Ketua Forum Silaturahmi Pondok Pesantren (FSPP) Kota Tangerang Selatan, Aditia Warman mengungkapkan kesiapan perayaan Festival Santri Land yang merupakan bagian dari peringatan Hari Santri 2025. Acara yang dihelat pada Minggu, 19 November 2025 di Alun-alun Pondok Aren tersebut akan menghadirkan kemeriahan dengan performa para santri dari 99 pesantren di seluruh Tangerang Selatan.
“Kami ingin menunjukkan kepada masyarakat luas mengenai kemampuan dan kreativitas para santri. Kami ingin menunjukkan kemeriahan acara dengan nada positif dan edukatif dan ini menjadi syiar kami para kiai dan santri kepada masyarakat Tangerang Selatan,” kata Aditia dalam keterangan pers, Senin (13/10/2025).
Dalam kesempatan tersebut, Festival Land juga membuka acara untuk publik Tangerang Selatan dan seluruh wilayah lain di sekitarnya untuk hadir. Oleh karenanya, Festival Land membuka tenda UMKM untuk berjualan atau mempromosikan dagangan kepada para warga yang hadir dalam acara tersebut. Diperkirakan akan ada puluhan ribu warga yang hadir dalam perayaan Festival Land tersebut.
“Diperkirakan akan ada puluhan ribu orang yang hadir di Santri Land. Kami menyambut seluruh UMKM maupun para pemilik usaha untuk hadir dan mengisi tenant yang telah kami sediakan. Prinsip kami dalam acara ini adalah ‘Anda belanja Anda beramal’ dari santri untuk santri, dari warga untuk warga,” jelasnya.
Selain festival, Aditia mengungkap bahwa seluruh pesantren di Tangerang Selatan akan membuka tenant untuk menjadi corong informasi selama Santri Land berlangsung. Dalam kesempatan tersebut, seluruh pesantren di Tangerang Selatan akan ‘buka-bukaan’ mengenai di hadapan para warga dari kegiatan di asrama maupun di sekolah.
“Kami ingin membuka semua informasi mengenai pesantren. Tidak ada upaya untuk menutup-nutupi, sehingga masyarakat bebas bertanya kepada semua pesantren saat Festival Santri Land berlangsung,” jelasnya.
Oleh karenanya, Aditia berharap dengan transparansi dan keterbukaan yang ditawarkan oleh seluruh pesantren di Tangerang Selatan, citra buruk maupun isu negatif yang kerap melanda dapat terhapuskan dan terkonfirmasi dengan baik.
“Beberapa hari ini, kita kerap mendengar isu dan berita buruk mengenai pesantren. Kita sebagai pimpinan sekaligus pengasuh pesantren berkewajiban untuk meluruskannya. Diharapkan Santri Land 2025 ini dapat menjadi angin segar dan menunjukkan bahwa peran santri nyata untuk negeri,” ujarnya.