Bakti Kominfo melaksanakan Seminar Merajut Nusantara bertemakan “Pemanfaatan TIK Untuk Pendidikan dan Bisnis” yang diisi Ir. A. Rizki Sadig, M.Si selaku Anggota Komisi I DPR-RI, Yuliandre Darwis selaku Ketua Dewan Pakar Iski, Ahmad Alfian selaku Praktisi UMKM dan Sosmed, yang mana dalam seminar merajut nusantara tersebut Ir. A. Rizki Sadig, M.Si menyampaikan bahwa “Perkembangan teknologi informasi ini sangat pesat, sangat dahsyat dan kadang kita merasa tertinggal dengan perkembangannya, baru mau belajar sesuatu yang baru ternyata sudah muncul yang baru.
Jadi itu adalah realitas perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang harus di pahami. Suasana pandemi yang sudah kurang lebih 1 tahun dari tahun lalu kita sudah merasakan bahwa sesuatu yang mungkin sebagian orang menganggap sebuah cobaan, sebuah kesulitan yang tiba-tiba menghampiri kita semua.
Saya kira kalau bisa bersyukur, bisa mengambil hikmah dari kejadian-kejadian yang sekarang di alami ini, tetap menjadi sadar bahwa dalam situasi pandemi ini ternyata, mau tidak mau dipaksa untuk menyesuaikan diri dengan keadaan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi”.
Dalam situasi seperti itu maka webinar merajut nusantara yang diprakarsai oleh komisi 1 bekerja sama dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika didukung oleh Bakti itu berusaha untuk menyampaikan kepada masyarakat secara luas, tentang apa yang sudah dilakukan pemerintah, yang akan dilakukan oleh pemerintah, sekaligus kami sebagai anggota DPRD mewakili daerah pemilihannya masing-masing, berusaha untuk menyampaikan berita ini kepada seluruh masyarakat bahwa, marilah bersama-sama menjadikan situasi yang sebagian orang menganggap ini sebuah cobaan, tapi juga bisa mengantisipasi ini sebagai sebuah kesempatan untuk berkembang lebih maju dan menjawab tantangan zaman.
Bahwa hari ini mungkin yang paling spesifik yaitu adalah seringkali di alami pada persoalan pendidikan dan bisnis ataupun kerja, di mana segala sesuatunya sangat terbatas, segala interaksi fisik juga sangat dibatasi, walaupun sekolah nanti akan dimulai pada tahun ajaran ini untuk mulai uji coba tatap muka.
Tapi semuanya masih dalam pantauan dan dalam seleksi yang sangat ketat, sehingga juga masih punya keterbatasan, hal-hal yang secara kenyataan di lapangan itu mengagetkan banyak pihak, tidak hanya antara guru dan murid, tapi juga para pelaku di dunia pendidikan, pemilik sekolah, guru pada pembuat kurikulum, di tambah lagi orang tua siswa dalam posisi yang juga terkaget-kaget dengan situasi ini dan harus melakukan penyesuaian-penyesuaian. Saya kira ini adalah kesempatan buat semua, mungkin perlu menata sebuah kurikulum yang kira-kira kurikulum itu tidak lagi kepada persoalan.
Bagaimana proses belajar mengajar itu antara guru mengajari siswanya lalu siswanya harus menghafal, siswanya harus memahami dengan cara mencatat dan lain sebagainya, di beberapa negara maju di saksikan bahwa siswa diberikan keleluasaan untuk memilih mata pelajaran sesuai dengan minat dan keinginan masing-masing, karena sejatinya proses belajar mengajar itu tidak hanya soal masalah teoritis, tapi memahami terhadap apa yang di pelajari, dilatih untuk memahami dan menyesuaikan dengan minatnya dari mulai TK, bahwa diminta untuk mengarahkan minat dan bakatnya, tidak memaksakan tumbuh kembang setiap anak manusia yang itu tidak bisa dipaksa dengan sebuah ruang-ruang kelas yang sifatnya rutin, yang sifatnya dari hari-kehari, yang itu secara rutin di alami, kita harus mendorong anak-anak didik kita bersosialisasi dengan dunia yang hari ini berkembang begitu pesat, bersosialisasi dengan dunia internasional, bersosialisasi dengan dunia yang tidak dalam satu ruang-ruang tertentu. Saya kira ini juga menjadi PR kita semua khususnya pemerintah dan pelaku-pelaku di dunia pendidikan.
