Oleh: Dendy Satrio (Blogger, Netizen di Tasikmalaya)
Pemilihan Umum merupakan sarana bagi rakyat untuk memilih pemimpin yang akan mewakili mereka di kursi pemerintahan.
Rakyat memutuskan siapa yang akan mewakili mereka di parlemen, dan siapa yang akan memimpin pemerintahan di tingkat nasional dan lokal. Mereka melakukannya dengan memilih antara partai-partai yang bersaing dalam pemilihan umum yang teratur, bebas dan adil.
Baca Juga
Namun, dalam gelaran Pemilu 2019 ini, negeri ini diancam dengan maraknya penyebaran berita-berita bohong atau hoax di dunia maya serta gerakan Golput.
Tentunya hal ini sangat mengkhawatirkan mengingat nasib bangsa ini selama lima tahun ke depan ditentukan dalam ajang Pemilu 2019 ini.
Untuk itulah kita harus bersama-sama dalam memerangi hoax dan merangkul orang-orang terdekat untuk serta menggunakan hak pilihnya sebab sebagai warga negara kita memiliki kewajiban untuk memilih pemimpin dan perwakilan politik di kursi kepemerintahan.
Memilih dalam pemilihan adalah tugas kewarganegaraan penting lainnya dari semua warga negara.
Selain turut serta melawan hoax dan mengajak orang lain untuk tidak golput, kita juga harus belajar menjadi seorang pemilih yang cerdas.
Kita bisa menjadi pemilih cerdas dengan mengawasi dengan cermat bagaimana para calon pemimpin dan calon perwakilan politik pada masa kampanye.
Dengan memerhatikan dan turut serta memantau jalannya perpolitikan pada masa kampanye kita bisa mendapatkan gambaran calon wakil rakyat yang pantas memimpin negeri ini hingga lima tahun ke depan tanpa terpengaruh oleh usulan orang lain.
Intinya adalah bahwa dalam gelaran Pemilu 2019 ini, kita harus menggunakan hak pilih kita secara cerdas dan tidak golput demi suksesnya keberlanjutan kepemimpinan dan pembangunan Indonesia.