Oleh : Anggita Silaban
Dengan beban wilayah Jakarta yang sudah terlalu berat, gagasan terkait pemindahan ibukota bukanlah isapan jempol belaka. Pemindahan ibukota merupakan langkah yang difokuskan untuk pengurangan ketimpangan antarwilayah. Pemindahan Ibu Kota Negara juga merupakan salah satu upaya untuk mewujudkan kejayaan bangsa.
Presiden Joko Widodo menilai, selama ini, denyut kegiatan ekonomi secara umum masih terpusat di Jakarta dan Pulau Jawa. Sehingga Pulau Jawa menjadi sangat padat dan menciptakan ketimpangan dengan pulau-pulau di luar Jawa.
Untuk itu, Jokowi menuturkan rencana pemindahan ibukota ke Pulau Kalimantan diharapkan dapat mendorong tumbuhnya ekonomi baru, sekaligus memacu pemerataan dan keadilan ekonomi di luar jawa.
Baca juga: Pemindahan Ibukota Percepat Pemerataan Pembangunan Nasional
Jokowi mengingatkan kepada jajarannya bahwa pemindahan Ibu Kota ke Kalimantan Timur bukan hanya sekedar pindah lokasi bekerja, melainkan lebih dari itu.
Bukan sekedar pindah lokasi, tapi ada transformasi, pindah cara kerja, budaya kerja, sistem kerja dan juga ada perpindahan basis ekonomi.
Ia juga menginginkan biaya kebutuhan hidup di Ibukota baru nantinya terjangkau bagi banyak pihak. Sehingga ibukota nantinya akan menjadi mesin penggerak smart ekonomi maka rancangan ibukota baru bukan hanya smart metropolis, yang nyaman, humanis dan zero emisi.
Ibu kota baru nantinya akan diisi dengan sistem pendidikan tinggi. Tidak hanya itu, Eks Gubernur DKI Jakarta pun berkomitmen ibu kota baru akan menjadi pusat inovasi global bagi para talenta potensial di berbagai wilayah.
Selain itu ia juga ingin membangun pusat riset dan inovasi kelas dunia yang menjadikan ibukota baru ini sebagai global inovation hub, menjadi titik temu inovasi global.
Sehingga pemindahan ibukota negara tidak hanya merupakan simbol identitas bangsa, tetapi juga representasi kemajuan bangsa.
Meski nantinya ibukota negara akan berpindah ke Kalimantan Timur, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Selatan menyambut baik keputusan pemerintah pusat untuk memindahkan ibukota ke Kalimantan Timur menggantikan Jakarta.
Gubernur Kalimantan Selatan, Syahbirin Noor menilai, selama ini pembangunan kurang dirasakan masyarakat Pulau Kalimantan.
Menurutnya dampak pembangunan terkesan lebih dirasakan oleh masyarakat Indonesia bagian barat. Dirinya mengistilahkan, ibarat sebuah kapal penumpangnya miring sehingga jalannya (pembangunan) tersendat.
Dipilihnya Kalimantan Timur, menurutnya akan memberikan angin segar kepada rakyat Indonesia karena pemerataan pembangunan akan bisa dirasakan seluruh wilayah Indonesia.
Dengan begitu, dirinya pun optimistis Indonesia akan segera menikmati pemerataan pembangunan yang akan membuat Indonesia semakin maju.
Sementara itu, Ketua Umum Arus Bawah Jokowi, Michael Umbas menilai, langkah pemindahan ibu kota ini sebagai gebrakan yang positif.
Menurutnya, pemindahan ibukota negara ini menjadi bukti bahwa Jokowi merupakan seorang pemimpin yang visioner, pendobrak dan mau keluar dari zona nyaman sekaligus cermin sikap sebagai negarawan. Ia pun yakin, bahwa generasi masa depan akan menuai manfaat dari pemindahan ibukota.
Pada kesempatan berbeda, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono mendatangi lahan yang akan dijadikan ibukota baru. Dirinya menegaskan bahwa pemerintah ingin mewujudkan kota cerdas dan modern berstandar internasional.
Visi IKN Smart, Green, Beautiful dan Sustainable diterjemahkan melalui pengembangan kota yang berdampingan dengan alam melalui konsep forest city serta smart and intelligent city.
Melalui visi ini, Ibukota baru diharapkan dapat menjadi kota yang mengedepankan inklusi sosial dan modern dengan tetap memperhatikan kelestarian dan keberlanjutan lingkungan.
Konsep tersebut dianggap sebagai pilihan terbaik karena calon lokasi IKN berada di pulau Kalimantan yang memiliki karakter hutan hujan tropis dan berbagai ecologigal constraint.
Salah satu bentuk transformasi dari konsep ini yaitu penenkanan proporsi ruang 50 persen untuk ruang terbuka hijau yang juga akan mengedepankan peningkatan kualitas ekosistem serta perlindungan dan konservasi khususnya area-area yang memiliki Nilai Konservasi Tinggi (NKT).
Pemerintah juga telah menggelar ekspedisi terkait dengan desain ibukota negara baru, akhirnya terpilihlah konsep Rimba Nusa, dimana konsep tersebut justru akan melindungi dan memperbaiki hutan di lokasi ibu kota negara di Kalimantan Timur.
Tentu pemindahan Ibu Kota merupakan hajat besar yang harus mendapatkan suport dari banyak pihak, membangun kota modern tanpa merusak area konservasi tentu saja menjadi sebuah representasi sebuah kemajuan bangsa dan kejayaan bangsa di masa depan.
Penulis adalah warganet, tinggal di Bandung
Kunjungan Presiden Republik Indonesia (RI) ke-8, Prabowo Subianto, ke China dan Amerika Serikat (AS) baru-baru…
Kunjungan Kerja Presiden Prabowo Memperkuat Jaringan Ekonomi Global untuk Pemerataan Ekonomi Presiden Republik Indonesia, Prabowo…
Mengapresiasi Komitmen Presiden Prabowo Lanjutkan Pembangunan IKN, Guna Ciptakan Rasa Aman Investor Oleh: Nurul Janida…
Jakarta — Dalam rangka mendukung pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) yang tengah diupayakan sebagai kota…
Dukungan Riset UI Berkontribusi Besar terhadap Pembangunan IKN di Era Presiden Prabowo Jakarta — Dalam…
Mendorong Kesadaran Publik untuk Melawan Politik Uang di Pilkada 2024 Oleh : Gema Iva Kirana…