Di bidang bisnis juga melihat hal yang sama dalam bidang keuangan, kalau dulu menyaksikan berapa banyak alat-alat transportasi atau pengusaha-pengusaha di bidang transportasi, kalau mau bergerak di bidang itu maka harus menyediakan lahan parkir yang besar, harus mempunyai alat transportasi mobil ataupun kendaraan yang banyak, harus membayar karyawan-karyawan yang begitu besar, itu semua membutuhkan biaya yang tidak sedikit.
Hari ini kita menyaksikan sebelum pandemi pun kita sudah bisa merasakan, kemudian munculnya StartUp-StartUp baru, platform-platform baru yang kemudian bergerak di bidang transportasi ataupun jasa-jasa ekspedisi tanpa harus berinvestasi menyediakan kendaraan, tetapi menyiapkan layanan sistem StandUp ataupun sistem program teknologi informasi dan komunikasi, yang mungkin mengenal banyak hal seperti grab atau go-jek dan sebagainya.
Dimana teknologi informasi dan komunikasi itu bisa meng-update seseorang di bidang pendidikan maupun di bidang bisnis dalam waktu yang bersamaan, dari sekarang tergantung kepada diri kita masing-masing apakah mau menjadikan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi ini hanya sebagai sarana gagah-gagahan atau mau menjadikan itu semua kesempatan untuk bisa memanfaatkan hidup ini, untuk hidup lebih bermanfaat, untuk kita bisa menyebarkan kebaikan.
Saya kira hal-hal yang kecil yang ingin kami lakukan Komisi 1 dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika bersama dengan Bakti mengadakan acara-acara simpel dan sederhana ini tujuannya tidak lain adalah menggugah dan mengingatkan kita semua, jangan jadi pribadi-pribadi yang hanya memanfaatkan perkembangan teknologi informasi ini untuk hal-hal negatif menyebarkan berita bohong kemudian untuk memprovokasi, untuk mengadu domba, tapi kemudian disaat membutuhkan itu semua, kita tidak tahu dari mana kita harus memulai mengantisipasi keadaan perkembangan teknologi yang sangat dasyat.
“Saya ingin ingatkan bahwa dinosaurus dulu adalah sebuah komunitas binatang yang sangat kuat, sangat besar menguasai alam semesta ini, kemudian karena tidak bisa menyesuaikan diri lalu kemudian punah dan menjadi sebuah sejarah yang sekarang hanya dilihat”.
Jangan sampai kita menuju masa seperti itu, jangan sampai kita menjadi pribadi yang kemudian setelah orang lain lari kencang, kemudian kita tergagap-gagap untuk mengikuti, karena sejatinya perkembangan teknologi informasi jauh lebih cepat dibandingkan kemampuan kita untuk menyesuaikan diri dengan keadaan yang ada.
Saya yakin, saya Kominfo kemudian Bakti itu masih belum bisa banyak berbuat, tapi yang jelas Pemerintah sudah bekerja sama dengan Bakti dan Komisi 1 sudah sangat luar biasa untuk berusaha, salah satu kendala orang untuk memanfaatkan teknologi TIK itu adalah persoalan kelemahan jaringan.
Pemerintah hari ini sudah berusaha keras untuk memperluas jaringan supaya blankspot-blankspot gangguan sinyal dan lain sebagainya itu bekerja sama dengan operator seperti Telkomsel, XL, Indosat dan lain sebagainya, supaya BTS-BTS itu susah diperbanyak dan mudah-mudahan sinyal-sinyal itu menjadi rata di seluruh wilayah Indonesia, yang memang medannya sangat luar biasa, puluhan ribu pulau, melewati gunung-gunung dan situasi ekonomi juga belum berimbang sehingga itu tantangan buat Pemerintah. Saya secara pribadi sebagai Anggota Komisi 1 tahu bahwa Pemerintah bersama dengan Bakti sedang berusaha keras untuk mengalokasikan itu, bisa dibayangkan bahwa 1 tower itu untuk menyalurkan sinyal-sinyal biasanya biayanya sangat besar sekali, kalau seandainya tidak di manfaatkan dengan baik, bahwa kurang lebih sekitar antara 1 sampai dengan 3 miliar tergantung dengan cakupan wilayahnya.
