Jaga Stok Beras, Bulog Distribusi Beras Ke Sejumlah Pasar
Oleh: Nana Gunawan
Badan Pangan Nasional (Bapanas) menjamin 50 ribu ton beras dari Bulog mulai masuk ke Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC). Sebelumnya, Presiden Joko Widodo telah memerintahkan agar stok beras yang ada di PIBC dan Food Station BUMD DKI Jakarta segera didistribusikan ke pasar baik tradisional maupun modern. Upaya tersebut harus dilakukan untuk memastikan pasokan beras ke masyarakat aman sampai Lebaran 2024.
Baca Juga
Peran Bulog dalam distribusi beras ke sejumlah pasar di Indonesia sangat penting untuk menjaga stabilitas pasokan pangan. Dengan terus meningkatkan efisiensi dan inovasi dalam sistem distribusinya, Bulog dapat tetap menjadi pilar utama dalam memastikan ketersediaan beras secara merata, menjaga stabilitas harga.
Kepala Badan Pangan Nasional, Arief Prasetyo Adi mengatakan bahwa setelah adanya instruksi dari Presiden Joko Widodo terkait pendistribusian beras ke pasar, pihaknya langsung berkoordinasi dengan Perkumpulan Penggilingan Padi dan Pengusaha Beras Indonesia (PERPADI), PIBC, Bulog, dan Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (APRINDO) untuk mengisi stok beras di pasar.
Pihaknya juga memastikan bahwa stok beras aka naman dan terjaga hingga Lebaran. Dalam konteks ini, pemerintah telah menunjukkan komitmennya untuk menjaga stabilitas pasokan beras sebagai bagian dari strategi pangan nasional melalui kolaborasi intens dengan berbagai instansi terkait.
Lebih lanjut, Arief Prasetyo Adi mengatakan bahwa penyaluran beras Bulog kali ini tidak akan sulit karena stoknya sangat berlimpah. Bahkan, per-hari ini, stok beras Bulog mencapai 1,3 juta ton. Meskipun demikian, Arief Prasetyo Adi mengimbau kepada masyarakat untuk membeli beras sesuai kebutuhan agar tidak terjadi kelangkaan dan diharapkan jumlah beras pada setiap rumah cukup dengan membeli beras sebanyak 5-10 kg per-hari.
Arief menegaskan masyarakat tidak perlu khawatir karena kebutuhan beras akan dipenuhi seluruhnya oleh Pemerintah. Masyarakat hanya perlu belanja sesuai kebutuhan, misalnya 2-3 pack dan tidak perlu sampai 10 pack. Hal ini bertujuan untuk pemerataan agar masyarakat yang lainnya masih bisa mendapatkan stok beras.
Untuk diketahui, Bapanas telah mengatur agar penyaluran stok beras Bulog dapat terus digencarkan ke berbagai lini pasar. Beras sejumlah 50 ribu ton tersebut didistribusikan oleh Bulog ke PIBC yang kemudian akan dikemas dalam bentuk beras 5 kg dan disalurkan ke ritel-ritel modern.
Selain itu, Pemerintah akan mempersiapkan panen besar yang kemungkinan berada di bulan Maret 2024. Fokusnya adalah untuk menjaga harga di tingkat petani agar tidak mengalami depresiasi yang berlebihan, karena pasalnya saat panen mulai di atas 2-3 juta ton, maka harga gabah di tingkat petani akan mulai jatuh. Jadi hal inilah yang akan dijaga oleh Pemerintah.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua DPD PERPADI DKI Jakarta, Nellys Soekidi mengatakan bahwa pihaknya siap untuk membantu pendistribusian beras ke ritel modern. Pihaknya akan memastikan stok beras untuk saat ini tidak mengalami kekurangan.
Di sisi lain, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir memastikan bahwa ketersediaan beras di Indonesia masih cukup aman hingga saat ini. Bahkan, Menteri BUMN yang didampingi oleh Direktur Utama Perum Bulog, Bayu Krisnamurthi ikut terjun langsung untuk memeriksa ketersediaan beras di lapangan.
Erick Thohir meminta kepada masyarakat untuk tidak khawatir apalagi sampai melakukan panic buying karena stok beras Bulog saat ini sebanyak 1,2 juta ton dan masih ada stok dalam perjalanan sebanyak 500 ribu ton. Kuota penugasan pengadaan impor dari Pemerintah pun masih ada, maka jumlahnya akan semakin kuat untuk kebutuhan penyaluran beras ke pasar-pasar guna mempertahankan stabilitas harga beras di masyarakat.
Erick juga menjelaskan bahwa harga pangan dunia sedang mengalami peningkatan dalam beberapa tahun terakhir. Tidak hanya karena faktor pangan dunia, tetapi juga fluktuasi harga pangan yang ditentukan oleh musim tanam dan musim panen. Pada Maret mendatang, Erick Thohir menambahkan bahwa produksi padi akan meningkat, bahkan hampir surplus 3,5 juta ton. Dalam masa inilah, Pemerintah terus berupaya melakukan intervensi untuk menahan gejolak harga yang lebih tinggi.
Lanjutnya, masyarakat bisa memiliki opsi jenis beras premium dengan harga Rp69.500 per-5 kg atau Rp54.500 per-5 kg dengan jenis beras SPHP. Dengan begitu, masyarakat bisa membeli beras sesuai dengan kebutuhan dan daya beli tanpa harus menimbun terlalu banyak hingga menyebabkan kelangkaan dan kekurangan beras. Pihaknya juga memastikan bahwa Pemerintah akan terus hadir memberikan beberapa bantuan pangan beras kepada 22 juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM) sebanyak 10 kg sebagai bentuk kepedulian Pemerintah.
Upaya Pemerintah dalam memastikan stabilitas pasokan beras merupakan wujud perhatian kepada masyarakat agar tidak mengalami kekurangan pangan beras serta tidak merasakan lonjakan harga yang tinggi. Untuk itu, masyarakat diharapkan dapat terus mendukung kebijakan-kebijakan Pemerintah dalam menjaga ketersediaan stok beras di Indonesia.
*) Penulis merupakan Pengamat Ekonomi Persada Institu