Presiden Prabowo Subianto menunjukkan komitmen kuat dalam melawan penyebaran narkoba yang merusak generasi bangsa. Dalam pertemuan bilateralnya dengan Presiden Dina Boluarte di Istana Peru, Presiden Prabowo menegaskan pentingnya kerjasama internasional dalam memerangi narkotika, menyatakan bahwa Indonesia dan Peru berbagi pandangan tentang urgensi stabilitas di kawasan Pasifik yang bebas dari ancaman narkoba. Langkah Presiden Prabowo memperkuat kolaborasi lintas negara ini merupakan upaya berani untuk menghadapi tantangan yang kompleks dan lintas batas. Hal ini juga mencerminkan ambisinya agar Indonesia tidak hanya berperan aktif di dalam negeri tetapi juga memiliki pengaruh besar di tingkat global dalam pemberantasan narkoba.
Di tingkat nasional, visi Presiden Prabowo tentang Indonesia bebas narkoba diwujudkan melalui berbagai kebijakan dan program yang konkret, termasuk Program Asta Cita. Dalam rangka mendukung misi nasional ini, Polres Aceh Timur di bawah kepemimpinan AKBP Nova Suryanadaru mengimplementasikan “Kampung Bebas Narkoba” (KBN) sebagai bagian dari upaya pencegahan narkoba yang menyasar komunitas-komunitas terkecil. Program ini menunjukkan bahwa perang melawan narkoba tidak bisa hanya dilakukan di pusat-pusat perkotaan tetapi juga harus menjangkau desa-desa terpencil, di mana peredaran narkoba semakin menyebar. Implementasi KBN tidak hanya mengandalkan kekuatan penegakan hukum tetapi juga melibatkan peran serta masyarakat dalam memberantas narkoba, membentuk kesadaran kolektif bahwa penyalahgunaan narkoba adalah masalah bersama yang harus dilawan dengan bersatu.
Baca Juga
Keberhasilan program ini tentu memerlukan dukungan dari seluruh elemen masyarakat, seperti yang diharapkan AKBP Nova Suryanadaru. Ia menekankan bahwa kampanye anti-narkoba adalah kewajiban nasional yang membutuhkan kerja sama lintas sektoral. Pendekatan ini menegaskan bahwa perang melawan narkoba bukan sekadar tugas kepolisian atau lembaga penegak hukum, melainkan tanggung jawab bersama untuk menyelamatkan masa depan bangsa. Dengan melibatkan masyarakat, pemerintah daerah, dan unsur-unsur lainnya, KBN diharapkan bisa menjadi pondasi bagi gerakan nasional yang lebih besar dalam menciptakan lingkungan aman, bebas dari narkoba, sehingga visi Indonesia Emas 2045 dapat tercapai tanpa bayang-bayang narkotika.
Selain itu, upaya pemberantasan narkoba juga terlihat dari tindakan yang dilakukan di lingkungan pemasyarakatan. Kepala Rutan Palangka Raya, Bambang Widiyanto, menyatakan bahwa pihaknya berkomitmen penuh dalam memberantas peredaran narkoba di dalam rutan. Melalui kolaborasi dengan Ditresnarkoba Polda Kalteng, Rutan Palangka Raya secara rutin melakukan razia untuk memastikan lingkungan bebas dari penyalahgunaan narkoba. Program “Zero Halinar” (tanpa handphone, pungutan liar, dan narkoba) yang dijalankan Rutan Palangka Raya menjadi contoh nyata dari langkah preventif di sektor pemasyarakatan. Langkah ini menunjukkan keseriusan lembaga pemasyarakatan dalam mendukung kebijakan pemberantasan narkoba dari pemerintahan Presiden Prabowo, serta mempertegas bahwa komitmen pemerintah tidak berhenti di masyarakat luas saja, tetapi juga menyasar seluruh lapisan, termasuk lingkungan rutan dan penjara.
Gerakan pemberantasan narkoba yang digagas Presiden Prabowo bukanlah sekadar simbolik. Langkah-langkah konkret dari pusat hingga daerah, termasuk di lingkungan pemasyarakatan, menunjukkan bahwa ini adalah bagian dari visi besar untuk menciptakan bangsa yang sehat dan kuat, bebas dari ancaman narkotika. Keterlibatan langsung masyarakat dalam upaya pencegahan melalui program-program seperti KBN, dan keseriusan lembaga-lembaga terkait dalam menindak peredaran narkoba, menunjukkan bahwa Indonesia sedang bertransformasi menuju negara yang memiliki ketahanan kuat terhadap ancaman narkotika. Kolaborasi dan sinergi antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan seluruh elemen masyarakat adalah kunci utama dalam mencapai tujuan ini.
Kepemimpinan Presiden Prabowo dalam memberantas narkoba juga dapat dipandang sebagai langkah strategis untuk memperkuat ketahanan nasional. Ancaman narkoba bukan hanya soal kesehatan masyarakat, tetapi juga menyentuh aspek sosial, ekonomi, dan bahkan politik. Narkoba adalah ancaman besar yang dapat merusak tatanan masyarakat dan menghambat kemajuan bangsa. Dengan meletakkan pemberantasan narkoba sebagai salah satu agenda prioritas nasional, Presiden Prabowo sedang membangun landasan kuat bagi generasi mendatang agar mereka dapat tumbuh dalam lingkungan yang sehat dan aman.
Keberanian Presiden Prabowo untuk memerangi narkoba hingga ke akar-akarnya diharapkan dapat menginspirasi pemimpin-pemimpin daerah, aparat penegak hukum, serta masyarakat secara luas untuk terlibat aktif dalam gerakan ini. Indonesia tidak dapat berjuang sendiri dalam melawan peredaran narkoba yang bersifat lintas negara. Dukungan dan kerjasama dengan negara-negara tetangga, seperti Peru yang juga memiliki tantangan serupa, menjadi sangat penting. Kesepahaman antara Indonesia dan Peru dalam menghadapi ancaman narkoba di kawasan Pasifik menambah kekuatan Indonesia di forum internasional, sekaligus memperkuat stabilitas regional.
Secara keseluruhan, komitmen Presiden Prabowo dalam memerangi narkoba mencerminkan visi kepemimpinan yang tegas, progresif, dan berorientasi pada masa depan bangsa. Melalui kerjasama internasional dan kolaborasi lintas sektoral di dalam negeri, pemerintahan Presiden Prabowo menunjukkan bahwa Indonesia siap menghadapi ancaman narkoba dengan penuh keseriusan. Dengan program-program yang dirancang untuk mencegah dan menanggulangi peredaran narkoba di masyarakat, serta memperkuat sinergi dengan negara-negara sahabat, Indonesia sedang bergerak menuju era baru yang bebas dari ancaman narkotika.
)* penulis merupakan kontributor Generasi Peduli Anti Narkoba