Antusiasme masyarakat cukup tinggi ikut membeli paket penjualan daging murah. Kemeriahan tampak dari antrian warga sekitar masjid. Masjid ini mengakhiri kegiatan Ramadhan 1446 hijriah dengan penerimaan dan penyaluran zakat serta penjualan daging sapi murah. Paket daging sapi 1 kg ditambah minyak 1 liter, 2 kg beras dan 2 kg tepung dijual hanya dengan harga Rp100.000,-/kupon, Kamis(27/3/2025).
Ramdansyah selaku Ketua Umum Yayasan Masjid Al Mukarromah menyampaikan ucapan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah memberikan bantuan kepada warga sekitar masjid.
“Terutama kepada pimpinan Kadin Provinsi DKI Ibu Diana Dewi dari PT Suri Nusantara Jaya, karena Masjid Al Mukarromah selama 3 tahun berturut-turut menerima manfaat daging segar yang dibutuhkan masyarakat,” ujarnya.
Ramdansyah menambahkan bantuan berupa pemberian 1 liter minyak sayur, 2 kg beras dan 2 kg daging merupakan paket penjualan yang diberikan oleh Ketua Kadin Provinsi DKI Jakarta.
Dedy Iskandar turut hadir dan menyaksikan penjualan kupon murah yang diselenggarakan di halaman masjid yang diikuti oleh ratusan warga yang turut mengantri.
Dedy Iskandar dikenal selaku Wakil Ketua Kadin Jakarta Utara. Pada sambutannya ia mengapresiasi kerja sama Masjid Al Mukarromah dengan Kadin Provinsi DKI Jakarta dalam menyalurkan paket kebutuhan pokok menjelang Hari Raya Idul Fitri.
Kerjasama yang sudah berjalan 3 tahun ini menunjukkan kepercayaan pihak Kadin kepada Masjid Al Mukarromah yang menyelenggarakan kegiatan kepada masyarakat yang berjalan dengan baik, lancar dan aman.
Dedy Iskandar selaku Wakil Ketua Kadin Jakarta Utara turut menyampaikan ucapan terima kasih kepada PT Suri Nusantara Jaya dan Toko Daging Nusantara yang telah membantu kegiatan pembagian 500 kg daging dengan harga subsidi Rp. 100.000,-/kg.
Dedy Iskandar menyampaikan bahwa, “Berkat bantuan Ketua Umum Kadin DKI Jakarta, Hj. Diana Dewi maka warga masyarakat dan jamaah yang ada di lingkungan Masjid Al Mukarromah sangat membantu,” pungkas Dedy.
Di sela-sela pengambilan daging di Masjid tampak pula sebagian warga yang akan mengikuti berbuka puasa di Masjid. Menurut panitia ada 350 anggota masyarakat dan jamaah yang hadir tiap harinya untuk mendapatkan takzil gratis disamping penyampaian tausiah dari penceramah, setiap harinya.
Dalam kegiatan ini tampak guru-guru dari Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Jakarta Utara Dua yang turut membantu pelaksanaan penjualan daging plus di Masjid.
Muhammad Ali Ramdhani yang menjadi Ketua PGRI mengkoordinir para guru-guru untuk membantu masjid. Kerja sama Masjid Al Mukarromah sudah dilakukan sejak awal Ramadhan dengan menyerahkan para siswa yang ada di lingkungan Kecamatan Koja dalam kegiatan diskusi Pekan Ramadhan Masjid Al Mukarromah dan rekaman dialog TVRI bersama dengan Kombes Pol. Ahmad Fuady, Kapolres Jakarta Utara.
Ramdansyah menjelaskan, pihaknya tidak hanya memberikan takjil di Masjid, tetapi juga ada pekan diskusi Ramadhan. Diawali dengan kirab atau pawai anak-anak di Masjid.
“Artinya masjid itu tempat untuk dialog dan diskusi disamping pemberian makanan takzil. Artinya saya mau bilang masjid bukan hanya untuk beribadah. Tapi juga untuk berbagi ilmu pengetahuan,” ujar Ramdansyah.
Masjid Al Mukarromah menyelenggarakan kegiatan Pekan Ramadhan dimulai pada tanggal 5 Maret 2025. Pembukaan kegiatan dihadiri oleh Hery Susanto Komisioner Ombudsman RI. Walikota Jakarta Utara Ali Maulana Hakim diwakili oleh Muhammad Andri selaku Asisten Administrasi dan Kesejahteraan Rakyat.
