Oleh : Muhammad Taffani Kusumawardana
Pemilu Tahun 2019 merupakan pemilu yang istimewa karena serentaknya Pilpres (Pemilihan Presiden) dan Pileg (Pemilihan Anggota Legislatif) untuk pertama kalinya, pelaksanaannya pada tanggal 17 April 2019 mendatang. Pemilu Tahun 2019 rakyat mempunyai satu hak suara untuk memilih wakil rakyat setiap tingkatannya untuk mengemban amanah berupa jabatan agar kehidupan bangsa dan negara dari ranah daerah sampai nasional dapat sejahtera. Bicara mengenai hak suara rakyat haruslah memilih calon – calon wakil rakyat, jangan sampai adanya tindak golput atau tidak menggunakan hak suara, hal tersebut sangat buruk karena tindakan golput merupakan ketidak kontribusian rakyat terhadap bangsa dan negaranya sendiri.
Pemilu atau Pemilihan umum adalah pesta demokrasi rakyat di mana ditentukannya wakil rakyat untuk diamanahi jabatan sebagai orang yang dipercayai rakyatnya. Pemberian amanah tersebut bukanlah hal yang mudah karena tuntutan rakyat terhadap janji – janji untuk memajukan kehidupan bangsa dan negara oleh ucapan seorang calon wakil rakyat sebelum memegang amanah tersebut sangat berat, calon wakil rakyat akan mengutarakan dan memberikan janji – janji pada saat melakukan kampanye. Aktivitas kampanye ini sudah menjadi hal yang biasa bagi rakyat sebelum melakukan pencoblosan calon wakil rakyat yang akan menjabat sebagai wakil rakyat kedepannya, aktivitas ini meliputi pengenalan identitas, latar belakang, visi dan misi selama menjabat, prestasi yang pernah ada untuk lebih percaya kedepannya memilih paslon tersebut untuk menjabat amanah tersebut dan masih banyak lagi. Banyak media – media baik media elektronik maupun cetak yang akan meliput atau memberikan gambaran umum calon wakil rakyat agar mengetahui dan memantapkan rakyat untuk menentukan pilihannya.
Pemberitaan media – media yang memberikan informasi – informasi tentang calon wakil rakyat untuk membuka wawasan kepada rakyat sering juga memberikan kebohongan dan bersifat menjatuhkan nama baik salah satu calon serta mengunggulkan salah satu calon. Berita seperti itu biasanya hanya memihak kepada salah satu calon saja tidak bersikap netral seharusnya media memiliki sikap netral dalam memberikan berita. Pemberitaan pada masa pemilu yang menjelek – jelekkan, menjatuhkan dan tidak segan lagi memfitnah salah satu calon untuk kepentingan calon wakil rakyat lainnya. Pembohongan publik, fitnah, dan pemalsuan data seperti inilah merupakan cara kotor yang seringkali ada sehingga memunculkan perdebatan antara rakyat dan menjadikan dua kubu saling melontarkan hujatan, hinaan, makian, dan masih banyak lagi, jika hal ini terus saja ada maka perpecahan bangsa akibatnya. Pada saat perpecahan bangsa mulai maka akan ada pihak ketiga yang akan mengadu domba untuk terus dan terus bermusuhan satu sama lainnya, sehingga keuntungan milik pihak ketiga dan kedua belah pihak yang saling berseteru hanya mendapatkan kerugian banyak sekali seperti halnya minimnya kerukunan antar tetangga karena perbedaan pilihan calon wakil rakyat serta lebih parahnya perseteruan antara suami-istri, orang tua-anak karena perbedaan, bukannya dalam suatu kutipan yang pernah ada mengatakan perbedaan itu untuk menyatukan bukan untuk permusuhan.