Kalau itu tidak di manfaatkan dengan baik, maka betapa ruginya kita dan yang paling sederhana untuk mengaktifkan itu butuh mengisi data mungkin Rp.100.000, mungkin Rp.50.000 harus berpikir bagaimana data yang kita beli dengan uang itu bisa menghasilkan sesuatu yang bermanfaat, minimal bisa jadi uang lagi, kemudian bisa menghasilkan menggerakan ekonomi, bisa menjual produk-produk unggulan di daerahnya masing-masing dan lain-lain.
Dalam kesempatan yang sama Yulianre Darwis selaku Ketua Dewan Pakar Iski menyampaikan bahwa sadar atau tidak inilah situasi Indonesia hari ini, tadi Ir. A. Rizki Sadig, M.Si sudah sampaikan perjuangan beliau sehingga kita bisa terkoneksi, kita tahu bahwa ada desa dan kelurahan yang tidak terjangkau di layanan 4G, kalau hari ini kita kenal 5G yang akan launching kemarin Telkomsel launching, ada jumlah desa dan kelurahan seluruh Indonesia adalah 83.218 desa yang ada di Indonesia yang bisa terkoneksi 4G hanyalah 85% itu 70.670 desa termasuk daerah-daerah yang di Jawa Timur.
Memungkin di Kediri atau di manapun berada, ada desa kelurahan yang tidak tercakup kurang lebih 12.548 desa 15% lebih, ini upaya dari Ir. A. Rizki Sadig, M.Si tadi menyampaikan bahwa situasi ini didorong oleh Pemerintah untuk mempercepat sehingga kita terkoneksi, kalau bahasa Presiden itu sama rata, sama rasa, jadi kita sama-sama merasakan apa yang namanya perkembangan teknologi digital ini, dalam situasi itu juga ada di daerah yang tidak terkoneksi dengan 4G ada kurang lebih di wilayah NON 3T itu sekitar 4,1%, tetapi yang wilayah 3T kurang lebih 9.113 desa atau kurang lebih 10,9%, bayangkan dalam situasi ini membuat sadar bahwa ternyata kita termasuk bersyukur yang bisa terkoneksi langsung, jadi masih banyak wilayah yang belum tersentuh dalam hal ini, dalam merajut nusantara ini salah satu konsekuensi adalah kita bisa mempercepat ini didorong oleh Komisi 1 DPR oleh Ir. A. Rizki Sadig, M.Si dan teman-teman.
Infrastruktur ini dibangun melalui darat dan laut yang disebut dengan Palapa Ring, jadi inilah yang menghubungkan, kalau daerahnya warnanya masih kuning itu sudah agak terlambat terkoneksi dengan 4G, termasuk bersyukur bisa terkoneksi dengan 4G dan sekarang sudah masuk 5G ke depannya. Situasi ini harus dipahami bahwa inilah situasi Indonesia hari ini dan kita masih bersyukur masih bisa terkoneksi tanpa batas, walaupun ada sedikit terputus-putus.
Kita bicara tentang apa yang disebut dengan teknologi informasi komunikasi dalam bidang pendidikan ketika Bakti Kominfo membangun sebuah sistem yang begitu hebat yang didorong oleh Ir. A. Rizki Sadig, M.Si di Komisi 1 DPR RI selama ini kita hanya sekedar pengguna, tidak tahu background upaya yang dilakukan oleh orang-orang di belakang layar ini, yang harus di ketahui bahwa infrastruktur yang begitu canggih seperti ini akan sia-sia nanti apabila kita tidak manfaatkan teknologi dengan cara yang baik, kalau kita bicara tentang ilmu pengetahuan teknologi hari ini, sadar bahwa perkembangan teknologi dan informasi tentu tidak dapat terlepas dari kehidupan manusia, terlebih saat dunia mengalami pandemi sejak 2020 lalu.
Teknologi dan internet seakan menjadi kebutuhan pokok umat manusia, bahwa di bidang pendidikan pembelajaran jarak jauh juga telah dilakukan di seluruh sekolah di Indonesia, Indonesia telah memiliki Universitas yang juga konsen dalam perkembangan teknologi informasi komunikasi, hal ini mengundang salah satu perusahaan IT terbesar di dunia mendirikan sekolah dengan nama Apple Developer Academy ini adalah program Academy yang kita tahu bahwa selama 10 bulan yang diadakan oleh Apple, beberapa negara terpilih para peserta dan lulusannya diharapkan bisa mempelajari pembuatan dan pengembangan software besutan dari produk Apple.
