Oleh: Shela Yulia
Seiring dengan perkembangan teknologi serta kemudahan dalam penggunaannya, menjadikan media online menjadi media penyebaran berita atau informasi yang sangat berpengaruh pada masyarakat saat ini. Informasi-informasi yang disebarkan lebih sering tidak memiliki pertanggung jawaban atas kebenaran informasi tersebut, misalnya informasi yang berisi mengenai hoax. Saat ini banyak sekali hoax yang sangat mudah kita temukan di media online.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), hoax diserap menjadi hoaks dan diartikan sebagai “berita bohong”.
Apalagi memasuki tahapan Pemilu serentak pada April 2019 mendatang. Hoax atau berita bohong semakin kian marak dan merajalela, sudah seperti makanan sehari-hari yang siap disantap.
Seolah ikut andil dalam memanaskan isu politik di negeri kita, hoax atau berita bohong dinilai mampu memberikan pengaruh yang cukup signifikan terhadap penyelenggaraan Pemilu. Selama Agustus-Desember 2018, sebanyak 62 konten hoax terkait Pemilu 2019 diidentifikasi oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kementerian Kominfo), hoax paling banyak teridentifikasi pada Desember 2018 sebanyak 18 konten. Belum lagi jika Januari-Februari 2019 teridentifikasi, sudah berapa banyak konten hoax selama menjelang Pemilu 2019.
Seseorang yang sengaja menebar hoax atau berita bohong, kemungkinan yang paling mendekati mereka ingin menjatuhkan lawannya tanpa mau peduli efek lanjut dari informasi fitnah yang mereka buat.
Selain itu, hoax juga berpengaruh kepada masyarakat dan kelompok-kelompok tertentu yang akhirnya dengan mudah dapat memunculkan konflik.
Ada beberapa cara bijak untuk melawan berita hoax khususnya di media sosial :
– Yang pertama, jangan mudah percaya dengan informasi atau berita yang diterima di media sosial. Karena diantara kita masih banyak orang yang hanya sekedar membaca judul dari berita tersebut dan malas untuk membaca, lalu dengan mudahnya langsung membagikan sebuah berita tanpa mengetahui kebenaran dari berita tersebut. Maka dari itu, lakukan penyaringan serta penjaringan dan kejelian pada informasi yang didapat, upayakan bersikap bijak dan kritis dalam membacanya.
– Yang kedua, penuhi media sosial dengan kampanye positif. Misalnya, narasi adu gagasan yang sehat tanpa mengarah pada ujaran kebencian. Jauhi kampanye yang berisi menghasut, memfitnah, mengadu domba partai politik, perseorangan dan atau kelompok masyarakat.
– Yang terakhir, berikan efek jera pada mereka yang membuat dan menyebar isu hoax sesuai dengan Undang – Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE) yang telah dibuat melalui Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kementerian Kominfo) yang salah satu isinya mengatur penyebaran informasi bohong atau hoax. Berdasarkan isi dari pasal 28 ayat 1 dalam UU ITE, penyebar informasi bohong alias hoax bisa terkena sanksi berat. Setiap orang yang dengan sengaja dan atau tanpa hak menyebarkan berita bohong dan menyesatkan, ancamannya bisa terkena pidana paling lama enam tahun dan denda maksimal Rp 1 miliar.
Stop menyebar dan menulis informasi bohong alias hoax yang hanya berisi fitnah ! Ingat sampai kapan pun kepalsuan atas apa yang dilakukan akan senantiasa terus terngiang selama hidup.
Semoga kita dapat mewujudkan bahwa pesta demokrasi mendatang dapat berjalan dengan jujur, damai dan berkualitas. Serta dapat menghasilkan pemimpin yang memiliki hati bersih, bersifat amanah, tidak pandang bulu, mengayomi, selalu memerhatikan orang yang paling bawah, sesuai dengan bunyi pacasila sila ke-5
‘Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia’ dan serta merta dapat melanjutkan pembangunan nasional untuk memajukan kesejahteraan rakyat demi menciptakan kehidupan demokrasi yang lebih baik lagi.
Presiden Prabowo Gencarkan Pemberantasan Narkoba Demi Masa Depan Generasi Muda *Jakarta* – Narkoba tidak hanya…
UMKM Jadi Salah Satu Penopang Percepatan Pemerataan Ekonomi Era Presiden Prabowo Oleh Indira Yuliarahmi Di…
Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka terus menunjukkan komitmennya untuk memajukan…
Kunjungan kerja Presiden Prabowo Subianto ke China dan Amerika Serikat (AS), membawa hasil yang menggembirakan…
Pemerataan ekonomi menjadi salah satu tujuan utama yang ingin dicapai pemerintah dalam beberapa dekade terakhir.…
Bukti Komitmen Presiden Prabowo pada IKN, Istana Garuda dan Gedung Setpres Hampir Rampung *Penajam* —…