Pemerintah Berkomitmen Memajukan SDM Papua
Oleh : Jansen Warobay
Papua merupakan wilayah yang terus mendapatkan perhatian dari pemerintah pusat di sektor pembangunan, pembangunan yang dimaksud tentu saja tidak hanya soal infrastruktur tetapi juga pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM).
Mantan Presiden RI Jusuf Kalla sempat menekankan perihal pembangunan sumber daya manusia terkait dengan upaya menyejahterakan masyarakat Papua. Dengan begitu masyarakat Papua akan dapat mengelola sumber daya alamnya dengan baik.
Pria yang akrab dipanggil JK tersebut berharap agar generasi muda Papua dapat belajar lebih giat agar dapat mengetahui cara mengelola sumber daya alam Papua yang amat melimpah.
Sementara itu Staf Ahli Gubernur Papua Bidang Kesejahteraan Sosial dan Sumber Daya Manusia Anni Rumbiak mengatakan, SDM yang berkualitas serta berdaya saing tinggi diyakini bakal mampu mempercepat serta mengatasi permasalahan bidang pendidikan, kesehatan, infrastruktur, ekonomi rakyat serta konektivitas wilayah. Hanya saja untuk mewujudkannya dibutuhkan dukungan kebijakan serta sinergitas maupun keterpaduan dalam pelaksanaannya.
Oleh karena itu, pihaknya mendorong perencanaan kebutuhan sumberdaya manusia yang menyebar di lima wilayah adat. Namun, sistem seleksi itu harus transparan dan akuntabel serta proporsional menurut wilayah adat serta bidang keahliannya.
Sementara itu, menindaklanjuti instruksi dan komitmen Presiden Jokowi dalam meningkatkan taraf pendidikan dan pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM) di Papua dan Papua Barat, dua kampus bertaraf nasional yang baru akan segera dibangun dan beroperasi, yakni Kampus II UNCEN Fakultas Kelautan dan Perikanan di Kabupaten Kepulauan Yapen dan Kampus Universitas Okmin di Kabupaten Oxibil.
Selain itu, kebijakan pemerintah pusat di bawah kepemimpinan Presiden Jokowi melalui program kementerian sejak 2014 hingga saat ini tidak pernah henti-hentinya untuk terus membangun tanah Papua dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat asli Papua dalam bingkai NKRI.
Keseriusan pemerintah pusat dalam membangun Papua dengan memberikan kewenangan penuh melalui undang-undang nomor 21 tahun 2001 tentang otonomi khusus Papua hingga keluarna Inpres No. 9 tahun 2020 tentang percepatan pembangunan Papua dan Papua Barat.
Berbagai kebijakan program pembangunan dilakukan di kedua provinsi paling timur Indonesia tersebut dengan tujuan untuk mengurangi angka kemiskinan, mengurangi indeks kemahalan dan pemerataan sarana pembangunan infrastruktur.
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat menunjukkan datanya pada tahun anggaran 2021 alokasi anggaran pembangunan infrastruktur Kementerian Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat (PUPR) untuk Provinsi Papua mencapai Rp 6,12 triliun.
Sementara untuk provinsi Papua Barat, pemerintah pusat mengalokasikan anggaran infrastruktur sebesar Rp 3,67 triliun. Yang digunakan untuk bidang SDA Rp 600 miliar, jalan dan jembatan Rp 2,54 triliun, permukiman Rp 320 miliar dan perumahan Rp 200 miliar.
Selain itu perlu kita tahu bahwa Papua terdiri dari keberagaman suku dan memiliki potensi alam yang begitu kaya. Kekayaan tersebut meliputi sektor pertambangan, kelautan, perikanan, perkebunan dan memiliki aneka ragam kebudayaan yang unik.
Sehingga potensi yang dimiliki oleh papua harus dikelola secara profesional dan berkelanjutan. Hal ini merupakan wujud dari pengakuan bahwa masyarakat Papua merupakan bagian dari Indonesia sehingga segala kekayaan alam dan budayanya harus mendapatkan porsi yang terhormat. Selain itu yang tidak boleh terlewatkan adalah pembangunan sosial budaya di Papua, pembangunan ini tentu saja dapat membawa manfaat penting bagi masyara di suatu kawasan.
Secara garis besar, pembangunan sosial budaya bisa diartikan sebagai usaha meningkatkan kehidupan masyarakat, khususnya di bidang sosial dan budaya. Bappenas telah menjelaskan bahwa tujuan utama pembanguna sosial budaya adalah menyejahterakan masyarakat dengan melakukak berbagai usaha pembangunan dan perubahan.
Salah satu potensi dari Papua adalah di sektor pertanian khususnya Kopi. Apalagi varietas kopi di Papua melimpah tapi produksinya masih rendah sekitar 0,30% dari produksi nasional. Kita juga harus membuka mata bahwa Indonesia merupakan negara keempat penghasil kopi terbesar di dunia setelah Brazil, Vietnam dan Kolombia.
Papua memiliki segenap potensi yang patut dirangsang agar kelak Papua dapat menjadi wilayah yang maju dan memiliki daya saing, tentu saja membangun Papua diperlukan kerjasama antar sektor, agar upaya membangun Papua dapat selaras.
)* Penulis adalah mahasiswa Papua tinggal di Medan
Calon gubernur Jakarta nomor urut 3 Pramono Anung berharap, Gubernur Jakarta periode 2017-2022 Anies Baswedan…
Presiden Prabowo Tingkatkan Sinergitas Antar Instansi Berantas Narkoba Jakarta - Presiden Prabowo Subianto menegaskan pentingnya…
Komitmen Presiden Prabowo Lanjutkan Pembangunan IKN Berikan Rasa Aman Investor Jakarta – Presiden Prabowo Subianto,…
Pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara yang terletak di Kalimantan Timur terus menjadi sorotan utama…
Apresiasi Kunker Presiden Prabowo ke Luar Negeri Perkuat Kerjasama Ekonomi Oleh : Andi Mahesa Presiden…
Presiden Prabowo Subianto tengah melakukan lawatan luar negeri yang strategis, dengan kunjungan pertama ke Tiongkok…