Pasca Banjir Bandang yang terjadi di Wilayah Bengkulu sejak 26 April lalu, PLN telah berhasil menormalkan kembali 85 Gardu dari 161 gardu yang padam akibat terjangan banjir.
Selain itu PLN juga berhasil memperbaiki 2 penyulang, dari 4 penyulang yang terdampak banjir.
Untuk mempercepat proses recovery, PLN Unit Induk Wilayah Sumatera Selatan Jambi dan Bengkulu bersama PLN Unit Induk Pembangkitan Sumatera Bagian Selatan bersinergi dengan memberangkatkan Tim Tanggap Bencana & Pemulihan Kelistrikan di Bengkulu. Sebanyak 70 personil dari wilayah kerja pelayanan Palembang, Lahat, Jambi, dan Muara Bungo diterjunkan ke Bengkulu Para personil juga membawa serta 3 mobil Crane untuk perbaikan tiang listrik serta 6 kendaraan Ranger double cabin untuk operasional pekerjaan pemulihan.
Baca Juga
Di Bengkulu sendiri, sebanyak 160 petugas yang terdiri dari 100 petugas Pelayanan Teknik dari PLN serta 4 tim dari Mitra Kerja PLN dengan jumlah 60 petugas teknis diterjunkan langsung ke lokasi-lokasi kerusakan jaringan listrik.
Pengiriman material tiang ke lokasi-lokasi tersebar yang juga dilakukan untuk mengganti material jaringan listrik yang mengalami kerusakan.
Untuk memantau kondisi kelistrikan secara kontinyu selama masa pemulihan ini, PLN telah membuat Posko Siaga dan Darurat Kelistrikan di PLN UP3 Bengkulu dengan petugas siaga sebanyak 25 personil dengan 5 mobil Pelayanan Teknik.
“Kami akan berupaya secepatnya untuk memulihkan kelistrikan di Bengkulu, target kami agar warga bisa kembali menikmati aliran listrik. Selain kecepatan, recovery kelistrikan juga sangat memperhatikan sistem keamanan, mengingat masih banyak infrastruktur yang terendam banjir” Ungkap Vice President Public Relation PLN Dwi Suryo Abdullah.
Selain melakukan recovery kelistrikan PLN juga memberikan bantuan yang dibagikan kepada warga terdampak. Bantuan berupa pemberian sembako disekitar PLTA Musi . kedepannya PLN juga sedang menyiapkan posko bantuan untuk memberikan tempat layak bagi para pengungsi banjir.
Dari recovery yang dilakukan pada hari ini, PLN berhasil menyalakan kembali sekitar 7 ribu lebih warga terdampak, dan 4 ribu lainnya masih mengalami pemadaman.
“Pemadaman parsial harus dilakukan dibeberapa lokasi guna keselamatan lingkungan sekitar dan menghindari dampak kerusakan yang lebih besar.”tutup Dwi Suryo.