Oleh : Siska Amelia (Eksponen Forum Jurnalis Pesantren )
Saat ini Indonesia tengah menghadapi abad ke 21 yang ditandai dengan berbagai kecenderungan global. Setidaknya terdapat 3 kecenderungan penting yang dihadapi bangsa Indonesia saat ini.
Pertama, berlangsungnya revolusi digital dan berbagai pengaruhnya yang semakin kuat dalam mengubah sendi-sendi kehidupan, kebudayaan, peradaban, dan kemasyarakatan termasuk pendidikan.
Kedua, semakin tegasnya fenomena Abad Kreatif yang menempatkan informasi, pengetahuan, kreatifitas, inovasi dan jejaring sebagai sumber daya strategis bagi individu, masyarakat, korporasi dan negara.
Ketiga, terjadinya integrasi belahan-belahan dunia yang semakin intensif akibat internasionalisasi, globalisasi, hubungan-hubungan multilateral, teknologi komunikasi dan teknologi transportasi.
Ketiga hal tersebut berdampak pada munculnya tatanan baru, ukuran-ukuran baru dan kebutuhan kebutuhan baru yang berbeda sebelumnya, yang harus ditanggapi dan dipenuhi oleh dunia pendidikan nasional dengan sebaik-baiknya.
Media bisa dikatakan sebagai sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan informasi atau pesan. Dalam konteks pendidikan, proses belajar di abad 21 ini mutlak diperlukan media-media inspiratif dalam rangka kompetensinya mengirimkan pesan berkarakter baik kepada para generasi muda secara efektif dan menyenangkan serta menumbuhkan optimisme.
Media Profesional yang berpegang pada etik semestinya juga mampu mengambil peran dalam mendukung berbagai kebijakan pemerintah, serta menyaring isu negatif yang mampu mengganggu proses pembenahan dan. Pembangunan nasional yang sedang dilakukan pemerintah saat ini.
Gambaran mengenai realitas yang dibentuk oleh kohesi media menjadi dasar respon dan sikap masyarakat terhadap berbagai objek sosial. Dengan demikian, apabila media telah salah dalam menyampaikan informasi tentu akan memunculkan gambaran yang salah pula terhadap objek sosial. Untuk itu, media dituntut untuk menyampaikan informasi secara akurat dan berkualitas. Karena kualitas informasi inilah yang merupakan tuntutan etis dan moral massa.
Oleh karena itu Media juga harus mampu mengarahkan segenap elemen bangsa untuk percaya sepenuhnya kepada pemerintah, bahwa pemerintah akan terus berjuang untuk mensejaterakan masyarakat Indonesia. Karena tidak akan ada anak negeri yang memiliki keinginan untuk menghancurkan bangsanya sendiri.
*Potensi kabinet Indonesia Maju*
Jokowi, selain menggarisbawahi pentingnya bonus demografi, juga melakukan langkah nyata dan kongkrit dalam mempersiapkan generasi penerus bangsa. Nadiem Makarim, Erick Thohir, Wishnutama, Angela Tanoesodibjo, hingga Surya Tjandra ditempatkan Jokowi dalam pos-pos kementerian yang beragam. Sosok-sosok pemuda tersebut mengambarkan betapa seriusnya Jokowi dalam mempersiapkan generasi penerus bangsa dalam menghadapi bonus demografi agar bermanfaat bagi kemajuan bangsa.
Beragamnya pos-pos yang ditempati pemuda dalam kabinet Jokowi, menandakan pemerintah tidak hanya mendorong pemuda untuk hanya mengambil peran pada bidang tertentu saja, namun seluruh aspek dalam berbangsa dan bernegara, dikombinasikan dengan nama-nama Menteri senior yang sudah jelas rekam jejaknya.
Pemerintah sadar, dalam mempersiapkan generasi penerus tentu saja membutuhkan situasi yang kondusif. Bergabungnya Prabowo dalam kabinet, tentu saja dapat diharapkan menjaga kestabilan politik di Indonesia. Masyarakat sudah seharusnya tidak lagi sibuk fokus memilih kubu cebong atau kampret. Dengan bersinerginya 2 tokoh besar bangsa tersebut menjadikan tidak relevan lagi adanya perdebatan 01 atau 02 di masyarakat. Diharapkan 5 tahun ke depan, diskusi-diskusi yang ada di masyarakat bukan lagi tentang “kita” atau “mereka”, tetapi bagaimana kita bergandengan tangan, mengambil peran pada bidang masing-masing, bersatu menuju Indonesia Maju.
Ditunjang nama-nama seperti Airlangga Hartarto dan Sri Mulyani dalam pos ekonomi, seakan menjanjikan optimisme yang baik bagi perekonomian Indonesia dalam 5 tahun ke depan untuk menunjang visi Indonesia Maju. Perekonomian yang stabil dan terus tumbuh diharapkan mempermudah bagi pemuda untuk bisa berkreasi dalam bidangnya masing-masing, terus berkarya dan memberikan sumbangsihnya pada kemajuan bangsa.
Sudah saatnya kita semua percaya, dengan adanya bonus demografi dan melihat komposisi menteri di jajaran kabinet Indonesia Maju, Indonesia bukan lagi dalam tahap belajar berjalan, apalagi merangkak, tapi Indonesia siap berlari, berlari menyongsong Indonesia yang tidak hanya adil dan makmur, namun lebih besar lagi, menjadikan Indonesia yang maju.
Pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur menunjukkan progres signifikan sebagai bukti nyata komitmen…
Pemerintah Indonesia terus berupaya memastikan bahwa Pilkada Serentak 2024 dapat berjalan dengan lancar dan sukses.…
Sinergitas TNI, Polri, dan KPU Jadi Kunci Keamanan Pilkada Serentak 2024 Menjelang Pilkada serentak 2024…
Calon Gubernur Jakarta Pramono Anung tidak mempermasalahkan pertemuan yang terjadi antara Presiden ke tujuh Joko…
Kasus penistaan agama yang dilakukan oleh Suswono pada tanggal 26 Oktober lalu saat acara Deklarasi…
Ancam Stabilitas Bangsa, Presiden Prabowo Perkuat Pengawasan Peredaran Narkoba Oleh: Darmawan Hutagalung Presiden Prabowo Subianto…