Developer hebat di Indonesia diharapkan juga dapat dari program ini, banyak anak muda yang dapat mencoba untuk masuk ke dalam Academy ini, tentu situasi ini menjadi suatu perkembangan teknologi yang jelas dan ini juga didorong oleh Ir. A. Rizki Sadig, M.Si di Komisi 1 DPR RI akhirnya Kementerian Kominfo mendorong namanya adalah Talen Digital, jadi membentuk 2000 orang-orang yang kreatif dan kira-kira bisa adaptif dengan sebuah teknologi digital, artinya selain dari perusahaan-perusahaan sektor seperti Apple, seperti Amazon dan sebagainya, situasi ini ternyata membuat Pemerintah aware dalam hal ini.
Tidak hanya Universitas dalam negeri, sejumlah Universitas berkualitas di dunia juga turut serta memberikan yang namanya kita tahu bahwa kesempatan bagi masyarakat untuk belajar, karena di awal pandemi yang lalu kita sebut saja Oxford University menyatakan bahwa akses gratis ke lebih kepada 200 buku teks digital untuk membantu pengajaran dan pembelajaran di rumah selama covid-19 hingga 30 september 2020.
Siapa saja yang bisa mengakses buku-buku digital yang diberikan oleh Oxford University? inilah situasi-situasi bahwa orang sudah berubah, dulu masih kita anggap ada koran, ada yang namanya buku secara fisik tebal, sekarang sudah bisa membaca dengan konteks inilah berlaku pengetahuan hari ini yang harus kita dorong secara bersama-sama.
Ada kemajuan teknologi di setiap waktu, selalu saja ada yang baru seperti yang ada di Indonesia belum lama ini masih akan mengundang perhatian setidaknya dalam beberapa waktu ke depan yaitu konektivitas 5G, sebagai generasi kelima jaringan seluler yang digadang-gadang akan memberikan kualitas lebih baik dari generasi sebelumnya.
Kementerian Komunikasi dan Informatika Kemenkominfo yang didorong oleh Komisi 1 DPR RI dan teman-teman mengatakan kehadiran ini diharapkan dapat mendukung jalannya keberlangsungan transformasi digital di tanah air, serta mewujudkan era komunikasi yang baru.
Jenis teknologi lain yang tak kalah gencar digaungkan ialah disebut dengan AIoT atau kalau kita lihat adalah yang merupakan gabungan dari artificial intelligence atau lebih banyak dikenal dengan istilah kecerdasan buatan, jadi hari ini kalau lihat Instagram misalkan suka kuliner, itu Instagramnya akan membaca algoritma sendiri kira-kira keluar gambar kuliner terus menerus.
Kita tidak perlu lagi orang untuk mengetahui rasa kita, sekarang mesin bisa membaca itu inilah perkembangan teknologi, jangan kaget ketika misalnya suka mencari YouTube apa akan keluar yang di rekomendasikan karena algoritma mesin sudah membaca itu, inilah yang disebut dengan internet of thing kecerdasan buatan AioT yang seperti kita ketahui seperti dalam simulasi kecerdasan manusia dan ditanamkan kepada suatu sistem teknologi, dalam hal ini mesin komputer atau perangkat tertentu yang bisa diatur dalam konteks ilmiah, sementara itu di sisi lain kita lihat internet of thing atau disebut AioT yang kerap kali dikenal dengan istilah internet untuk segala kebutuhan, nyatanya menjadi hal penting dan erat kaitannya dalam keberadaan cara kerja dari artificial intelligence. Jadi bisa memverifikasi pikiran-pikiran imajinasi dengan perilaku yang selama ini kita lakukan di internet.
Kemudian mereka bisa di combine menjadikan usulan-usulan kepada kita dahsyatnya teknologi. Kalau orang Jepang menyebutnya dengan society 5.0, masyarakatnya sudah menjadi masyarakat perilaku yang cerdas, AIoT pada dasarnya merupakan kemampuan dari koneksi internet dapat membuat berbagai objek yang diharapkan tidak hanya perangkat teknologi dapat mentransmisikan atau mengirim data secara nirkabel dengan menggandakan jaringan sehingga terhubung satu sama lain, yang menciptakan integrasi, yang dapat semakin menjauh mobilitas penggunaannya, yang sudah kita pakai sehari-hari misalnya dari smartphone ada siri atau google asisten yang kapan saja kita bisa cari misalnya kita kondisikan ini Hai Google tolong dong cuaca hari ini apa ya langsung hari ini Google akan begitu sensitif dibandingkan kita tanya mungkin kepada teman kita, itulah kondisi hari ini bahwa teknologi bisa membangun rasa, membangun suatu lingkungan yang begitu dahsyat, inilah perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi harus kita pahami.
