Kursi Sekjen PDIP diperkirakan segera kosong setelah Hasto Kristiyanto ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK, beberapa pekan lalu. Sejumlah nama seperti Utut Adianto, Andi Wijajanto hingga Ahmad Basarah digadang-gadang bakal menggantikan posisi Hasto.
Pengamat politik UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Zaki Mubarak mengungkapkan, Megawati Soekarnoputri harus berhati-hati dalam memilih pengganti Hasto. Sebab, hal tersebut bisa membuat internal PDIP bergejolak terutama antara faksi Prananda Prabowo (Nanan) dan Puan Maharani.
Menurut dia, faksi Puan yang pragmatis cenderung menginginkan posisi Hasto yang berlawanan dengan pemerintah segera diganti. Sementara faksi Nanan yang idealis ingin posisi Hasto tetap dipertahankan. Apalagi, kasus yang menyeret Hasto terkesan bermotif politik.
“Hemat saya, bila ada pergantian, yang paling baik adalah mencari sosok jalan tengah yang bisa diterima baik faksi Nanan dan faksi Puan,” ujar Zaki, Minggu 12 Januari 2025.
Zaki memprediksi, Ahmad Basarah dan Andi Wijojanto akan sulit terpilih sebagai sekjen menggantikan Hasto karena keduanya mewakili kelompok yang saling berseberangan. Basarah dianggap pro-Puan, sementara Andi cenderung dekat dengan faksi Nanan.
Dia menilai figur Utut Adianto bisa menjadi alternatif pilihan Megawati Soekarnoputri karena merupakan kader yang tidak terlalu mencolok condong ke salah satu faksi di internal PDIP. Meskipun, Utut dianggap punya kekurangan dalam leadership dan kompetensi.
“(leadership dan kompetensi) itu yang jadi tantangan Utut. Soalnya dia tidak besar dan tumbuh dari dunia aktivisme atau pergerakan. Tapi untuk jangka pendek, saya kira Utut menjadi alternatif yang lebih baik dibanding pilihan ke Basarah atau Andi,” kata Zaki.