Pemberitaan yang bersifat bohong, fitnah dan menimbulkan perpecahan ini menjadikan sebuah ide gagasan bagi penulis untuk memberikan masukkan berupa ARITA (Aplikasi Penyaring Berita), ide gagasan penulis yaitu berupa pembuatan perangkat lunak yang nantinya untuk menyaring berita – berita yang bersifat menjatuhkan salah satu pihak. Perangkat lunak tersebut dipasangkan di dalam gawai sifat perangkat lunak ini daring (dalam jaring) yaitu dibutuhkannya akses internet karena perangkat ini haruslah selalu diperbarui setiap dilakukan akses berita oleh pembaca. Penulis memberikan masukkan agar dalam proses membuat perangkat lunak ARITA ini menggunakan kapasitas memori penyimpanan dan kuota internet yang relatif kecil agar rakyat dapat mengunduh tanpa khawatir. Pembuatan perangkat lunak ini penulis juga memberikan masukkan agar memilah dan memilih setiap akses berita dalam beberapa kriteria.
Kriteria perangkat ini dalam menyaring berita antara lain pertama sistem kebakuan berita karena pada dasarnya ketika seseorang membuat sebuah berita harus melihat kebakuan kata atau kalimat yaitu sesuai tidaknya kalimat dalam berita tersebut dengan kaidah kebahasaan yang ada (PEUBI). Kriteria kedua ketika berita tersebut telah lolos dalam sistem kebakuan bahasa yaitu kebenaran data atau berita yang dipaparkan, nah guna perangkat lunak ini daring (dalam jaringan) untuk dilakukan perbaruan data atau berita dan kecocokan data atau berita dengan kenyataan di lapangan sehingga tindak kecurangan dan kebohongan dapat diminimalis. Kriteria ketiga sifat berita jika berita bersifat rasisme, pornografi, kekerasan dan semacamnya yang menimbulkan dampak buruk bagi pembaca berita maka akan ada pemberitahuan lebih lanjut berupa persetujuan dari pembaca beranggapan bahwa berita tersebut tidak mengandung unsur rasisme, kekerasan atau pornografi dan semacamnya maka berita tersebut akan muncul namun jika pembaca menolak persetujuan maka secara otomatis pemblokiran berita tersebut. Penulis lebih menekankan dalam mengoptimalkan kriteria pertama dan kedua karena pada saat ketahap kriteria ketiga adalah hak pembaca berita, pembaca sendiri sudah paham dan pintar berita positif-negatif, jadi pada kriteria ketiga ARITA akan melakukan persetujuan kepada pembaca bukan otomatis memblokirnya.
Sehingga dengan adanya ide gagasan penulis mengenai pembuatan perangkat lunak ARITA ini harapannya berita – berita yang bersifat bohong, fitnah dan menjatuhkan serta menutupi kebenaran dapat berkurang. Berita yang diperoleh rakyat sesuai dengan fakta, harapan penulis agar rakyat tidak lagi dibodohi dengan isu – isu kebobrokan calon wakil rakyat yang disampaikan dalam berita – berita di media masa. Sehingga penulis mengajak para pembaca mari sukseskan Pemilu 2019 dengan damai, berkualitas, dan bermartabat serta terwujudnya keberlangsungan pembangunan nasional.
Melawan Hoaks Kunci Cegah Polarisasi Politik di Pilkada 2024 Jakarta – Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada)…
Presiden Prabowo Tegaskan Komitmen Perang Lawan Judi Online dan Penjajahan Digital Oleh : Shenna Aprilya…
Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, menegaskan komitmennya untuk memberantas judi online di tanah air. Pihak…
Kontestasi Politik Pilgub Jakarta tak lama lagi akan berlangsung. Kampanye marak dilakukan oleh masing- masing…
Adu strategi dan kepiawaian dari masing-masing tim sukses dan partai politik untuk mengaget dukungan pemilih…
JAKARTA - Pengamat Pemilu dari Rumah Demokrasi, Ramdansyah meminta publik untuk melihat dari berbagai perspektif…