Oleh: Yoga Utama (Koordinator Forum Pegiat Media Sosial Independen Regional Kota Bekasi)
Saat ini, hampir setiap negara mulai menjajaki program vaksinasi demi memerangi penyebaran Covid-19. Sayangnya, upaya ini masih terkendala oleh keraguan dan penolakan dari sebagian masyarakat. Studi membuktikan, faktor psikologis dan emosional memengaruhi sikap resistensi masyarakat terhadap vaksinasi ini. Maka dari itu, penting untuk memberikan informasi berimbang terkait vaksinasi Covid-19 dan disiplin dalam melaksanakan protokol Kesehatan.
Informasi valid penting disampaikan guna mengurangi keraguan atau keengganan atau ketidakpercayaan masyarakat terhadap vaksinasi. Padahal, vaksin Covid-19 telah dijamin keamanannya apalagi sudah ada buktinya. Namun, masih saja ada pihak yang tidak percaya bahkan menghasut masyarakat lainnya. Hal itulah yang menjadi kendala terbesar dalam upaya melindungi masyarakat dari penyakit/virus berbahaya, seperti Covid-19.
Seluruh lapisan masyarakat memang harus bersatu padu, saling mengingatkan dan menguatkan satu sama lain, sehingga terbentuk kebenaran pemahaman.
Berikut penjelasan-penjelasan yang bisa membantu masyarakat untuk membedakan antara hoaks dan fakta seputar vaksin Covid-19, yaitu:
1. Banyak yang berpendapat jika vaksin Covid-19 tidak aman karena proses pembuatannya sangat cepat, yaitu kurang dari satu tahun. Padahal faktanya, meskipun vaksin Covid-19 proses pembuatannya tergolong sangat cepat, tapi sudah dipastikan dengan dilakukan uji coba tahap pertama sampai tahap terakhir, sehingga vaksin tersebut aman digunakan kepada manusia.
2. Banyak yang berpendapat kalau vaksin Covid-19 dapat menyebabkan kematian. Padahal faktanya, vaksin Covid-19 hanya menimbulkan gejala efek samping saja ke beberapa orang yang telah divaksin, tidak sampai menyebabkan kematian seperti informasi yang banyak beredar.
3. Banyak yang berpendapat kalau vaksin Covid-19 dapat menularkan Covid-19. Informasi tersebut tentunya sangat menyesatkan, karena faktanya vaksin tersebut dibuat untuk membunuh virus Covid-19 bukan menularkan virus Covid-19, dan dapat dibuktikan dengan tidak adanya kandungan virus Covid-19 hidup dalam vaksin tersebut.
4. Banyak yang berpendapat kalau sudah divaksin Covid-19, tidak perlu memakai masker lagi. Padahal faktanya, orang yang telah divaksin tetap harus memakai masker dan mematuhi protokol kesehatan sampai semua orang divaksin dan telah tercipta kekebalan tubuh untuk melawan virus Covid-19.
Dengan adanya sosialisasi dan literasi pemahaman vaksinasi tersebut, diharapkan masyarakat tidak lagi khawatir terhadap informasi hoaks seputar vaksin Covid-19 dan dapat lebih berhati-hati lagi untuk menerima kebenaran informasi yang marak beredar seputar vaksinasi. Mari dukung lrogram vaksinasi nasional dengan melawan berita-berita hoaks dan disinfomasi dengan gerakan literasi positif.
Adu strategi dan kepiawaian dari masing-masing tim sukses dan partai politik untuk mengaget dukungan pemilih…
JAKARTA - Pengamat Pemilu dari Rumah Demokrasi, Ramdansyah meminta publik untuk melihat dari berbagai perspektif…
Presiden Prabowo Subianto menunjukkan komitmen kuat dalam melawan penyebaran narkoba yang merusak generasi bangsa.…
Jakarta - Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, menegaskan komitmen kuatnya dalam memberantas peredaran narkoba di…
Di era pemerintahan Presiden Prabowo Subianto, UMKM menjadi salah satu pilar utama dalam upaya percepatan…
JAKARTA - Pengamat Pemilu dari Rumah Demokrasi, Ramdansyah meminta publik untuk melihat dari berbagai perspektif…