Waketum PKB Jazilul Fawaid tak lagi menargetkan tenggat waktu dalam menentukan cawapres Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR). Jazilul menyebut tenggat waktu yang diusulkan partainya tak didengarkan.
“Iya sebenarnya para ulama sudah men-deadline sudah berkali-kali ya. Kalau deadline nggak didengarkan masa mau deadline terus, untuk apa, nggak penting akhirnya deadline sekarang kan,” kata Jazilul di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (25/7/2023).
Jazilul menyebut tenggat waktu yang diberikan PKB tak diindahkan oleh koalisi. Ia pun menyinggung pernyataan Muhaimin Iskandar untuk berpegang pada takdir.
Baca Juga
“Artinya nggak dengerkan itu, nggak dengerkan, deadline itu tidak didengarkan baik oleh Gus Muhaimin maupun Pak Prabowo. Kalau gitu buat apalagi ulama men-deadline yaudah biarkan aja, kata Gus Muhaimin sampai pada takdirnya gitu udah ha-ha-ha,” kata dia.
Sebelumnya, Cak Imin sempat menyampaikan pidatonya dalam acara syukuran Harlah ke-25 PKB di Stadion Manahan, Solo, Jawa Tengah. Dalam sambutannya Cak Imin sempat menyinggung sudah berkoalisi dengan Gerindra selama 11 bulan.
Cak Imin awalnya menyapa Jokowi dan Ibu Negara, Iriana Jokowi. Dia menyampaikan ucapan terima kasih kepada Jokowi karena telah berkenan hadir di acara PKB.
“Matur nuwun sanget, terima kasih yang tiada terhingga kami keluarga besar PKB atas perkenan bapak presiden dan ibu negara hadir dan mensyukuri 25 tahun PKB 1 abad NU. Bareng bareng matur nuwun presiden,” kata Cak Imin di lokasi, Minggu (23/7/2023).
Kemudian Cak Imin menyapa para menteri dan pimpinan partai politik di Tanah Air yang turut hadir. Yang pertama disapa Cak Imin adalah Prabowo Subianto. Disapanya Prabowo oleh Cak Imin mengundang tepuk tangan dan riuh para kader PKB di lokasi.
“Yang pertama hadir bersama kita Ketum Gerindra Pak H Prabowo Subianto, tepuk tangannya dahsyat penuh rasa cinta,” ucap Cak Imin.