Jaga Persatuan di Tahun Politik dan Hindari Politisasi Isu Agama

Jaga Persatuan di Tahun Politik dan Hindari Politisasi Isu Agama

Oleh : Nurul Sidiq

Pidato Ketua Umum PDIP Megawati tentang pengajian bukan merupakan sebuah larangan namun berupaya menekankan pentingnya pengaturan waktu secara proporsional dalam pola pengasuhan anak demi mencegah stunting. Polemik atas isu tersebut pun sebaiknya diakhiri demi terhindar dari politisasi agama.

Baca Juga

Kepedulian dari seorang tokoh bangsa, yakni Megawati Soekarnoputri terhadap upaya untuk benar-benar bisa menekan angka stunting yang masih cukup tinggi di Indonesia. Hal tersebut disampaikannya kepada para ibu-ibu dengan cara lebih bijak lagi dalam mengatur waktu agar bisa jauh lebih proporsional untuk mengurus rumah dan anak.

Terkait hal tersebut, Wakil Menteri Agama (Wamenag) KH Zainut Tauhid Sa’adi mengaku bahwa dirinya berprasangka baik dengan ucapan Megawati Soekarnoputri mengenai ibu-ibu pengajian.

Menurutnya maksud dari Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) tersebut memang sama sekali tidak ada kaitannya dengan pelarangan.

Justru dirinya menambahkan bahwa maksud yang diucapkan oleh Megawati Soekarnoputri tersebut adalah terkait dengan supaya bisa mengajak kepada hadirin, khususnya kepada ibu-ibu mengenai pentingnya mengatur waktu agar bisa lebih proporsional.

Bukan tanpa alasan, memang tugas dari seorang ibu sendiri harus banyak terbagi lagi, yakni termasuk dengan bagaimana kewajiban seorang ibu dalam mengurus rumah. Termasuk juga agar bisa merawat dan membimbing anak, serta juga bagi pendidik seorang anak di rumah. Ketika ibu-ibu tidak bisa mengatur waktu mereka dengan baik, tentunya tugas-tugas tersebut juga akan terganggu dan tidak bisa dilakukan dengan maksimal.
Sehingga jelas sekali bahwa memang hal yang dikemukakan oleh Megawati Soekarnoputri menurut Wamenag bukanlah berkaitan dengan pelarangan untuk mengikuti pengajian. Lebih lanjut, menurut Wamenag bahwa memang mengikuti kegiatan pengajian adalah hal yang baik, namun diimbau kepada para orang tua, khususnya ibu, justru juga harus mampu untuk mengatur waktunya.
Justru jangan sampai karena dengan alasan pengajian maka meninggalkan kewajiban lainnya yang memang harus dilakukan di dalam rumah. KH Zainut Tauhid Sa’adi juga menyampaikan bahwa maksud dari Megawati Soekarnoputri itu adalah berupa sebuah kritik konstruktif terhadap bagaimana praktik pengajian yang selama ini berlangsung di masyarakat. Terlebih, Megawati juga merupakan seorang muslim.
Sementara itu, Ketua DPC PDIP Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo juga menyatakan bahwa memang sama sekali tidak ada tendensi menjelekkan agama dalam ungkapan Megawati. Justru sebenarnya konteks dari ucapan itu adalah menyinggung mengenai masalah stunting di Indonesia dan bukan berkaitan dengan larangan pengajian.
Ketua DPC PDIP Solo ini menegaskan bahwa justru Megawati sangat berupaya untuk bisa menekan angka stunting di Tanah Air, sehingga memang ucapan yang dia keluarkan itu ditujukan khusus kepada ibu-ibu agar mereka bisa lebih fokus dan konsentrasi dalam mengatur hingga menjaga anaknya, agar tumbuh kembang sang anak menjadi optimal.
Bukan tanpa alasan, lantaran memang upaya mengurangi angka stunting sendiri menurut FX Hadi Rudyatmo adalah merupakan salah satu program penting dari Partai PDIP. Bahkan upaya tersebut benar-benar dilakukan hingga melakukan pemantauan kepada para ibu hamil serta memberikan bantuan makanan bergizi untuk mereka yang sudah mengalami stunting.
Di sisi lain Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (Waketum MUI), Marsudi Syuhud menyampaikan bahwa memang upaya untuk mencegah kasus stunting terus berlanjut di Indonesia dalam keluarga sama dengan pahala berjihad.
Pasalnya memang jihad sendiri sebenarnya ada 3 (tiga) macam, yakni diantaranya adalah jihad dengan menggunakan fisik, yang mana hal tersebut telah dilakukan oleh para pahlawan kemerdekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) tatkala mengusir para penjajah dari Tanah Air.
Kemudian jihad kedua adalah menurut Kyai Marsudi Syuhud yakni upaya untuk terus menyebarkan ilmu dan pendidikan kepada masyarakat secara luas. Dan jenis jihad ketiga adalah dengan memperbanyak amalan sholeh dan amalan baik yang memang bermanfaat bagi selurub makhlul hidup di dunia.
Sedangkan, jelas sekali bahwa upaya untuk mencegah stunting sebagaimana yang telah diprogramkan oleh PDIP dan diserukan oleh Megawati Soekarnoputri adalah upaya melawan stunting dan termasuk ke dalam langkah amalan sholeh yang bermanfaat bagi makhluk hidup lain di muka bumi.
Tidak bisa dipungkiri bahwa memang angka stunting di Indonesia sendiri masih cukup tinggi. Maka dari itu perlu sosok yang sangat mempedulikan untuk bisa benar-benar berupaya dalam menekan angka stunting tersebut. Megawati Soekarnoputri seorang tokoh bangsa dan merupakan seorang ibu, sehingga memberikan banyak pesan kepada ibu-ibu lainnya terkait pentingnya mengatur waktu secara proporsional.

)* Penulis adalah pengamat komunikasi

Related Posts

Add New Playlist