Oleh: Rotua Sinaga
zaman millenial sekarang ini sering sekali dibanjiri dengan berita hoax. Dan media sosial merupakan target penyebaran hoax yang sangat liar. Saat ini sangat sulit sekali untuk membedakan mana yang benar mana yang salah dan mana yang harus dibagikan dan mana yang tidak harus dibagikan. Semua berlomba untuk membuat berita yang seakan-akan berita tersebut sangatlan valid. Dan yang paling miris adalah hoax dimanfaatkan sebagai bisnis. Untuk itu perlu kiranya memiliki pemikiran yang kritis untuk melawan berbagai hoax yang menyebar.
Tahun ini tepatnya 17 April 2019 merupakan pesta demokrasi di indonesia. Memilih siapa yang mampu menyelesaikan berbagai masalah di indonesia dan bisa membimbing Indonesia untuk lebih baik. Untuk itu akan banyak sekali media sosial yang dibanjiri dengan berita-berita mengenai pemilu 2019,baik itu berita mengenai pasangan calon no 1 ataupun berita mengenai pasangan calon no 2. Tidak bisa dipungkiri pada saat-saat seperti inilah hoax paling banyak menyebar. Dan jikalau semua berita yang kita baca ataupun kita dengar mudah kita terima tanpa berusaha mencari kebenaran yang sesungguhnya dari berita tersebut,maka akan menimbulkan berbagai persepsi yag berbeda dan semuanya itu tentu akan berujung pada konflik. Pemilu bukan berusaha untuk membuat pesta demokrasi yang dibanjiri dengan konflik dan ujaran kebencian (hate speech) di kalangan masyarakat tapi pemilu yang berusaha menghargai demokrasi yang adil dan dapat meningkatkan integrasi yang makin kuat di tengah-tengah kemajemukan masyarakat Indonesia. Tapi pada realitanya pemilu sering sekali menjadi pemicu konflik di kalangan masyarakat,mulai dari adanya hoax sampai ujaran kebencian. Masyarakat Indonesia akan tetap menghargai pilihan anda,tapi bukan berarti membuat suatu berita hoax ataupun menerangkan ketimpangan antara pasangan calon pilihan anda denga pasangan calon lainnya. Sehingga diatas semuanya itu memiliki pemikiran kritis adalah kunci untuk melawan hoax.
Kementerian Komunikasi Dan Informatika (KEMENKOMINFO) pada tahun 2018 tepatnya jumat 19 oktober 2018.17.05 WIB yang dimuat di detiknews.com. mendata bahwa ada 1000 berita hoax yang disebar dari awal masa kampanye sampai sekarang. Berita hoax itu menyerang kedua pasangan calon presiden dan wakil presiden. Alasan yang paling nyata kita lihat di kalangan masyarakat mengapa berita hoax mudah menyebar adalah karena masyarakat Indonesia sangat senang dengan berita heboh sehingga mereka dengan mudahnya membagikan berita tersebut.
Penelitian terdahulu mengenai literasi media telah dilakukan oleh Marfuah Sri Sanityastusi (2014) menunjukkn bahwa masyarakat mempunyai inteligensia yang kritis dalam menghadapi keberhasilan TV mempengaruhinya,mereka bisa memilih tayangan yang menjadi kebutuhannya. Menonton bukan berarti dipaksa untuk tunduk pada hal-hal yang ditonton. Masyarakat pandai mengkontruksi dan reproduksi dirinya terus menerus agar membentu peradaban yang bermartabat (jurnal pemikiran sosiologi.volume 4.no 2.Agustus 2017. Vibriza Juliswara. Mengembangkan Mode Literasi Media yang Berkebhinekaan Dalam Menganalisis Informasi Berita Hoax Di Media Sosial). Yang mana permasalahannya saat ini adalah informasi hoax telah memecah belah publik,misalnya jika dikaitan dengan momentum pemilu,publik terbelah menjadi kubu-kubu yang keras. Hal itu diperparah dengan kondisi bahwa sejumlah media sosial tertentu juga masing-masing sudah berpihak kepada salah satu pihak dan terpolarisasi sehingga kepercayaan masyarakat pada media mainstream sudah luntur.
Masyarakat Indonesia yang merupakan masyarakat plural. Dampak atas persebaran hoax sangat mengkhawatirkan,sebab hal ini akan membuat berbagai bentrokan di kalangan masyarakat dan akan mengakibatkan ketidaknyamanan.. Untuk itu perlu kiranya bagi masyarakat plural untuk bersatu melawan hoax demi terciptanya kehidupan yang damai. Sehingga integrasi akan tetap terjaga dalam melancarkan pemilu 2019 yang luber dan jurdil. Dan dengan pemikiran yang kritis masyarakat mampu menyelidiki benar atau tidak berbagai berita yang tersebar. Jangan dengan mudahnya menyebarkan berita yang belum mengetahui kebenarannya. Hilangkan pikiran untuk membuat kehebohan dalam masyarakat.
Ingat…
MELAWAN HOAX ADALAH KEDAMAIAN MASA DEPAN INDONESIA.
Kunjungan kerja Presiden Prabowo Subianto ke China dan Amerika Serikat (AS), membawa hasil yang menggembirakan…
Pemerataan ekonomi menjadi salah satu tujuan utama yang ingin dicapai pemerintah dalam beberapa dekade terakhir.…
Bukti Komitmen Presiden Prabowo pada IKN, Istana Garuda dan Gedung Setpres Hampir Rampung *Penajam* —…
Pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur menunjukkan progres signifikan sebagai bukti nyata komitmen…
Pemerintah Indonesia terus berupaya memastikan bahwa Pilkada Serentak 2024 dapat berjalan dengan lancar dan sukses.…
Sinergitas TNI, Polri, dan KPU Jadi Kunci Keamanan Pilkada Serentak 2024 Menjelang Pilkada serentak 2024…