Seusai salat subuh ada waktu yang bisa dimanfaatkan jamaah haji dan umrah. Traveler bisa mengisinya dengan berjalan-jalan di sekitar Masjidil Haram.
Waktu luang traveler bisa diisi dengan membaca Quran, Thawaf, atau berdzikir. Atau ika ingin berjalan santai di area Masjidil Haram sambil menunggu waktu salat dhuha, ada beberapa destinasi yang bisa dikunjungi.
Jika baru pertama kali ke Masjidil Haram, Jamaah bisa pergi secara berkelompok dengan didampingi muthawif (pendamping haji dan umrah).
Baca Juga
1. Masjid Jinn
Disebut Masjid Jinn karena menjadi tempat para jin berbaiat dengan Rasulullah Muhammad SAW. Masjid ini terletak sekitar 1 km dari Masjidil Haram. Lokasinya di daerah Ma’la. Jamaah haji dan umrah bisa menuju masjid Jinn dengan berjalan kaki sekitar 20 menit dari Masjidil Haram.
Untuk menuju Masjid Jinn, Jamaah bisa keluar Masjidil Haram melalui Pintu Marwah. Di dekat Masjid Jinn ada beberapa pedagang kaki lima yang menjajakan buah-buahan. Di sekitarnya juga banyak burung merpati.
Jika akan kembali ke Masjidil Haram, jamaah bisa melewati Ma’la atau melalui menyeberang di jembatan penyeberangan yang tidak jauh dari Masjid Jinn.
2. Makam Ma’la
Makam Ma’la terletak sekitar 1 km dari Masjidil Haram. Lokasinya tidak jauh Masjid Jinn. Keluarga Nabi Muhammad dimakamkan di Ma’la, diantaranya istri beliau Bunda Siti Khadijah. Selain itu, kakek beliau Abdul Muthalib, dan paman beliau Abu Thalib juga dimakamkan di Makam Ma’la ini.
Menurut penjelasan muthawif yang mendampingi saya dan rombongan, makam ini dikhususkan hanya untuk penduduk asli Arab Saudi. Istimewanya, hanya ada satu warga luar Arab Saudi yang dimakamkan di Ma’la yaitu Syech Nawawi Al Bantani yang berasal dari Serang, Banten. Syech Nawawi Al Bantani adalah ulama asli Indonesia yang menjadi pengajar di Masjidil Haram.
Hanya pengunjung atau jamaah pria yang diperkenankan memasuki makam. Adapun pengunjung atau jamaah wanita menunggu di luar pagar area makam. Sambil menunggu, jamaah bisa berbelanja di sekitar makam. Beberapa pedagang oleh-oleh di sekitar Ma’la merupakan pendatang asal Indonesia.
3. Maulid Nabi
Maulid Nabi atau tempat kelahiran nabi Muhammad SAW yang berada tak jauh dari Masjidil Haram. Setelah salat subuh, sambil berjalan ke area maulid nabi, muthawif kami menjelaskan sejarah kelahiran nabi Muhammad, dan sejarah perjalanan nabi Muhammad dalam berdakwah.
4. Zamzam Sabeel
Zam zam sabeel adalah salah satu pusat penampungan air zam zam. Lokasinya masih dalam kompleks Masjidil Haram. Di sini, jamaah bisa minum air zam zam sepuasnya. Tak Jauh dari Zam-zam Sabeel ini ada beberapa pedagang jerigen dengan harga 5 Riyal. Dengan demikian, jamaah bisa membawa air zam-zam dalam jumlah yang besar misalnya 5 liter.
Area Zamzam Sabeel ini juga dipisahkan, antara jamaah pria dan wanita. Namun, pintu masuknya tetap sama. Untuk menuju Zamzam Sabeel ini, Jamaah haji dan umrah bisa melalui pintu Sofa maupun pintu Ali.