Oleh: Agus Maulana (Ketua Umum Forum Bisnis IKPM Gontor)
Expo FORBIS IKPM Gontor yang hari ini memasuki masa puncak di GOR Pondok Modern Gontor akan ditandai dengan penandatanganan MOU antar lembaga pesantren lewat Forum Pesantren Alumni Gontor (FPAG).
Masih sering muncul pertanyaan tujuan FORBIS bersinergi dengan lembaga-lembaga pesantren. Dengan cakupan anggota FPAG yang jumlahnya hampir 1000 an lembaga pendidikan dan tersebar di hampir seluruh wilayah Indonesia terbayang kemudian ini adalah market yang besar bagi para pengusaha.
Baca Juga
Namun perlu ditegaskan disini bahwa sinergi lewat MOU yang akan ditandatangani bukan semata-mata untuk mendistribusikan produk-produk anggota FORBIS ke pesantren atau hanya menjadikan lembaga pesantren sebagai market saja tetapi sebagai ladang amal pengabdian para pengusaha alumni Gontor untuk menaikkan level usaha pondok alumni.
Harapannya dengan adanya sinergi ini nantinya ada pembelajaran yang kongkrit antara kedua belah pihak untuk melakukan sebuah proteksi ekonomi dalam lingkaran umat, dari umat oleh umat dan untuk umat.
FORBIS beserta jajaran pengurusnya sejak awal memasang komitmen yang kuat akan mencurahkan tenaga, pikiran serta transfer ilmu cara-cara mengelola unit usaha sesuai dengan bidang usaha yang dibutuhkan lembaga pesantren dan dimiliki anggota FORBIS.
Maka nantinya akan ada program pelatihan, coaching bussines, analisa bisnis, penyediaan permodalan hingga digitalisasi fitur-fitur manajerial unit usaha.
Adapun jika nantinya terjadi proses transaksi (supply and demand) antara anggota FORBIS dengan lembaga pesantren akan dibikin aturan main yang ketat dengan standart kualifikasi produk tertentu hingga menguntungkan kedua belah pihak.
Misal, dalam hal kerjasama antara FORBIS dengan unit-unit usaha yang dimiliki Pondok Modern Gontor yang berada di bawah naungan yayasan, FORBIS tidak akan memasukkan produk-produk yang sudah diproduksi pondok sendiri.
Mengenai tujuan kerjasama antara FORBIS dengan Bukalapak pada dasarnya sinergi antar keduanya dibangun atas dasar kesepahaman dalam konteks sama-sama berkomitmen membangun ekonomi keummatan. Pada awal penjajakan sinergi ini, Pengurus FORBIS mengapresiasi Itikad dari para founder Bukalapak yang notabene adalah muslim.
Dengan adanya tekad yang sama itu jadi dasar MOU. Detail kerjasamanya akan mengacu pada kepentingan-kepentingan dan sunnah-sunnah pondok yang dalam artian kita bukan akan membuka lapakkan stakeholder Gontor.
Harapannya kita bisa menyerap ilmu yang mereka miliki. Salah satunya digital fundrising yang sukses dikelola buka lapak hingga mampu mengumpulkan zakat, infaq, wakaf dan sedekah dan menyalurkannya lewat lembaga-lembaga amil zakat.
Digitalisasi bisnis saat ini harus diakui menjadi sebuah keniscayaan dan bukan hanya sekedar trend bisnis masa kini tapi telah menjadi sebuah kebutuhan. Setiap unit usaha baik yang dimiliki anggota FORBIS maupun FPAG diharapkan mampu Go Digital.
Gontor sendiri saat ini sebenarnya telah membuat sebuah e-commerce rintisan yang digawangi teman-teman UNIDA bernama tamam.id.
Dalam beberapa kesempatan FORBIS beserta anggota berkomitmen akan mensupport penuh tamam.id. Kehadiran bukalapak pada expo kali ini diharapkan bisa menularkan ilmu serta pengalamannya bagi rintisan tamam.id.
Harapan kami sinergi-sinergi ini bisa terus berkembang dan meluas ke berbagai pihak sebagai sebuah ijtihad kita bersama. Semoga segala amal usaha kita diridhoi Allah SWT untuk mewujudkan cita-cita mulia kemandirian lewat gerakan ekonomi berjamaah dan Li’lai kalimatillah. Amin.
*Disarikan oleh: Husein Sanusi wawancara 14 Juni 2019 di Pondok Modern Gontor Putri*