M. Ichwan Ridwan atau kerap dipanggil Bang Boim selaku Komisaris BUMD di Jakarta Experience Board turut menjadi narasumber. Bang Boim yang juga ketua Majelis Wilayah Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam Jakarta Raya (MW Kahmi Jaya) memberikan kemudahan kepada peserta Pekan Ramadhan Masjid Al Mukarromah apabila mereka membutuhkan rekomendasi magang (PKL) di sejumlah perusahaan dalam pengawasan Bang Boim, maka dapat meminta rekomendasi kepada pihak masjid untuk diteruskan kepada institusinya.
Kapolsek Koja Kompol Andry Suharto menjadi narasumber Pekan Pesantren Ramadhan yang kelima. Pada Senin (10/03/2025) Komisioner Bawaslu Provinsi DKI Jakarta Sakhroji menjadi narasumber tentang kepemimpinan amanah di ruang VIP Aula Masjid Al Mukarromah Koja.
“Intinya adalah masjid tempat pembelajaran, tidak hanya kemudian ceramah keagamaan saja. Misalkan yang rutin kami lakukan pada jelang tarawih, atau subuh dimana ada taklim subuh,” jelas Ramdansyah.
Meskipun sejumlah perusahaan turut berkontribusi untuk rangkaian kegiatan Ramadhan di Masjid Al Mukarromah, Ramdansyah mengingatkan masih ada di wilayah Koja-Jakarta Utara perusahaan yang tidak mau berdialog atau menyambangi masjid.
Sebagai contoh masjid yang berada di lingkungan ring nol PT Pertamina masih belum dapat mengirimkan timnya untuk menjelaskan tentang tanggap bencana bagi jamaahnya, padahal masjid sangat dekat dengan kilang-kilang Pertamina.
“Kami masih mengandalkan dukungan warga untuk warga dan perusahaan yang peduli dengan keberadaan masjid,” ujar Ramdansyah yang pernah menjadi Ketua Panwaslu Provinsi DKI ketika ditanya dukungan dari sejumlah perusahaan BUMN yang ada di Jakarta Utara.
Ia merujuk kepada Ombudsman RI, PT Pelni, PT Bogasari dan PT JICT yang turut mendukung Masjid Al Mukarromah. Bentuk kerjasamanya dalam bentuk sponsorship kegiatan Ngaji Pengawasan Layanan Publik yang dihadiri oleh Hery Susanto, Komisioner Ombudsman RI atau kegiatan edukasi tentang tanggap bencana.
Pengurus Masjid mengundang Noer Azhari Sekjen Wahana Muda Indonesia (WMI). WMI adalah komunitas peduli kebencanaan yang mengajak remaja dan jamaah masjid untuk menjadi relawan kebencanaan. Bahkan Masjid bersedia memfasilitasi pelatihan tanggap bencana dengan WMI di arena Masjid yang masih terlihat cukup luas untuk dijadikan tempat pelatihan.
Ramdansyah menambahkan bahwa selain edukasi kepada masyarakat tentang perusahaan, juga diperlukan sebuah penilaian cepat atau rapid assessment terhadap kejadian bencana. Ia mencontohkan seperti kebakaran Depo Pertamina Plumpang Jakarta pada Jumat 3 Maret 2023 malam itu. Ia mengungkapkan bahwa kebakaran seperti itu bukanlah peristiwa pertama di Plumpang. Ia menambahkan bahwa pada hari Minggu, 18 Januari 2009 kejadian serupa juga pernah terjadi di Depo Plumpang.
“Kalau masyarakat tidak diberikan edukasi terkait tanggap bencana, maka dikhawatirkan masyarakat akan menjadi korban ketika terjadi kebakaran. Apalagi sejumlah kilang tidak hanya ada di Plumpang, tetapi juga di Lagoa dimana masjid kami berada. Tidak adanya edukasi dengan di wilayah ring nol, berpotensi menyebabkan dampak yang lebih luas,” ujar Ramdansyah yang memiliki latar belakang penelitian etnografi di tempat kebakaran Kilang di Balongan, Indramayu.
Ramdansyah berharap kegiatan kerja sama antara perusahaan dengan masjid dapat dilanjutkan. Sebagai contoh kampanye masjid sebagai agen pengawasan pelayanan publik akan ditindaklanjuti.
Sama halnya dengan ketidakpedulian perusahaan terhadap kegiatan warga di lingkungan sekitar, masjid juga dapat menjadi corong untuk menempatkan sejumlah rumor di masyarakat.
“Isu seperti pengoplosan bahan bakar dari perusahaan milik pemerintah dapat diberikan penjelasan secara tepat apa yang tengah terjadi. Masjid menjadi corong kebijakan perusahaan pemerintah tentunya dapat menjadikan masjid sebagai agen komunikasi timbal balik masyarakat dengan pemerintah,” pungkasnya.