Oleh: Lutfi Safrudin ( Penulis adalah Pengamat Masalah Sosial Politik )
Sebuah iklan kampanye pasangan 02 Prabowo – Sandi sempat mencuri perhatian. Hal ini lantaran isinya menyindir pembangunan infrastruktur yang digalakkan oleh pemerintahan Jokowi.
Iklan Pembangunan Jalan Tol
Baca Juga
Iklan yang pertama menyindir pembangunan jalan tol yang diiringi dengan keluhan mengenai tarif jalan tol yang mahal. Iklan yang mengomentari biaya pembangunan jalan tol yang besar ini juga mengomentari mengenai kesulitan masyarakat sekitar jalan tol untuk mencari pendapatan. Kios oleh-oleh yang dulu banyak pembeli, kini sepi pembeli sejak dibangunnya jalan tol. Di akhir iklan, ada ajakan untuk memilih Prabowo – Sandi karena pasangan nomor 02 ini menjanjikan pembangunan infrastruktur yang lebih merata.
Bila ditelaah, iklan yang menyindir pembangunan jalan tol ini hanya menunjukkan dampak dari pembangunan infrastruktur oleh pemerintahan Jokowi, bukan manfaat dari infrastruktur tersebut. Perlu diketahui bahwa setiap pembangunan infrastruktur yang dilakukan oleh pemerintah, semua sudah direncanakan dengan matang. Hal ini termasuk dampak dari pembangunan infrastruktur tersebut. Jadi, jangan hanya dilihat dari satu sisi saja sehingga terlihat pembangunan salah tujuan dan salah sasaran.
Manfaat Pembangunan Infrastruktur
Pembangunan infrastruktur ditujukan untuk jangka panjang. Masyarakat bisa merasakan manfaatnya setelah beberapa tahun mendatang. Sebagai contoh, manfaat dari adanya jalan tol bisa berupa lama perjalanan dari satu kota ke kota lain jadi lebih cepat. Apabila durasi perjalanan lebih cepat, tentu produk-produk ekonomi pun akan lebih mudah tersalurkan. Jika produk ekonomi mudah didistribusikan, maka harganya bisa dikurangi karena durasi pengirimannya jauh lebih cepat.
Selain itu, jalan tol juga bermanfaat ketika masyarakat melakukan perjalanan mudik. Durasi perjalanan dari ibukota ke kawasan Jawa Tengah maupun Jawa Timur yang tadinya memakan waktu seharian, kini bisa dilalui hanya 8 jam saja. Jadi, tak ada lagi perjalanan mudik yang melelahkan dan memusingkan karena terjebak macet. Semua pemudik bisa sampai di tujuan lebih cepat dan lebih nyaman.
Sebenarnya, kampanye pasangan Prabowo – Sandi tersebut akan lebih efektif apabila mereka juga menawarkan solusi bagi permasalahan infrastruktur. Jadi, tak hanya kritikan saja, tapi juga ada saran dan solusi. Sebagai contoh, apabila pembangunan jalan tol dinilai hanya menguntungkan investor dan tak membantu masyarakat sekitar, beri solusi apa yang dibutuhkan oleh masyarakat.
Apakah masyarakat membutuhkan jalan yang memudahkan distribusi ke kawasan lain dengan cepat. Atau hanya membutuhkan pelebaran jalan guna memudahkan truk berukuran besar melintas. Dengan begitu kritikan yang dilancarkan tak sekedar hanya memojokkan pembangunan yang sudah berjalan, tapi juga turut menyelesaikan permasalahan bangsa.
Iklan Sarjana Susah Cari Kerja
Selain iklan yang mengkritisi pembangunan jalan tol, ada pula iklan yang menuai banyak komentar dan diunggah oleh Partai Gerindra di akun Twitternya pertengahan Desember 2018 lalu. Iklan berdurasi satu menit tersebut menyoroti banyaknya sarjana yang sulit mendapatkan kerja saat ini. Sementara solusinya, Partai Gerindra menawarkan akses pekerjaan yang terbuka luas sehingga kelak tak ada lagi gelar sarjana yang sia-sia.
Nah, kalau dikaitkan dengan pembangunan infrastruktur yang gencar dilakukan pemerintahan Jokowi, iklan tersebut kurang tepat. Pasalnya, banyaknya pembangunan infrastruktur tentu membutuhkan profesi arsitek. Sehingga sarjana arsitektur menjadi salah satu sarjana yang banyak dibutuhkan pemerintah saat ini.
Terjadinya pergeseran di mana profesi yang bergerak di bidang jasa kini makin meningkat sedangkan profesi yang bergerak di bidang pertanian terbilang stagnan tak hanya terjadi di Indonesia, tapi terjadi secara global. Dunia kini beralih ke digital sehingga tak mengherankan jika banyak profesi yang berkaitan dengan aktivitas online makin dibutuhkan. Sarjana muda harus bisa mengikuti tren ini bukannya menunggu pekerjaan seperti yang dilakukan generasi dahulu.
Zaman sekarang sudah bukan zamannya lagi menggantungkan pekerjaan pada janji politik. Kita harus bisa membuat terobosan agar bisa berkembang. Pemerintah sudah mempermudah persyaratan untuk memperoleh modal usaha. Jadi, setiap lulusan sarjana memiliki peluang yang sama untuk memulai usaha dan berhasil. Semakin kreatif, tentu makin bisa bertahan di persaingan dunia usaha yang ketat.
Jadi, sudah bukan waktunya kita mengkritik pemerintah karena lapangan kerja yang sulit. Kita sendiri yang harus memanfaatkan kesempatan untuk membuat terobosan. Terobosan tersebut termasuk menghindari memilih partai atau kelompok yang hanya mampu memberikan kritik tanpa memberikan solusi. Anda bisa?