Pola makan bukanlah satu-satunya hal yang berubah dalam rutinitas Anda selama bulan puasa. Kewajiban untuk bangun di pagi buta demi makan sahur tak ayal membuat waktu tidur Ibu hamil jadi berkurang. Padahal tidur yang cukup merupakan hal yang sangat penting bagi kesehatan ibu dan janinnya.
Belum lagi jika harus membantu menyiapkan makanan sahur dan berbuka bagi keluarga. Kepala Departemen Maternitas Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia (UI), ns Dr Imami Nur Rachmawati, SKp, MSc mengingatkan ibu hamil untuk mengutamakan beristirahat.
Baca Juga
“Jangan lupa istirahat. Baik ibu hamil yang berpuasa maupun tidak harus cukup istirahat ya. Idealnya delapan jam malam dan satu jam siang. Kenapa kurang tidur? Karena biasanya ibu-ibu ini ya mempersiapkan sahur. Magrib juga biasanya kita habiskan waktu untuk beribadah, salat tarawih, baca Quran, kadang bisa sampai malam,” terang dr Imami saat ditemui di Rumah Sakit UI Depok.
Ia melanjutkan, kurang tidur bisa berakibat menurunnya konsentrasi pada ibu hamil, kemudian emosi dan risiko kecelakaan semakin besar. Peningkatan tekanan dan gula darah naik, sehingga jika terjadi pada ibu hamil maka bisa meningkatkan risiko hipertensi dan diabetes tipe 2 yang tentu berbahaya baik bagi kesehatan ibu maupun janin.
“Geser waktu tidur malam. Sudah beres semuanya, jam 9, 10 tidur. Siap-siap untuk masak sahur. Lalu sempatkan tidur setelah sahur setengah jam saja, jadi sahur jangan mepet-mepet waktu subuh ya,” kata dr Imami.
Kemudian curi-curi waktu tidur, misal di kantor saat bekerja atau di KRL. Jangan lupa perhatikan apa yang dikonsumsi sebelum tidur, ciptakan lingkungan yang nyaman di kamar tidur (lebih baik tanpa gadget yang menyala), tetap rutin berolahraga serta tidak membedakan jadwal tidur antara libur dan hari kerja.
“Kalau weekend, dari subuh sampai dhuhur tidurnya. Kan ibadah tidur? Hehehe. Jangan, nanti bingung karena harus ini-itu, ini harus ngapain, itu akan menganggu kita dan membuat kita lebih capek,” ujarnya.
Laporan : Rusdil Fikri