Sinergitas Lintas Sektoral Memastikan Pilkada di Papua Berjalan Aman Tanpa Gangguan
Oleh : Julvri Liben
Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024 merupakan salah satu momen penting, terutama bagi daerah-daerah yang memiliki karakteristik tersendiri, seperti Papua. Di tengah tantangan geografis, sosial, dan politik yang kompleks, sinergitas lintas sektoral menjadi kunci utama untuk memastikan bahwa Pilkada di Papua dapat berjalan lancar, aman, dan tanpa gangguan. Sinergitas ini bukan hanya melibatkan pemerintah pusat dan daerah, tetapi juga berbagai elemen masyarakat, aparat keamanan, dan lembaga swadaya masyarakat yang berkomitmen menjaga ketertiban dan demokrasi di Papua.
Papua, dengan wilayah yang luas seringkali menghadapi berbagai kendala dalam penyelenggaraan pemilihan umum. Oleh karena itu, kolaborasi antara berbagai sektor sangat diperlukan untuk mengatasi hambatan-hambatan tersebut. Sinergitas lintas sektoral, yang melibatkan kerja sama antara pemerintah, aparat keamanan, masyarakat sipil, dan organisasi masyarakat lokal, memainkan peran yang sangat vital dalam menciptakan suasana yang kondusif bagi pemilih di seluruh Papua.
Wakapolda Papua, Brigjen Pol. Faizal Ramadhani mengatakan pelaksaaan Pilkada sudah semakin dekat, sehingga pihaknya menekankam untuk saling berkolaborasi dalam menjaga keamanan di Papua. Faizal juga menekankan kepada seluruh anggota agar melaksanakan tugas sesuai Standar Operasional Prosedur (SOP). Hal tersebut penting agar pelaksanaan Pilkada di Papua dapat berjalan dengan aman dan lancar.
Kemudian pemerintah pusat, dalam hal ini melalui Kementerian Dalam Negeri dan Komisi Pemilihan Umum (KPU), telah mengambil langkah-langkah strategis untuk memastikan bahwa Pilkada di Papua dapat dilaksanakan sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan. Salah satu langkah penting yang diambil adalah penguatan kapasitas penyelenggara pemilu, baik di tingkat provinsi, kabupaten/kota, maupun desa. Pelatihan intensif bagi petugas pemilu dan peningkatan kualitas infrastruktur pemilu, seperti pengadaan logistik yang tepat waktu dan fasilitas pemungutan suara yang mudah dijangkau oleh masyarakat, menjadi bagian dari upaya untuk memastikan proses demokrasi dapat berlangsung tanpa hambatan.
Selain itu, aparat keamanan yang terdiri dari TNI dan Polri juga memiliki peran yang sangat strategis dalam menjaga stabilitas dan ketertiban selama masa kampanye hingga pemungutan suara. Dengan berbagai dinamika sosial yang kerap muncul di Papua, kehadiran aparat keamanan yang profesional dan humanis sangat penting dalam meredam potensi kerusuhan atau konflik. Sinergi antara TNI, Polri, dan masyarakat setempat menjadi pondasi yang kokoh untuk menjaga situasi tetap aman dan terkendali.
Sementara itu, Koordinator Divisi Sumber Daya Manusia dan Organisasi (SDMO) Bawaslu Papua Tengah, Melianus Julius Korisano mengatakan pihaknya mengadakan sosialisasi kepemiluan yang menyasar para pemilih pemula di Kabupaten Nabire. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada pemilih pemula mengenai hak serta kewajiban mereka dalam menggunakan hak pilih pada Pilkada 2024. Hal tersebut penting karena selain menekan angka golput, generasi muda Papua menjadi semakin pahan akan peran mereka terhadap proses pemilihan yang menentukan masa depan daerah.
Selanjutnya keterlibatan tokoh masyarakat dan adat sangat penting, karena mereka memiliki pengaruh yang kuat dalam menentukan sikap dan tindakan masyarakat di tingkat akar rumput. Tokoh adat dan agama di Papua sering kali menjadi panutan dan suara yang didengar oleh masyarakat setempat. Oleh karena itu, keterlibatan mereka dalam mendukung penyelenggaraan Pilkada yang damai dan aman sangat menentukan.
Tokoh Adat sekaligus Kepala Suku Kamoro di Timika, Marianus Magnaiteku mengatakan pihaknya memberikan apresiasi kepada aparat keamanan atas dedikasi mereka dalam menjaga Kamtibmas di wilayah Papua, khusunya jelang pelaksanaan Pilkada. Pilkada menjadi momen yang sangat penting, oleh karena itu seluruh masyarakat agar tetap menjaga kondusivitas dan keamanan sehingga pelaksanaan Pilkada di Papua dapat berjalan dengan baik.
Sinergitas lintas sektoral ini juga diwujudkan dalam upaya-upaya yang dilakukan oleh pemerintah dalam memperbaiki infrastruktur dan aksesibilitas di wilayah Papua. Salah satu hambatan besar dalam penyelenggaraan Pilkada di Papua adalah keterbatasan infrastruktur yang memadai. Wilayah-wilayah terpencil di Papua seringkali sulit dijangkau, baik oleh petugas pemilu maupun pemilih itu sendiri. Untuk itu, pemerintah pusat dan daerah terus bekerja keras untuk memperbaiki akses transportasi dan komunikasi, agar logistik pemilu dapat sampai ke lokasi yang jauh sekalipun.
Masyarakat Papua yang beragam, dengan latar belakang suku, agama, dan budaya yang berbeda, seringkali menghadapi tantangan dalam menjaga persatuan. Namun, sinergi lintas sektoral yang melibatkan berbagai elemen masyarakat, baik dari segi pemerintahan, aparat keamanan, maupun tokoh masyarakat, dapat mengurangi potensi perpecahan. Dalam semangat kebersamaan, Pilkada bukan hanya dijadikan ajang memilih pemimpin, tetapi juga sebagai sarana untuk memperkuat jalinan persaudaraan dan kebersamaan antarwarga Papua.
Melalui sinergitas lintas sektoral yang solid, Pilkada di Papua dapat berlangsung dengan damai, aman, dan penuh semangat demokrasi. Kerja sama yang terjalin antara pemerintah, aparat keamanan, masyarakat sipil, dan organisasi lokal tidak hanya menciptakan suasana yang kondusif, tetapi juga memperkuat rasa persatuan dan kesatuan di Papua. Dengan komitmen bersama, Pilkada dapat menjadi momentum penting untuk mendorong pembangunan daerah dan meningkatkan kualitas kehidupan sosial politik masyarakat Papua.
Baca Juga
)* Penulis adalah Mahasiswa Papua tinggal di Yogyakarta