Indonesia dan Bahrain Sepakat Tingkatkan Nilai Perdagangan Saat Sidang IPU Ke – 144
23 Maret 2022
Nusa Dua – Ketua DPR RI melakukan pertemuan bilateral dengan Ketua Parlemen Bahrain, Fawzia Bint Abdullah Zainal saat perhelatan IPU ke – 144 di Nusa Dua Bali.
Pertemuan antara Puan dan Fawzia Bint Abdullah Zainal merupakan pertemuan bilateral yang dinilai penting untuk kedua negara. Kepada sesama pimpinan parlemen perempuan itu, Puan berbicara mengenai hubungan bilateral antara Indonesia dan Bahrain yang sudah terjalin sejak lama yaitu mulai tahun 1976.
Baca Juga
“Saya mengapresiasi pembukaan Kedutaan Bahrain di Jakarta tahun 2018. Ini salah satunya karena dorongan Delegasi DPR yang berkunjung ke Parlemen Bahrain. Tentunya hal tersebut menunjukkan manfaat diplomasi parlemen,” ungkap Puan.
Cucu proklamator RI Bung Karno itu pun mendorong agar hubungan antara Indonesia dan Bahrain terus berkembang. Beberapa kerja sama yang bisa ditingkatkan secara sifnifikan.
Menurut Puan, adalah dalam bidang ekonomi, perdagangan, kerja sama teknik, dan kebudayaan menjadi potensi untuk lebih meningkatkan kerjasama antara Indonesia dengan Bahrain.
“Nilai perdagangan antara Indonesia dan Bahrain adalah yang paling kecil dibandingkan dengan negara-negara anggota Gulf Cooperation Council (GCC) lainnya. Saya mendorong agar terus ditingkatkan,” tuturnya.
Puan yakin masih cukup banyak potensi yang terbuka bagi kedua negara untuk meningkatkan nilai perdagangan karena kedua negara sudah membuka diri dan pernah membuat MOU untuk mendukung peningkatan perdagangan kedua negara.
Selain itu, diketahui juga Kedua negara telah membuat MOU pembebasan visa resiprokal bagi pemegang paspor diplomatik, paspor dinas dan paspor khusus yang rencananya diberlakukan Awal Desember 2021.
Sesuai dengan nota diplomatik Kementerian Luar Negeri Indonesia kepada Kedutaan Besar Bahrain di Indonesia pada 25 Oktober 2021 yang lalu.
Indonesia melihat Bahrain sebagai pintu gerbang untuk memasuki negara – negara Gulf Cooperation Council (GCC). Karena itu Bahrain menjadi mitra penting dan strategis bagi Indonesia, katanya.
Indonesia juga membuka peluang dan kesempatan bagi para investor Bahrain untuk menanamkan modalnya di Indonesia. Dengan banyaknya sumber daya di Indonesia, pengusaha Bahrain ditarik untuk berinvestasi di Indonesia agar ada peningkatan volume perdagangan yang dianggap masih relatif kecil, pungkasnya.
Seperti diketahui, volume perdagangan antara Indonesia dengan Bahrain masih relatif kecil, sekitar US$ 225 juta pada 2019 dan turun menjadi US$ 170 juta pada 2020, dengan posisi defisit pada Indonesia.
Sementara itu, dubes Bahrain untuk Indonesia Ahmed Abdulla Ahmed Al Harmasi AlHajeri juga pernah mengatakan bahwa para pengusaha Bahrain memiliki ketertarikan untuk berinvestasi di pengembangan Ibukota Negara (IKN) Nusantara di Kalimantan Timur.
Disisi lain, Anggota Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI Irine Yusiana Roba Putri yang mendampingi Puan dalam pertemuan mengatakan, Ketua Parlemen Bahrain memberi apresiasi atas persahabatan kedua negara dan juga kerjasama yang akan ditingkatkan antar kedua belah pihak.
“Bahrain juga menganggap seluruh warga negara Indonesia di sana sebagai warga negara dia sendiri. Bahkan seluruh warga negara Indonesia di Bahrain, mereka semua divaksin dan tes Covid-19 secara gratis,” jelas Irine.