Internet of thing yang menjadi tulang punggung, mendorong transformasi digital di sejumlah sektor, karena permintaan terhadap perangkat yang menghubungkan dengan internet semakin tinggi, di bidang bisnis sudah ada segelintir perusahaan dengan fokus utama bisnis yang memanfaatkan dan mengembangkan internet of thing untuk memberikan manfaat maksimal kepada pengguna layanan, misalnya aplikasi HARA menerapkan digitalisasi bagi industri pertanian di Indonesia, dari segi manfaat berkat teknologi yang dimiliki oleh HARA para petani dapat melakukan pengelolaan pertanian secara mudah dan praktis sebagai contoh dapat menghitung volume pupuk yang akan digunakan dari balik layar ponsel pintar, sehingga hasil pertanian akan lebih maksimal dan resiko gagal panen yang rendah, sedangkan untuk cakupan yang lebih luas, cakupan data yang dimiliki oleh HARA telah digunakan dalam membuat laporan riset pasar untuk memberikan informasi yang dapat dipercaya tentang fungsi beras di Indonesia, dan aplikasi lain yang memiliki fungsi utama untuk memajukan industri budidaya pangan pangan perairan, alat yang bisa membantu para pemuda dalam mengembangkan budidaya pangan perairan merupakan berbagai jenis satwa liar, dengan alat tersebut pembudidaya bisa dengan mudah memanfaatkan pemeliharaan layaknya pemberian pakan yang dilakukan dengan mudah dan secara otomatis hanya melalui sistem terpasang di perangkat ponsel.
Berkat adanya penerapan teknologi AioT bayangkan semua jangan hanya manusia tetapi tumbuh-tumbuhan, hewan dan sebagainya bisa dibuat dalam teknologi dengan konteks artificial intelligence.
Di bidang bisnis transport, Indonesia juga mulai menggunakan sistem AIoT atau internet of thing di jalan tol misalnya, kita lihat kalau saya ambil waktu itu saya masih ingat dikutip dari liputan6.com, World Bank mencatat kurang lebih pada 2015 Indonesia ada di urutan 84 dari 136 negara untuk urusan kualitas jalan toll, baik dari sisi kontruksi hingga pelayanan, berangkat dari data tersebut belum lama ini PT Jasa Marga telah mengembangkan sistem pembayaran toll tanpa sentuh dengan sistem Multi Lane Free Flow atau MLFF yang memungkinkan transaksi pembayaran jalan tol dengan teknologi.
Kendaraan tidak perlu berhenti ketika berada di gerbang toll, FLO artinya adalah mengalir saja tanpa halangan, FLO adalah sebuah solusi pembayaran tanpa di sentuh dan tanpa berhenti, bayangkan berbasis elektronik dengan menggunakan stiker berteknologi ada tulisannya itu RFID dengan mendownload FLO dari smartphone nantinya kita bisa langsung terkoneksi dengan yang namanya teknologi RFID atau disingkat dengan radio frequency identification kalau kita kutip dari FLO.id ini.
Dengan menggunakan ini harus emiliki stiker RFID yang ditempel di lampu depan dan kendaraannya dalam bentuk yang lebih kecil dan stiker RFID saldo transaksi pembayaran jalan toll dapat di monitor melalui aplikasi FLO di smartphone, begitu canggihnya sebuah proses teknologi memudahkankan semuanya. Dari data yang saya sajikan ini Indonesia menjadi lumbung utama StartUp Asia, kenapa begitu perkembangan teknologi digital menjadi faktor utama banyaknya yang bermunculan khususnya di Indonesia, menjadikan negeri kita sebagai salah satu lumbung StartUp dunia sekaligus Asia.
