Inisiatif penghematan anggaran oleh pemerintah RI bertujuan untuk mengoptimalkan sumber daya serta meningkatkan pelayanan publik. Hemat tanpa mengurangi kualitas layanan publik. Inisiatif ini mencakup langkah-langkah strategis berikut:
Pemangkasan Anggaran Belanja Tak Prioritas
Pemerintah akan mengevaluasi dan memangkas belanja yang tidak memenuhi kriteria prioritas. Hal ini diharapkan dapat mengarahkan alokasi dana ke sektor-sektor pelayanan dasar yang lebih dibutuhkan, seperti kesehatan, pendidikan, dan infrastruktur.
Optimalisasi Program yang Ada
Presiden Prabowo meminta setiap kementerian dan lembaga untuk merancang program yang lebih efisien dan efektif. Dengan memanfaatkan teknologi dan digitalisasi, diharapkan dapat menurunkan biaya operasional dan meningkatkan produktivitas.
Penguatan Pengawasan dan Akuntabilitas
Untuk memastikan bahwa setiap anggaran yang dialokasikan digunakan secara tepat, pemerintah akan memperkuat pengawasan dan akuntabilitas, termasuk penerapan sistem pelaporan yang transparan.
Mendorong Partisipasi Masyarakat
Pemerintah akan melibatkan masyarakat dalam proses perencanaan dan pengawasan penggunaan anggaran agar dapat lebih tepat sasaran dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
Menanggapi sejumlah langkah strategis tersebut, Deputi Bidang Pembangunan Manusia, Masyarakat dan Kebudayaan, Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas), Amich Alhumami,
mengatakan bahwa efisiensi anggaran merupakan langkah strategis, sehingga memastikan bahwa setiap rupiah yang dibelanjakan dapat tepat sasaran.
“Inisiatif penghematan anggaran negara adalah langkah strategis yang benar-benar untuk memastikan bahwa setiap rupiah yang dibelanjakan dapat memberikan manfaat maksimal bagi rakyat,” jelas Amich Alhumami di Jakarta, Kamis 13 Februari.
Efisiensi anggaran yang didapat dalam jumlah besar (Rp306 triliun) digunakan untuk mendukung program-program unggulan pemerintah periode 2024-2029 yang menjadi janji Prabowo Subianto kepada rakyat saat pemilu. Berbagai program unggulan ini diharmonisasikan oleh Bappenas ke dalam rencana pembangunan jangka menengah nasional (RPJMN) periode 2025-2029.
“Efisiensi yang dilakukan Presiden Prabowo sangat tepat dan akan berdampak baik bagi program perioritas pemerintah.
Amich menerangkan, di bidang pembangunan sosial, program unggulan tersebut terangkum ke dalam visi ke-4 dan ke-8 Asta Cita.
“Di antaranya adalah program
makan bergizi gratis, cek kesehatan gratis, pembangunan rumah sakit berstandar dengan fasilitas kesehatan yang memadai, pengendalian penyakit, pencegahan dan penurunan stunting,” rinci Amich.
Program unggulan pembangunan sosial lainnya, sebut Amich, adalah penyelenggaraan pendidikan yang berkualitas dan merata, peningkatan kesejahteraan guru dan dosen, beasiswa bagi anak-anak usia sekolah dari keluarga tidak mampu, pembangunan sekolah unggul untuk menyiapkan anak-anak bertalenta agar mereka dapat menempuh pendidikan tinggi terbaik di dalam dan luar negeri, pengembangan perguruan tinggi sebagai pusat keunggulan, serta pembangunan infrastruktur riset inovasi untuk mengembangkan Iptek dalam upaya meningkatkan daya saing bangsa.