Ketua Umum (Ketum) PKB Muhaimin Iskandar (Cak Imin) menyinggung nama Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas (Gus Yaqut) sebagai sosok yang banyak tingkah. Ia memilih untuk membiarkan hal itu sebagai bagian dari tantangan seorang pemimpin.
Hal tersebut disampaikan Cak Imin dalam acara ‘Silaturahmi Kebangsaan 1.000 Kiai dan Ibu Nyai’ di Mlangi, Yogyakarta. Ia mulanya menyebut Nahdatul Ulama (NU) terkenal ribut-ribut pada akhirnya tertawa bersama.
“Wong NU terkenale opo? Gegeran akhire gergeran (ribut-ribut ujungnya ketawa). Gus Yahya ngono, Gus Yaqut petakilan, biarin, jarno ae, jarno, jarno, biasa latihan dadi pimpinan ora usah direken (tidak usah digubris),” kata Cak Imin dalam sambutannya, Rabu (11/10/2023).
Baca Juga
Bakal cawapres Koalisi Perubahan ini menyebut dinamika itu tak apa-apa, yang terpenting kader NU harus saling menjaga persaudaraan. Jangan sampai, katanya, justru terpecah belah.
“Sing penting kita harus jaga ukhuwah nahdliyah, ukhuwah wathaniyah, ukhuwah Islamiyah. Jaga kader kita sebaik-baiknya jangan terpecah belah,” kata dia.
Cak Imin kemudian menyampaikan pesan dari ulama Purworejo, Kiai Thoifur, untuk berjalan dalam kebaikan. Salah satunya, jika diserang tak perlu menyerang balik.
“Sowan ke Kiai Thoifur, Kiai Thoifur pesan tigo. Satu, kalau kamu diserang orang tidak perlu menyerang balik, jawab kita puja dengan baik, kedua kalau kamu niat mengabdi untuk Allah serahkan semua kerja keras kepada gusti Allah,” imbuhnya.
Diketahui, adu pernyataan antara Cak Imin dengan Gus Yaqut sempat terjadi. Gus Yaqut sebelumnya menyebut jangan hanya memilih pemimpin yang manis mulutnya dan ganteng wajahnya, yang dijawab Cak Imin seperti omongan buzzer.
PKB kemudian merencanakan melakukan pendisiplinan hingga Yaqut menyinggung siapa sosok yang berhak memangilnya di DPP.