Penulis : Ahmad Harris (Mahasiswa FISIP Universitas Dharma Agung)
Dalam beberapa kesempatan, baik Prabowo maupun Sandiaga Uno beserta para pendukungnya kerap kali menuduh pemerintahan saat ini tidak pro terhadap rakyat.
Mulai dari isu harga bahan pokok naik, harga sembako meningkat, hutang yang terlalu besar terus diangkat untuk menciptakan opini bahwa kebijakan Jokowi memberatkan rakyat.
Bahkan, dalam debat perdana pun, Sandiaga dan Prabowo membawa studi kasus rakyat kecil yang dipersekusi untuk menunjukkan aparat di bawah kepemimpinan Jokowi tidak menjamin hak rakyat kecil.
Meskipun upaya mempengaruhi persepi publik tersebut kerap dimainkan oleh Prabowo-Sandi, nyatanya Jokowi mampu mematahkannya dengan kinerja nyata yang dilakukan.
Salah satunya terkait kebijakan Jokowi dalam penyediaan listrik kepada masyarakat di Garut. Pada pertengahan Januari, Jokowi meresmikan sambungan listrik gratis kepada 30.937 rumah tangga pra sejahtera di Garut, Jawa Barat.
Adapun sambungan listrik gratis tersebut diberikan dengan kapasitas daya mencapai 450 VA yang dapat dimanfaatkan untuk penggunaan TV, rice cooker, dan lampu.
Peresmian sambungan listrik tersebut merupakan bagian dari program ‘BUMN Hadir Untuk Negeri : Sambung Listrik Gratis Bagi Keluarga Tidak Mampu’ di sekitar Jawa Barat bagian Selatan dan Banten.
Sebelumnya, tercatat sekitar 200 ribu rumah di wilayah Jawa Barat yang masih belum memiliki sambungan listrik secara mandiri. Dengan adanya program tersebut, pada akhir 2018, sekitar 100 ribu rumah sudah difasilitasi dengan sambungan listrik gratis tersebut.
Melalui pemasangan sambungan listrik mandiri, Jokowi mengharapkan masyarakat sekitar dapat mengoptimalkan kualitas hidup dan peningkatan kesejahteraan.
Target tersebut tentu dapat dicapai apabila pemerintah saling bersinergi dengan optimal dalam menjalankannya. Setidaknya, dalam program tersebut, 34 BUMN turut berpartisipasi dalam menyediakan sambungan listrik gratis.
Adapun BUMN tersebut antara lain Telkom, BRI, Pertamina, Bank Mandiri, BNI, Angkasa Pura II, Pelindo II, BTN, Pupuk Indonesia, Wijaya Karya, PT PP, PGN, Waskita Karya, Pegadaian, PTPN III, Antam, Jasa Marga, Jasa Raharja, Taspen, Airnav, Askrindo.
Selain itu, ada pula Jasindo, ASDP Indonesia, Perum Bulog, Jamkrindo, Biofarma, Semen Indonesia, Hutama Karya, Kereta Api Indonesia, Dahana, Perhutani, Pindad, Pos Indonesia dan Jiwasraya.
Melihat keseriusan pemerintah dalam menjalankan program tersebut secara sinergis sedikit banyak menunjukkan adanya perhatian pemerintah terhadap rakyat kecil.
Kebijakan tersebut memperlihatkan bahwa pemerintah hadir bukan sebagai penambah beban rakyat melainkan sebagai sosok yang mengayomi setiap masyarakat.
Secara tak langsung, program Jokowi ini juga menjadi pertanda bahwa persepsi busuk yang diciptakan oleh Prabowo Sandi dan tim hanyalah sekedar fiksi dan karangan belaka.
Nyatanya, Presiden Jokowi mampu menunjukkan bahwa programnya tidak bertujuan untuk membebani rakyat melainkan memberikan kesejahteraan kepada rakyat.
Kasus penistaan agama yang dilakukan oleh Suswono pada tanggal 26 Oktober lalu saat acara Deklarasi…
Ancam Stabilitas Bangsa, Presiden Prabowo Perkuat Pengawasan Peredaran Narkoba Oleh: Darmawan Hutagalung Presiden Prabowo Subianto…
Presiden Prabowo Subianto terus melakukan berbagai upaya pemberantasan narkoba. Salah satunya adalah bertemu dengan Presiden…
Indonesia Perkuat Kerja Sama Internasional untuk Meningkatkan Ekspor UMKM Oleh: Arsyinta Mentari Indonesia terus memperkuat…
Presiden Prabowo Berkomitmen Berdayakan UMKM Lewat Program Penghapusan Utang Jakarta, - Presiden Republik Indonesia, Prabowo…
Kunjungan Presiden Republik Indonesia (RI) ke-8, Prabowo Subianto, ke China dan Amerika Serikat (AS) baru-baru…