Kriteria Calon Presiden 2024 Pilihan Millenial

Oleh: Arzaka Raffan M, Siswa SMA Negeri 2 Depok, kelas 12

Pemilihan presiden (Presidential election) atau yang biasa kita kenal sebagai pilpres menjadi salah satu hal yang fundamental demi bangsa Indonesia.

Mengapa demikian? Hasil pemilihan presiden menjadi penggambar bagaimana keadaan bangsa dan negara 5 tahun ke depannya. Dilansir dari data pemilu serentak pada 2019 silam, terdapat kurang lebih 42 juta pemilih milenial dari total sekitar 105 juta pemilih.

40% dari pemilih merupakan kaum milenial, itu berarti kaum milenial bisa saja menjadi penentu dari hasil pilpres tahun 2024 mendatang. Lantas bagaimana cara milenial memanfaatkan pengaruh yang sebegitu besarnya dalam memilih kepala negara sekaligus kepala pemerintahan pada tahun 2024 yang akan datang?

Milenial dalam pemilihan presiden harus benar-benar tepat dalam memilih pemimpin negara. Semakin dekat ke pilpres 2024, pasti semakin berlimpah trik-trik kampanye yang dilakukan oleh calon presiden demi merebut kursi kepemimpinan RI 1.

Trik-trik tersebut dapat “menyihir” pendirian kaum milenial dalam memilih capres, contohnya saja trik-trik pasaran seperti blusukan, pembagian bantuan sosial, janji-janji manis, survey-survey palsu, bahkan jangan heran jika ada orang yang datang ke rumah dan memberikan uang dengan imbalan suara dalam pilpres.

Hati-hati! Milenial tentunya akan menjadi incaran parpol-parpol sebab pengaruhnya dalam pilpres sangat besar dan milenial biasanya mudah dipengaruhi dengan hal-hal yang bersifat material.

Kita sebagai milenial seharusnya lebih pintar dan lebih cerdik dalam menghadapi trik-trik tersebut. Pendirian yang milenial miliki harus benar benar teguh dan kokoh, jangan mau pendirian kalian dirobohkan oleh trik-trik umum kampanye. Milenial dalam memilih presiden harus melihat latar belakang dan sepak terjang dari capres tersebut.

Hal-hal yang milenial harus ketahui dari calon presiden adalah bagaimanakah kinerja nya selama menjabat pada jabatan sebelumnya, apakah kinerja nya menguntungkan kita sebagai warga negara Indonesia atau apakah banyak janji-janji yang akhirnya hanya jadi isapan jempol belaka.

Lalu apakah calon presiden tersebut berpikiran maju ke depan dengan melibatkan milenial dan teknologi-teknologi canggih dalam pekerjaannya dan masih banyak lagi hal-hal yang perlu ditinjau oleh milenial dari capres serta cawapres yang akan maju dalam pilpres 2024.

Oleh karena itu, bijak-bijak lah dalam menggunakan suara kalian di pilpres 2024 mendatang. Jangan mau dipengaruhi oleh berbagai trik kampanye, sesungguhnya trik kampanye hanya bertujuan untuk menarik simpati dan mengubah pendirian serta pemikiran kalian mengenai seorang capres.

Tetap teguhlah dengan pemikiran logis kalian sendiri dan manfaatkanlah pengaruh milenial dalam mengubah bangsa Indonesia menjadi bangsa yang disegani oleh dunia. Ingat, suara mu adalah nasib kita semua.