Oleh : Agung Hermawan
Pemerintah menambah pengadaan vaksin dengan efikasi tinggi guna mengantisipasi munculnya Virus Covid-19 Varian Mu. Masyarakat pun diminta untuk tidak khawatir karena pemerintah optimal dalam menanggulangi ancaman tersebut.
Salah satu cara untuk memitigasi dan mengurangi penularan Virus Covid-19 varian Mu, hal yang akan dilakukan pemerintah adalah segera mencapai herd immunity atau kekebalan kelompok dan melakukan pengadaan vaksin dengan efikasi yang tinggi.
Deputi Bidang Pembangunan Manusia, Masyarakat dan Kebudayaan Bappenas Subandi menjelaskan vaksin yang ada di Indonesia ini beragam dan efikasi yang beragam juga.Dengan adanya virus corona atau Covid-19 varian baru, Subandi menuturkan maka efikasi vaksin tersebut rata-rata menjadi berkurang. Namun, untuk mengurangi tingkat keparahan penularan dan agar tingkat keterisian rumah sakit berkurang, maka vaksin yang ada saat ini harus dihabiskan.
Subandi menurutkan, saat ini Indonesia beruntung karena memiliki vaksin dengan efikasi tertinggi seperti Johnson & Johnson, Moderna. Ini tentunya ke depan akan diupayakan untuk mendapatkan vaksin-vaksin yang memang mempunyai efikasi yang tinggi. Vaksinasi dengan efikasi yang tinggi terhadap delta dan varian baru yang dimaksud pemerintah yakni di antaranya Moderna, Pfizer, Janssen, AstraZeneca dan vaksin lain.
Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito mengatakan, munculnya berbagai varian baru virus corona berpotensi menurunkan angka efikasi vaksin. Namun, masyarakat diminta untuk tidak panik. Dalam kesempatan konferensi pers melalui YouTube Sekretariat Presiden, Prof Wiku mengatakan, meski efikasi menurun, masyarakat tidak perlu khawatir akan kemampuan vaksin khususnya terhadap kelima jenis vaksin yang telah digunakan.
Menurut Badan Kesehatan Dunia atau World Health Organization (WHO), vaksin yang memiliki efikasi atau efektifitas di atas 50% merupakan standar untuk membentuk kekebalan tubuh. Oleh karenanya, Prof Wiku memastikan vaksin yang ada saat ini masih efektif dalam menurunkan angka kesakitan akibat paparan virus.
Sejauh ini terdapat enam jenis vaksin yang digunakan di tanah air, yakni Sinovac, AstraZeneca, Moderna, Sinopharm, Pfizer, dan vaksin produksi Bio Farma dengan bahan baku sinovac. Prof Wiku juga mengatakan, bahwa covid-19 varian Mu sudah ditemukan di Amerika Selatan dan Eropa. WHO kini tengah melakukan pemantauan khusus terhadap varian MU untuk menyelidiki apakah varian ini lebih menular dibanding varian asli Covid-19. Tentu saja kita berharap agar tidak terjadi gelombang ketiga, dengan cara menggalakkan vaksinasi dan tetap mematuhi protokol kesehatan.
Sementara itu, Indonesia telah mendatangkan sebanyak 224.422.500 dosis vaksin covid-19, dengan rician 153.900.280 vaksin bulk atau mentah dari Sinovac. Kemudian 28 juta vaksin jadi dari Sinovac, 19.515.540 dosis vaksin AstraZeneca, 8.250.000 vaksin Sinopharm, 8.000.160 dosis vaksin Moderna dan 2.756.520 dosis vaksin Pfizer.
Kedatangan vaksin di Indonesia ternyata menimbulkan berbagai isu yang meresahkan. Informasi yang terkadang abu-abu, rupanya membuat masyarakat ragu untuk mengikuti vaksinasi. Salah satu berita yang sempat beredar adalah vaksin yang diedarkan digunakan untuk uji klinis. Faktanya, vaksin tersebut bukanlah untuk uji klinis dan telah memperoleh izin penggunaan dari BPOM.
Perlu diingat bahwa vaksin merupakan salah satu langkah pencegahan, bukan pengobatan. Sehingga, meski akan menerima vaksin Covid-19, kita tetap harus menerapkan protokol kesehatan, seperti mencuci tangan, memakai masker dan menerapkan physical distancing.
Pada 5 September 2021 lalu, Kementerian Kesehatan mencatat bahwa sebanyak 66.789.673 orang telah menerima suntikan dosis vaksin virus corona. Sementara baru 38.223.153 orang telah selesai mendapatkan dua dosis suntikan vaksin covid-19 di Indonesia.
Dengan demikian, target vaksinasi pemerintah dari total sasaran 208.265.720 orang baru menyentuh 32,07 persen dari sasaran vaksinasi yang menerima suntikan dosis pertama. Sedangkan suntikan dosis kedua baru berada di angka 18,35 persen.
Pemerintah telah melakukan berbagai kebijakan untuk mencegah penularan virus corona di masyarakat maupun mencegah importasi kasus yang dapat memperburuk situasi secara nasional. Kebijakan tersebut seperti penerapan PPKM, optimalisasi posko dan pengaturan perjalanan.
Keamanan stok vaksin merupakan kunci dari percepatan penanganan pandemi covid-19, masyarakat perlu waspada terhadap adanya virus corona varian baru, waspada bukan berarti panik, tetapi dengan mematuhi protokol kesehatan dan ikut serta dalam program vaksinasi yang diberikan secara gratis.
)* Penulis adalah kontributor Lingkar Pers dan Mahasiswa Cikini
Presiden Prabowo Tingkatkan Sinergitas Antar Instansi Berantas Narkoba Jakarta - Presiden Prabowo Subianto menegaskan pentingnya…
Komitmen Presiden Prabowo Lanjutkan Pembangunan IKN Berikan Rasa Aman Investor Jakarta – Presiden Prabowo Subianto,…
Pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara yang terletak di Kalimantan Timur terus menjadi sorotan utama…
Apresiasi Kunker Presiden Prabowo ke Luar Negeri Perkuat Kerjasama Ekonomi Oleh : Andi Mahesa Presiden…
Presiden Prabowo Subianto tengah melakukan lawatan luar negeri yang strategis, dengan kunjungan pertama ke Tiongkok…
Pemuda dan Mahasiswa Serukan Pilkada Damai dan Berinteritas Jakarta – Menyambut pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah…