Partai NasDem menyampaikan pihaknya tak mau mendeklarasikan capres dan cawapres sekaligus di Koalisi Perubahan. Wakil Ketua DPP NasDem Willy Aditya mengatakan deklarasi cawapres yang dilakukan terpisah supaya menjadi ‘elemen surprise’.
“Kenapa NasDem tidak deklarasi satu paket, karena biar cawapres menjadi elemen surprise. Kita tentu harus melihat variabel siapa yang akan menjadi lawan tanding sehingga kita prinsip play to win itu terpenuhi,” kata Willy, Selasa (2/1/2023).
Willy mengatakan poros ‘Koalisi Perubahan’ telah menyepakati cawapres harus memiliki efek elektoral. Dia tak masalah jika parpol mitra koalisi menginginkan deklarasi capres dan cawapres dilakukan sepaket.
Baca Juga
“Kan dalam salah satu kriteria yang kita sepakati itu adalah cawapres memiliki variabel pemenangan. Itu yang kemudian menjadi preferensi Partai NasDem. Jadi kalau Demokrat mau deklarasi satu paket ya nggak apa-apa itu kan preferensi Demokrat dan itu kita hargai. Tapi keputusan akhir nanti bisa kita rembuk bersama yang mendampingi Mas Anies,” kata dia.
Lebih lanjut, Willy meyakini pengusungan Anies sebagai capres akan memenuhi ‘tiket’ atau syarat presidential threshold sebesar 20 persen saat didaftarkan ke KPU. Dia mengatakan pendaftaran capres dan cawapres dari NasDem bersama poros koalisi dilakukan maksimal Juni 2023.
“Bukan hanya target, itu sebuah keniscayaan, karena 2023 ini pasti sudah akan pendaftaran tinggal momentumnya kapan,” katanya.
“Momentumnya itu satu untuk capres-cawapres itu untuk pemenuhan itu insya Allah dalam waktu dekat. Tapi capres-cawapres itu paling telat Juni sudah ada lah,” imbuhnya.