Berdasarkan data langsung dari ranking 2020 India dan Indonesia berhasil merajai koleksi StartUp di Asia, India tercatat memiliki kurang lebih 9.161 StartUp selisih cukup jauh dari peringkat kedua Indonesia yang memiliki 2.206 StartUp, tidak mengherankan mengingat India dikenal memiliki kualitas sumber daya manusia yang cukup baik di bidang teknologi, berapa StartUp di India yang kita kenal seperti OYO yang mengoneksikan semua Hotel-Hotel kecil sehingga menjadi terbesar selama ini, seperti Agoda ataupun Traveloka ini sudah mendunia, Indonesia berhasil menempati peringkat kedua dengan koleksi 2.206 StartUp dua kali lipat lebih dari Singapura di peringkat ketiga, kita lihat sekaligus menjadikan Indonesia sebagai negara pemilik StartUp terbanyak di Asia Tenggara, Go-Jek, Tokopedia dan ruang guru merupakan sederet StartUp yang paling populer di masyarakat, perkembangan teknologi juga masif penggunaannya, membuat kita tidak boleh lupa dengan banyaknya bahaya yang kita ketahui.
Misalnya saja hacker kita gak bisa lepas dari ini, baru-baru ini CEO dari Tesla, Tesla ini adalah pencetus pertama mobil listrik di dunia dan mobilnya masih mahal sekali harganya, Elon Musk ini orang yang luar biasa, kenapa luar biasa dia berpikir ide kreatif bagaimana dia bisa melakukan orang jalan-jalan ke antariksa yang menenmukan sainsnya, dia menciptakan bagaimana orang tidak perlu isi bensin, ganti oli, semua lebih murah dan efektif, efisien dan kecepatan mobil kencang, akhirnya terciptalah mobil listrik.
Yang mungkin risetnya sudah 10 tahun lalu yang beliau lakukan hari ini jadi buming, artinya segala sesuatu yang konsisten itu bisa menghasilkan uang yang luar biasa, kalau saya lihat muncul sebuah video menampilkan sosok misterius yang menggunakan topeng, video diunggah di dikanal Anonymous pada 5 Juni yang lalu, Anonymous ini dikenal sebagai dalang kasus peretasan digital organisasi saintologi atau alat bayar dan masih banyak lainnya, kali ini Anonymous menargetkan Elon Musk seperti dikatakan sebelumnya Anonymous ini dikenal sering merusak sistem komputer di berapa perusahaan besar, kalau perusahaan-perusahaan besar dunia saja bisa diancam oleh Hacker maka kita juga perlu menjaga diri kita dari kejahatan cyber, pasalnya perubahan pola perilaku masyarakat Indonesia di masa pandemi covid-19 yang cenderung lebih banyak menerapkan internet, ternyata turut berimbas pada kenaikan jumlah upaya serangan cyber, berdasarkan data badan cyber dan Sandi Negara.
Ini juga juga di monitoring langsung oleh Komisi 1 sepanjang bulan Januari hingga Agustus 2020 terdapat hampir 160 juta upaya serangan cyber di Indonesia naik lebih dari 4 kali lipat dibandingkan periode yang sama tahun lalu tercatat hanya 39 juta, hampir sama dengan jumlah warga Indonesia ini artinya kegiatan cyber juga bermacam-macam seperti pencurian data pribadi, penipuan online ilegal dan lain sebagainya, inilah yang didorong oleh DPR untuk mempercepat undang-undang tata kelola digital dengan cara yang baik.
Saya ingin meyakinkan dari proses yang saya uraikan hari ini, dalam kondisi praktis kondisi digital hari ini, tadi secara kebijakan sudah, harapannya sederhana, mau diarahkan ke mana digital ini, mau kita gunakan untuk apa, apakah hanya sekedar menggunakan sosial media nya saja atau memanfaatkannya menjadi peluang, menurut saya perkembangan teknologi dan komunikasi dengan konsep bisnis juga banyak dilakukan hari ini, kenapa tidak manfaatkan hari ini, saya berharap gunakanlah teknologi ini pada teknologi tepat penggunaan.
Infrastruktur yang dibangun oleh Bakti Kominfo dalam hal itu sangat luar biasa, akan sia-sia karena kalau tidak hanya sebagai penikmat saja atau sebagai konsumer saja, yang masuk dari luar itu luar biasa ada lain-lain sebagainya, kita hanya penikmat saja, tidak pernah melakukan sebuah ide-ide yang brilian untuk menggunakan untuk kepentingan diri kita, kelompok kita atau dagang kita dan sebagainya.
