Lisa Vogl sukses menjual pakaian Muslim dan hijab di sebuah pusat perbelanjaan di Negeri Paman Sam. Setelah masuk Islam pada 2011, Lisa menemui kendala untuk mendapat model pakaian sopan. Harganya pun seharusnya terjangkau.
Ketika itu, tidak banyak pilihan pakaian yang bisa didapatkan Lisa. Dia pun menyadari, bisa jadi banyak Muslimah lain di AS pun merasakan hal yang sama. Pengalaman ini mendorong Lisa untuk melakukan suatu perubahan.
Pada 2015, ia pun melakukan kerja sama dengan seorang desai ner bernama Alaa Ammuss. Koleksi pakaian ini diberi nama Verona Collection. Mereka meluncurkan pakaian Muslim beserta hijab dan aksesorinya. Modal yang dikeluarkan oleh Lisa dan Alaa untuk Verona Collection ada lah 7.000 dolar AS atau sekitar Rp 91 juta. Saat itu, barang yang dijual adalah empat buah jilbab, dua rok, dan satu gamis.
Baca Juga
Dalam mendesain produknya, ia memikirkan sesuatu yang sederhana tapi elegan dan tak lekang oleh waktu. Bahkan untuk koleksi pakaian selain hijabnya, ia meng aku produk itu tetap cocok untuk siapa pun yang ingin menambahkan sedikit gaya dan model berbeda dalam le mari pakaiannya.
Awal penjualan, produkproduk ini dipasarkan menggunakan media daring dan internet. “Peluncuran awal sangat sukses. Produk terjual ha bis hanya dalam waktu satu minggu. Kami langsung menggandakan stok produk menjadi berkali-kali lipat. Dana yang ma suk langsung digunakan untuk memproduksi pilihan mo del yang lain agar memenuhi permintaan pe langgan yang semakin mening kat,” ujar Lisa dikutip dari situs MarketWatch.
Lama-kelamaan usaha ini pun berkembang pesat. Dalam jangka waktu kurang dari dua tahun, merek pakaian ini bahkan memiliki dua pusat distribusi pengiriman, Amerika dan Eropa. Mereka juga memiliki sebuah toko di Or lando, Florida.
Ternyata, capaian Lisa tak berhenti di sana. Pada 2016, CEO Macy, Jeff Gennette, menghubungi dan mengajaknya untuk membuka koleksi pakaiannya di toko serba-ada miliknya. Pada Februari 2018, koleksi pakaiannya pun resmi ditampilkan di Macy.
Kesuksesan ini menandai di rinya sebagai produsen hijab per tama yang menjual produknya di sebuah toko serba-ada. Macy pun menjadi toko pertama yang menjual pakaian untuk Muslim.
Koleksi yang dihadirkan pun beragam, mulai dari gamis, atasan, cardigan, dan celana. Meski pun Verona Collection hingga kini penjualannya masih berbasis da ring, langkah yang diambil Lisa ini merupakan sebuah perubahan besar. Khususnya bagi Muslimah yang ingin mencari pakaian yang cocok untuk mereka.
“Pekerjaanku ini benar-benar aku dedikasikan untuk komunitasku. Tujuan ku ketika menjalankan Verona Collection adalah untuk membe rikan dorongan kekuatan dan ke percayaan bagi saudara Muslimahku yang lain untuk bangga de ngan identitas mereka. Jika me reka memilih untuk menggunakan hijab, gunakanlah dengan penuh rasa bangga,” ujar Lisa dikutip dari situs Bustle.
Ia menyebut kerja samanya dengan Macy merupakan langkah terbesar yang pernah ia lakukan. Ketika CEO dari Macy menghubunginya, ia pun tak tanggungtang gung untuk menerima tawar an yang diberikan. Setelah menjalani proses selama satu tahun, produknya bisa hadir di situs Macy.com.
Bagi Muslimah berusia 35 tahun ini, inspirator terbesarnya adalah sang ibu. Setiap hari ia melihat bagaimana perjuangan yang dilakukan olehnya untuk menghidupi ia dan saudaranya yang lain sambil tetap meraih ci ta-cita untuk membuka biro pembicara. Usaha ibunya kini bi sa tercapai, bahkan dianggap seba gai yang paling sukses di industri tersebut.
“Iman. Itulah yang mendefini sikan saya saat ini, apa yang me buat saya terus berjalan. Se benar nya, iman jugalah yang mem bawa saya ke peluang bisnis yang luar biasa ini,” ucap wanita yang juga bekerja sebagai seorang fotografer ini, dikutip di Market Watch.
Bercerita mengenai Islam, Li sa mengaku sulit mendefinisikan apa yang membuat ia menyukai agama ini dan memilih untuk ber pindah agama. Namun, satu hal yang ia ingat dari ajaran Islam adalah anjuran untuk terus berbagi dan memberi. Hal ini terus diulang, baik dalam Alquran maupun hadis.