Puber adalah sebuah sebuah fase perubahan dalam hidup yang terjadi secara drastis dan signifikan. Biasanya puber melibatkan gejala hormonal, perubahan fisik, serta emosional.
Puber adalah sebuah sebuah fase perubahan dalam hidup yang terjadi secara drastis dan signifikan. Biasanya puber melibatkan gejala hormonal, perubahan fisik, serta emosional.
Setiap manusia pasti akan mengalami perkembangan psikologi. Mulai dari fase anak-anak, remaja, dewasa, dan tua Masing-masing pada fase perkembangan itu biasanya terjadi perubahan-perubahan besar, secara fisik, psikologis, maupun sosial.
Baca Juga
Lalu apa yang dimaksud puber kedua? Puber kedua atau secara psikologi disebut midlife crisis, biasanya akan dialami pria saat memasuki usia 40 tahun ke atas. Memang tak menutup kemungkinan, wanita juga mengalami puber kedua. Namun umumnya lebih banyak menyerang pria, karena pria lebih banyak membutuhkan perhatian dan pengakuan di luar rumah.
Pada periode tersebut seorang pria biasanya telah memasuki masa dewasa dengan tingkat kematangan dan kemapanan hidup yang stabil. Pada usia 40 tahun ke atas, umumnya pria telah hidup dengan kondisi keuangan yang sudah stabil, serta jenjang karir, dan kehidupan keluarga yang mapan.
Nah, ketika semua aspek kehidupan sudah cukup stabil, biasanya akan muncul kejenuhan. Ketika kejenuhan sudah dirasakan, banyak pria yang mulai bertingkah. Para pria ini seolah ingin membuktikan bahwa dirinya masih sama hebatnya seperti ketika remaja.
Kebanyakan pria ingin menolak kenyataan bahwa dirinya sudah mulai tua. Mereka berusaha membuktikan bahwa performa dan penampilannya masih sama baiknya dengan saat mereka masih remaja. Fase pembuktian diri itulah yang kerap disebut sebagai puber kedua.
Masalahnya, dalam masa puber kedua tidak jarang seorang pria melampiaskannya pada hal-hal negatif seperti mencari sensasi seksual, atau tantangan lain sebagaimana pernah dirasakan semasa muda.
Tentu hal ini menimbulkan ketidaknyamanan dalam rumah tangga. Nah anda yang mencurigai pasangan tengah mengalami puber kedua, simak ciri-cirinya, berikut solusinya:
Dia mengatakan hidupnya membosankan
Dia yang tadinya terlihat bersemangat dan ceria, tiba-tiba terlihat tidak bahagia, gelisah dan apatis. Tiba-tiba dia terlihat sering melamun dengan khayalan yang anda tak tau. Bahkan dia mengatakan bahwa hidupnya membosankan.
Apa yang harus anda lakukan? Jangan terjebak emosi ya. Jangan menginterogasinya dengan pertanyaan yang menyulut emosi. Cobalah menjadi pendengar yang baik untuk segala keluh kesahnya. Biarkan ia menumpahkan perasaannya. Setelah itu ajak ia mengatasi kejenuhan. Tawarkan second honeymoon. Tapi jika ia tidak tertarik, tak perlu memaksa. Tunggu hingga moodnya membaik.
Dia punya affair
Laki-laki memang membutuhkan perhatian lebih. Dalam keadaan seperti ini mereka rentan sekali terlibat affair. Bagaimana anda mencegahnya?
Anda bisa mencegahnya dengan memperlakukannya secara istimewa dan memberinya perhatian lebih. Ingat, laki-laki kadang berselingkuh seringkali bukan karena perempuan lain lebih cantik, tapi karena si pasangan baru bisa memperlakukannya dengan istimewa.
Dia membuat keputusan yang tidak biasa
Tiba-tiba saja ia memaksakan diri membeli mobil mewah. Padahal saat itu kondisi keuangan sedang tidak begitu baik. Mengapa ia manjadi sangat tidak logis?
Anda tidak dapat mengubah atau meperbaikinya. Anda hanya perlu mengambil jarak dan membiarkannya menemukan sendiri apa yang ia cari. Bersabarlah dan pahamilah kondisinya. Pelan-pelan bukalah komunikasi dengannya. Bicarakan dengan bijak mengenai keputusannya tersebut.
Dia berubah genit
Hal ini merupakan ciri yang paling terlihat. Dia menjadi hobi pakai minyak wangi, beli baju baru dan rajin mengecat rambut. Dia seakan ingin selalu terlihat muda.
Sesungguhnya hal itu terjadi karena dia mulai tak nyaman dengan kondisinya. Anda tidak perlu mengkritik dan mengeluarkan kalimat-kalimat pedas. Tingkatkan kepercayaan dirinya dengan mengatakan bahwa anda mencintainya apa adanya apapun kondisinya.
Semakin jarang di rumah
Dia merasa lebih bahagia berkumpul dengan teman-temannya dibanding dengan keluarga. Selalu ada alasan untuk meet up dengan temannya. Reuni, ulang tahun teman atau sekedar nongkrong di kafe menjadi alasannya bertemu teman.
Meski menyebalkan tapi tak perlu emosi. Nikmati saja hidup anda. Jika dia bisa bersenang-senang dengan temannya. Anda pun bisa berkumpul bersama sahabat. Bukan balas dendam, tapi dalam rangka memberinya waktu dan ruang pribadi sampai dia berhasil menyelesaikan persoalannya. Percayalah, jika anda bersikap tenang, dia akan kembali pada anda.
Terlihat depresi jika berada di rumah
Jika berada di rumah dia lebih suka menghabiskan waktunya untuk tidur atau melamun. Dia tidak semangat beraktivitas, termasuk bercinta. Nafsu makannya pun menurun dan sering mengeluh sakit kepala.
Jika pasangan anda menunjukan gejala seperti ini, anda bisa mengajaknya ke terapis, psikolog atau mungkin ke penasihat spiritual. Jika dia tidak bersedia, Anda bisa datang seorang diri dan menceritakan keadaannya, mintalah pendapat tentang treatment terbaik.
Nah, bagaimana dengan pasangan anda? Apakah menunjukkan gejala midllife crisis atau puber kedua? Jika ya, intinya anda hanya perlu bersikap bijak dan bersabar. Tetap cintai dia seperti dulu. Dan yakin semua akan kembali normal.