dilakukan secara kolektif dan tidak dilakukan sendiri.

Baca Juga

Ia menunjukkan beberapa jurnal internasional menyatakan bahwa cuci tangan dengan sabun dapat menurunkan risiko penularan sebesar 35%. Sedangkan memakai masker kain dapat menurunkan risiko penularan sebesar 45% dan memakai masker bedah dapat menurunkan risiko penularan sebesar 70%. Dan yang paling utama adalah menjaga jarak minimal 1 meter dapat menurunkan risiko penularan sampai dengan 85%.

Oleh karena itu, masyarakat harus meyakini bahwa setiap ikhtiar yang dilakukan saat ini dalam menerapkan 3M kan membuahkan hasil. Asalkan konsisten dan kolektif melakukan perubahan perilaku dalam menjalankan protokol kesehatan dengan disiplin dan dilakukan secara sungguh-sungguh.

Baca juga: Manfaat Timun yang Jarang Di Ketahui!

Pada kesempatan berbeda. Kepala Staf Kepresidenan Jenderal TNI (Purn) Moeldoko berkunjung ke Jawa Tengah sebagai salah satu provinsi yang menjadi prioritas penanganan covid-19 sesuai arahah Presiden Jokowi.
Saat bertemu dengan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo di Gubernuran, Moeldoko tampak mengenakan kaos yang bertuliskan ‘Maskeran Den, Disiplin Niku Vaksin’.

Moeldoko menjelaskan bahwa kehadirannya di Jawa Tengah adalah untuk melihat langsung upaya yang telah dilakukan pimpinan daerah dalam mengatasi pandemi ini. Selain itu juga mencarikan solusi apabila ada hambatan-hambatan yang terjadi agar pandemi ini dapat segera berakhir.

Dalam kesempatan tersebut, Moeldoko mengajak warga Jawa Tengah untuk tetap disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan seperti tetap memakai masker, jaga jarak dan lain-lain agar terhindar dari penularan covid-19. Slogan “Maskeran Den, Disiplin Niku Vaksin” dijadikan Moeldoko untuk mengkampanyekan protokol kesehatan melalui pendekatan budaya.

Moeldoko berujar, dirinya mencoba mengangkat dari sisi budaya sebagai upaya pendekatan untuk bisa menyadarkan kepada masyarakat. Bahwa menggunakan masker disiplin dalam menerapkan 3M menjadi sesuatu yang sangat penting dalam menjaga diri.

Sementara Ganjar menyambut baik kehadiran Moeldoko untuk mengkampanyekan 3M dan disiplin memakai masker, karena wabah Covid-19 di Jawa Tengah belum berakhir.

Menurutnya, ini merupakan bentuk perhatian dan atensi dari pemerintah pusat kepada masyarakat Jawa Tengah untuk senantiasa tertib dalam menerapkan protokol kesehatan.

Gubernur yang tengah menjalani periode keduanya tersebut juga memaparkan strategi penanganan Covid-19 yang telah dilakukannya selama ini. Menurutnya, pemprov Jateng telah berhasil mengendalikan laju penyebaran Covid-19 Selain itu juga tingkat kesembuhan Covid-19 terus meningkat.

Dirinya juga mengapresiasi kehadiran Moeldoko yang menjadi penyemangat warga Jawa Tengah dalam berperang melawan pandemi. Ia berharap agar warga Jawa Tengah dimana-pun berada agar selalu disiplon dalam menerapkan protokol kesehatan dalam setiap aktifitasnya.

Tidak hanya dari sisi kesehatan, dalam pertemuan tersebut, Ganjar juga menjelaskan langkah yang telah diambil untuk mengatasi dampak ekonomi akibat pandemi ini. Menurutnya, masyarakat Jawa Tengah ternyata sangatlah kreatif sehingga muncul berbagai inovasi ekonomi kerakyatan.

Perubahan perilaku untuk melakukan adaptasi kebiasaan baru masih menjadi tantangan. Tim Komunikasi Publik Gugus Tugas Nasional Dokter Reisa Broto Asmoro menyampaikan bahwa masih ada yang belum disiplin menerapkan hal ini. Ia mengajak semua pihak untuk melakukan cuci tangan dengan sabun dan air mengalir dengan disiplin sebagai adaptasi kebiasaan baru.

Data survei BPS 2019 mencatat proporsi populasi perkotaan yang memiliki fasilitas cuci tangan dengan sabun mengalir di Indinesia masih dibawah 80%.

Salah satu pilar dari 3M yakni mencuci tangan merupakan hal yang sangat penting, mengingat bagian tubuh kita itu sebagai media pembawa kuman. Karena lebih dari 1000 jenis kuman, baik itu bakteri, virus dan jamur dapat terbawa ke tangan kita.

Laju Covid-19 memang harus dikendalikan, namun hal ini tentu perlu kerjasama baik pemerintah pusat, pemerintah daerah hingga masyarakat. Penerapan 3M tidak hanya menunjukkan kepatuhan, tetapi juga kepedulian atas kesehatan diri dan orang yang ada di sekitarnya.

Penulis aktif dalam Forum Literasi Masyarakat Kendari

Related Posts

Add New Playlist