Ahmad Alfian selaku Praktisi UMKM dan Sosmed juga menyampaikan bahwa Saya founder Kediri Kuliner Ku, salah satu media sosial kuliner di Instagram foto bidang kuliner, jadi mulai berdiri itu pada tahun 2016 akhir, pada saat itu saya selesai kuliah dan cepat kerja di Kalimantan satu tahun kemudian saya pulang ke Kediri, pada waktu saya kuliah itu di Malang sudah banyak dari akun-akun besar tentang kuliner itu sudah ada, saya lihat di Kediri ini saya mau kulineran kok jadi bingung gak ada referensi, dulu media sosial belum terlalu berkembang dan akun-akun sosial media untuk informasi masih terbatas, jadi saya putuskan untuk buat, jadi setiap hari saya kulineran saya upload, baru terasa 2-3 tahun follower saya itu menjadi pesat banget perkembangannya, dari nol sampai dalam jangka waktu 90 ribu ini mungkin 3 tahu cukup pesat berkembang dan penggunanya sekarang yang saya heran itu bukan hanya generasi muda, ibu-ibu itu juga banyak bukan hanya generasi milenial, generasi ibu-ibu, bapak-bapak ini juga senang sekali pakai Instagram sekarang, apalagi di era pandemi kayak gini benar-benar namanya era teknologi informasi sangat dibutuhkan. Dan saya senang menggunakan Instagaram kuliner ini untuk membantu teman-teman pedagang juga, pedagang punya perasaan puas di hati kalau setelah dibantu itu jadi rame.
Memang banyak influencer dari Kediri yang memang banyak sekali fokusnya itu di wajahnya influencernya, sementara di produknya tidak terlalu terekspose jadi seperti itu biasanya, kalau memang bidangnya seperti itu gak masalah, jadi fokusnya yang penting itu konsisten dalam berkarya, kalau memang fokusnya untuk selebgram tidak masalah, kita bikin videonya tentang selebgram kaya gitu dan kita fokuskan ke produknya juga, jadi jangan hanya menonjolkan selebgramnya saja, tetep fokus model dan jelaskan agar produk tersampaikan dengan baik melalui gaya bicara selebgram. Pemanfaatan TIK untuk pendidikan dan bisnis dan ini rata-rata pejuang UMKM pedagang itu kan bingung yang biasanya jualan di wisata, yang biasanya jualan di taman-taman, di sekolah juga bingung, dengan adanya pemanfaatan TIK ini besar banget potensinya yang banyak digunakan orang sekarang ini dan juga efektif kalau menurut saya, jadi kita cuma cuma bikin konten saja yang kita simpan di Facebook, di Instagram utamanya, kemudian siapa tahu kan nanti ada akun-akun besar yang meripost itu dan banyak media sosial yang dimanfaatkan untuk jualan sekarang apalagi pandemi kayak gini, sistem jualannya online juga jadi pemanfaatan dengan Instagram cukup efektif yang terbukti akun saya sendiri juga banyak banget digunakan untuk promosi orang-orang terutama UMKM dan pedagang-pedagang.
Teman-teman ini orang-orang Kediri pinter-pinter banget, temen-temen saya yang di luar kota itu juga pintar-pintar banget cuma mereka kan kadang di luar kota, bersama-sama kita dan teman-teman nantinya bisa bikin salah satu aplikasi StartUp foto makanan UMKM lokal dan bisa tersebar ini juga masih jadi PR saya, tidak usah menggunakan produk StartUp Nasional tetapi membuat StartUp Kediri lokal, dengan besarnya pemanfaatan sekarang ini saya yakin bukan hal yang mustahil untuk membuat seperti itu, masih menjadi PR saya dan teman-teman juga untuk berkarya di bidang teknologi.
Presiden Prabowo Subianto menunjukkan komitmen kuat dalam melawan penyebaran narkoba yang merusak generasi bangsa.…
Jakarta - Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, menegaskan komitmen kuatnya dalam memberantas peredaran narkoba di…
Di era pemerintahan Presiden Prabowo Subianto, UMKM menjadi salah satu pilar utama dalam upaya percepatan…
JAKARTA - Pengamat Pemilu dari Rumah Demokrasi, Ramdansyah meminta publik untuk melihat dari berbagai perspektif…
Penghapusan Utang UMKM, Peluang Kebangkitan Pengusaha Indonesia Pemerintah Indonesia telah menerbitkan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor…
Presiden Prabowo Subianto terus mengokohkan posisi Indonesia dalam ekonomi global melalui diplomasi ekonomi yang…