Jelang Pemilu, Hoax Diprediksi Kian Meningkat, Aparat Diminta Tegas

JAKARTA, KataIndonesia.com – Bambang Soesatyo selaku Ketua DPR RI mengingatkan instansi-instansi berwenang mencermati makin maraknya hoaks di media sosial (medsos) jelang Pemilu 2019.

Jumlah rata-rata hoaks dalam sehari mencapai 3.500 dan diprediksi bakal meningkat seiring makin dekatnya pemilu legislatif dan pemilihan presiden secara serentak pada April tahun depan, merujuk temuan Polri.

Bamsoet, sapaan akrabnya menyatakan, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo), Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) dan Polri sudah seharusnya melakukan upaya-upaya preventif.

Baca Juga

“Untuk mengatasi munculnya informasi palsu atau hoaks pada berita di media siber maupun media sosial,” ujar Bamsoet melalui keterangan tertulis, Senin (24/9/2018).

Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri Reserse diminta oleh mantan ketua Komisi III DPR untuk terus memantau akun-akun di medsos.

“Tindak tegas pelaku yang terbukti menyebarkan hoaks di media online, media cetak, maupun medsos sesuai dengan perundang-undangan yang berlaku,” ujarnya.

Lebih lanjut legislator Golkar itu juga mengingatkan akan pentingnya mengedukasi masyarakat tentang cara mengolah informasi yang masuk.

Bamsoet mendorong Kemenkominfo dan Bawaslu untuk menyosialisasikan cara mengolah informasi dari satu sumber agar tidak begitu saja mempercayainya tanpa mengeceknya terlebih dahulu atau mengkonfirmasinya.

“Hal yang perlu disosialisaikan adalah cara pengecekan kebenaran informasi kepada beberapa media lain atau instansi/lembaga resmi yang berwenang,” tuturnya.

Bamsoet juga mendesak Kepolisian RI bersama dengan TNI, pemerintah daerah (pemda), tokoh-tokoh agama, guru, maupun dosen untuk saling bersinergi dalam memerangi hoaks.

“Ini demi menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia,” pungkasnya.

Di samping itu, Bamsoet juga mengimbau seluruh masyarakat Indonesia untuk tidak menghina seseorang, agama, suku, ras, golongan, calon dan atau peserta pemilu yang lain.

Terlebih, masing-masing pasangan calon presiden dan calon wakil presiden ataupun partai politik peserta Pemilu 2019 sudah sepakat untuk berkampanye secara damai.

“Mohon agar tidak menghasut dan mengadu domba peserta pemilu perseorangan ataupun masyarakat, terutama menjelang Pemilu 2019, sesuai ketentuan yang tercantum dalam Pasal 280 Undang-Undang Nomor 7 tahun 2017 tentang Pemilu, sesuai dengan Deklarasi Kampanye Damai,” pungkasnya.

Laporan : Eka Kurniansyah Gozali

Related Posts

Add New Playlist