80 Persen Janji Kampanye Wali Kota-Wakil Wali Kota Depok Terlaksana

Walikota Depok, Mohammad Idris mengungkapkan bahwa janji kampanye yang telah direalisasikan hingga saat ini mencapai 80 persen. Hal itu sejalan dengan tiga tahun usia pemerintahan yang ia pimpin.

“Alhamdulillah, pembangunan yang sesuai janji kampanye kepala daerah saat ini telah mencapai 80 persen, kami berharap tahun ini bisa mencapai 87 persen sehingga tahun depan sudah mencapai lebih dari 90 persen,” ujar Idris, Rabu (20/2).

Ia menjelaskan, bahwa janji kampanye akan selesai pada 2021. Dirinya optimistis target tersebut dapat selesai tepat waktu.

Baca Juga

“Yang telah terealisasi itu alun-alun, In Sya Allah tahun ini selesai. Peningkatan honor bagi guru honorer di sekolah negeri dan siswa tidak mampu, kami sudah naikkan tunjangannya,” paparnya.

Dibidang kesehatan, sambungnya, pihaknya telah merealisasikan infrastruktur berupa puskesmas yang buka 24 jam, RSUD wilayah timur yang tahun ini akan dimulai pembuatan DED dan pembangunannya akan dilakukan pada 2020 di wilayah Tapos.

“Peningkatan anggaran posyandu telah kami anggarkan untuk tahun 2020, kenaikkannya sangat signifikan sampai Rp 500 ribu,” terangnya.

Selain itu, pembangunan taman terpadu di masing-masing kelurahan yang tahun ini akan mencapai 45 taman. Dirinya menargetkan pada 2020 pembangunan taman di 63 kelurahan tuntas secara keseluruhan.

“Yang belum terealisasi di antaranya kios atau los untuk UMKM, ini cukup sulit karena memang pasar kita secara perundangan tidak bisa digunakan untuk UMKM. Makanya nanti di alun-alun kami siapkan gerai UMKM, itu bukan kios atau los. Kalau UMKM yang menggunakan kios atau los kami titipkan ke pasar-pasar besar termasuk juga ritel,” ungkapnya.

Sampai RPJMD selesai pada 2021 mendatang, Idris meyakini seluruh janji kampanye nya akan terselesaikan.

“Sampai 2020 kami ingin capaiannya 95 persen, penganggarannya sampai 2021,” jelasnya.

Lebih lanjut Idris mengungkapkan, bahwa hubungannya dengan Wakil Walikota, Pradi Supriatna hingga saat ini masih harmonis.

“Memang tingkat perceraian di Depok ini cukup tinggi, data 2017 dari 9.000 pernikahan 3.000 bercerai atau setara 32 persen. Ini jangan sampai terbawa kepada elite nya, atau pemimpinnya. Ini jangan menjadi virus, harus tetap harmonis sampai akhir jabatan,” pungkasnya.

Related Posts

Add New Playlist